4 Stadium Gagal Jantung, dari Tahap A hingga D

Apakah kamu termasuk yang berisiko tinggi?

Gagal jantung tidak berarti jantung berhenti berdetak. Sederhananya, gagal jantung terjadi saat otot jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Siapa pun bisa mengalaminya, bahkan jika kamu mempraktikkan gaya hidup sehat atau tidak pernah mengalami serangan jantung.

Kondisi jantung bawaan, atau penyakit yang tidak dikelola dengan baik seperti diabetes yang dapat merusak jantung, dapat mengantar kamu ke status risiko yang lebih tinggi.

Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa gagal jantung memiliki banyak segi—bisa ringan, tanpa gejala, atau bisa sangat parah hingga membuat seseorang butuh transplantasi jantung untuk bisa bertahap hidup.

Gagal jantung biasanya merupakan kondisi kronis jangka panjang, walaupun bisa juga datang secara tiba-tiba. Sering kali menjadi lebih buruk, tetapi tidak selalu.

Klasifikasi gagal jantung menjadi empat tahap cukup baru dan digunakan secara khusus oleh komunitas gagal jantung—bukan oleh masyarakat awam dan bahkan jarang oleh sebagian besar ahli jantung. Tahapan ini ditetapkan untuk menekankan pentingnya pencegahan gagal jantung.

Dilansir The Healthy, dokter menggunakan dua jenis sistem klasifikasi untuk menentukan terapi yang ideal bagi pasien gagal jantung. American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA) memiliki empat tahap, yaitu A–D. 

Sistem klasifikasi AHA bergantung pada bukti objektif dari berbagai jenis tes jantung yang menunjukkan jantung tidak berfungsi dengan baik dan kemungkinan prognosisnya. Sistem ini dapat menunjukkan bahwa otot jantung berisiko tinggi melemah dan dapat menyebabkan disfungsi multiorgan.

New York Heart Association (NYHA) memiliki empat kelas penyakit jantung. NYHA melengkapi ACC/AHA karena menggambarkan gejala pasien sehubungan dengan aktivitas fisik biasa, dan termasuk pasien yang tidak mengalami gagal jantung namun berisiko tinggi untuk mengembangkannya. Yuk, ketahui berbagai tahapan atau stadium gagal jantung!

Tahap A

4 Stadium Gagal Jantung, dari Tahap A hingga Dilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Tahap A didefinisikan sebagai berisiko tinggi mengalami gagal jantung namun tanpa penyakit jantung struktural (cacat pada jantung akibat penuaan, cedera, infeksi, atau cacat jantung saat lahir), atau gejala gagal jantung.

Tahap A dianggap pra gagal jantung (pre-heart failure). Artinya, kamu berisiko tinggi mengalami gagal jantung karena memiliki riwayat gagal jantung dalam keluarga atau memiliki satu atau lebih dari kondisi medis ini seperti dilansir Cleveland Clinic:

  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Diabetes.
  • Penyakit arteri koroner.
  • Sindrom metabolik.
  • Sejarah penyalahgunaan alkohol.
  • Riwayat demam rematik.
  • Riwayat kardiomiopati dalam keluarga.
  • Riwayat mengonsumsi obat-obatan yang dapat merusak otot jantung, seperti beberapa obat kanker.

Gejala

Tidak ada gejala untuk gagal jantung tahap A, tetapi penting buat kamu yang punya faktor risiko untuk memantau risiko tersebut. Ini bisa dengan mengelola gula darah dengan baik kalau punya diabetes, atau menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.

Diagnosis

Stadium A didiagnosis berdasarkan faktor risiko termasuk kondisi kesehatan yang mungkin sudah dimiliki, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau riwayat gagal jantung dalam keluarga.

Pengobatan

Karena tidak ada gejala yang perlu diobati, maka mengelola faktor risiko adalah kuncinya, sehingga tidak sampai berkembang ke tahap B. Mengelola faktor risiko bisa secara signifikan mengurangi risiko gagal jantung.

Pada tahap ini dampaknya bagi kesehatan mungkin tidak langsung dirasakan karena tidak memiliki gejala. Akan tetapi, gejala bisa berkembang dan berlanjut ke tahap selanjutnya apabila faktor risiko tidak dikelola dengan benar. 

Tahap A adalah waktu yang tepat untuk menerapkan gaya hidup jantung sehat untuk mencegah komplikasi di masa depan. Yang bisa dilakukan meliputi:

  • Pola makan rendah garam dan rendah lemak.
  • Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran.
  • Konsumsi protein seperti ikan atau dada ayam.
  • Mengetahui tekanan darah dan gula darah, dan mendiskusikan obat-obatan dengan dokter yang sesuai untuk mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi.
  • Jangan lupakan olahraga. Rekomendasinya adalah rutin aerobik sebanyak 150 menit per minggu.

Tahap B

4 Stadium Gagal Jantung, dari Tahap A hingga Dilustrasi gejala gagal jantung (nhlbi.nih.gov)

Tahap B didefinisikan sebagai penyakit jantung struktural tanpa gejala atau tanda gagal jantung. Pada tahapan ini, terdapat bukti kelainan struktural di jantung, yang mungkin termasuk kondisi seperti kerusakan katup jantung, penyumbatan di arteri jantung, penebalan jantung yang tidak normal, atau penurunan kekuatan fungsi tekanan jantung.

Namun, meskipun kondisi ini mungkin tidak memiliki gejala nyata yang mungkin kamu kaitkan dengan gangguan jantung, seperti sesak napas atau nyeri dada, tetapi kondisi tersebut pasti dapat menyebabkan gejala yang lebih parah dan gagal jantung bergejala.

Gejala

Pasien dalam tahap ini tidak menunjukkan gejala namun berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit simtomatik, termasuk tahap C dan D.

Seperti halnya tahap A, penting untuk tetap berada di atas kondisi yang ada seperti kadar kolesterol tinggi atau hipertensi. Apabila tidak dikelola dengan baik, hipertensi menyebabkan kerusakan pada arteri, dan kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan di arteri yang memengaruhi aliran darah ke jantung.

Diagnosis

Seperti tahap A, karena tidak ada gejala gagal jantung pada tahap B, gagal jantung bisa dengan mudah terlewatkan hingga berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Ada banyak tes untuk menilai penyebab gagal jantung, tetapi tes diagnostik pertama mungkin termasuk elektrokardiogram atau tes darah untuk melihat apakah ada hormon tertentu yang berasal dari jantung yang melemah. Terkadang lebih banyak informasi langsung diperlukan, misalnya, memeriksa perubahan struktural.

Pengobatan

Mengobati gagal jantung pada tahap B mencakup perawatan yang sama untuk tahap A, serta obat-obatan atau lebih banyak obat dan prosedur khusus jantung, seperti perbaikan arteri dan katup. Beberapa obat mungkin termasuk ACE inhibitor, beta-blocker, angiotensin receptor blocker (ARB), angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNi), diuretik, dan suplemen kalium.

Orang dengan penyakit arteri koroner mungkin memerlukan angioplasti atau pemasangan stent untuk membantu memperlebar arteri dan meningkatkan aliran darah ke jantung.

Pengobatan mungkin diperlukan untuk penyakit jantung struktural yang ditemukan pada stadium B. Seperti disebutkan sebelumnya, penyakit jantung struktural dapat berasal dari cacat jantung akibat penuaan, cedera, infeksi, atau cacat saat lahir. Misalnya, pelemahan atau penebalan otot jantung mungkin sesederhana memberikan pasien obat yang tepat. Pada pasien dengan penyumbatan di arteri, pengobatan mungkin serumit operasi pencangkokan bypass arteri koroner.

Operasi pencangkokan bypass arteri koroner untuk pasien dengan penyumbatan di arteri jantung melibatkan penggunaan arteri di dinding dada, atau mengangkat vena dari kaki, dan mencangkokkannya ke arteri koroner. Ini membantu mengarahkan aliran darah ke otot jantung.

Hidup sehat adalah pendekatan terbaik untuk mengelola gagal jantung stadium B. Sebagian besar kondisi yang mendasari akan mendapat manfaat dari pola makan nabati atau Mediterania, membatasi natrium, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik. Selain itu, sesuaikan dengan pengobatan dari dokter, misalnya hipertensi.

Baca Juga: Gagal Jantung: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

Tahap C

4 Stadium Gagal Jantung, dari Tahap A hingga Dilustrasi kesehatan jantung (diabetes.co.uk)

Tahap C didefinisikan sebagai penyakit jantung struktural dengan gejala gagal jantung sebelumnya atau saat ini. Gagal jantung tahap C adalah masalah serius yang sering mengubah kehidupan sehari-hari.

Ada kerusakan dan gejala jantung, yaitu, jantung menjadi lemah dan tidak dapat menekan dengan baik, dan gejala gagal jantung (sesak napas, kelelahan, dan intoleransi olahraga) juga berkembang.

Gejala

Gejala umum gagal jantung tahap C adalah kesulitan bernapas—terutama dengan tenaga, kelelahan, dan toleransi olahraga yang rendah. Pasien juga dapat mengalami pembengkakan di pergelangan kaki, tungkai atau perut, pusing atau merasa ingin pingsan, atau penurunan ketajaman mental.

Diagnosis

Ekokardiogram adalah tes yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung dan apakah ada gagal jantung. Tes lain untuk mendiagnosis gagal jantung termasuk pemindaian MRI, MUGA, atau uji stres nuklir yang menggunakan pewarna radioaktif dan mesin pencitraan untuk melihat lebih dekat darah yang mengalir ke jantung.

Pengobatan

Tahap C diobati dengan kombinasi obat-obatan. Terapi gagal jantung telah terbukti mencegah gagal jantung memburuk dan meningkatkan kelangsungan hidup.

Obat-obatan ini termasuk:

  • ACE inhibitor, ARNi, dan ARB untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung.
  • Beta-blocker untuk membantu memperlambat detak jantung dan memompa darah lebih efisien, dan memungkinkan jantung mempertahankan kekuatan.
  • Mineralocorticoid receptor antagonist (MRA) untuk menghilangkan kelebihan cairan dan kehilangan kalium.
  • Ivabradine untuk memperlambat detak jantung dan mengurangi rawat inap pada beberapa pasien.

Selain obat-obatan di atas, penambahan hydralazin dan nitrat dapat membantu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pada beberapa pasien.

Diuretik dapat diberikan untuk pasien yang menahan cairan dan digoksin untuk pasien yang terus mengalami gejala gagal jantung. Perangkat implan, seperti alat pacu jantung atau defibrilator, melindungi dari irama jantung yang berbahaya. Rehabilitasi jantung juga sering diresepkan untuk membantu.

Penting untuk mengikuti perawatan dokter. Bahkan jika kamu merasa baik-baik saja, tanpa pengobatan tahap ini dapat berkembang memburuk. Aritmia atau curah jantung dapat berkurang, artinya jantung tidak memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Bila itu terjadi, organ vital seperti ginjal bisa rusak.

Gagal jantung sering mendorong tubuh menahan garam dan cairan, jadi disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah garam untuk mencegah pembengkakan dan retensi cairan. Dalam kasus gagal jantung lanjut, cairan pun dibatasi. Alkohol juga perlu dihindari karena dampaknya terhadap jantung dan ritme jantung.

Kelangsungan hidup lima tahun gagal jantung stadium C adalah 75 persen, tetapi terapi gagal jantung sangat berhasil dalam mencegah perkembangan gagal jantung.

Terapi gagal jantung termasuk minum obat sesuai resep. Bisa juga operasi untuk menanamkan perangkat seperti internal cardioverter defibrillator (ICD) untuk menghentikan irama jantung yang mengancam jiwa atau alat pacu jantung untuk membantu detak jantung dalam urutan normal. Selain itu, melakukan perubahan gaya hidup yang ramah jantung.

Tahap D

4 Stadium Gagal Jantung, dari Tahap A hingga Dilustrasi gagal jantung (pexels.com/RODNAE Productions)

Tahap D didefinisikan sebagai penyakit jantung refrakter (gejala secara signifikan membatasi kehidupan sehari-hari meskipun sudah diobati), memerlukan intervensi khusus. Tahap D adalah tahap gagal jantung yang paling parah. Fungsi pemompaan jantung sering kali sangat berkurang dan tidak memenuhi kebutuhan organ lain.

Gejala

Gejala gagal jantung tahap D sama dengan tahap C, yaitu sesak napas, kelelahan, bengkak di kaki dan perut, dan sebagainya, dan kemungkinan lebih parah. Pasien sering kali punya riwayat beberapa rawat inap karena gejala gagal jantung yang memburuk.

Diagnosis

Selain gejala gagal jantung dan rawat inap, berbagai tes diagnostik dilakukan. Untuk memastikan diagnosis lebih lanjut, kateterisasi jantung sering dilakukan untuk mengukur tekanan dan fungsi pemompaan jantung. Pasien lain mungkin menjalani tes stres yang menunjukkan penurunan kapasitas olahraga yang parah karena fungsi jantung yang buruk.

Pengobatan

Ada tiga kategori luas untuk mengobati gagal jantung stadium D. Pilihan pengobatannya termasuk transplantasi jantung, pompa jantung mekanis, dan obat intravena yang mambuat jantung untuk memompa lebih keras.

Jenis pilihan pengobatan disesuaikan dengan masing-masing pasien dan pengambilan keputusan bersama antara pasien dan dokternya.

Untuk tujuan memaksimalkan harapan hidup dan memperbaiki gejala, operasi jantung dengan transplantasi jantung atau pompa jantung mekanis memiliki data terbaik. Obat intravena dapat memperbaiki gejala untuk sementara, tetapi tidak terbukti membuat pasien hidup lebih lama, mengutip The Healthy.

Keberhasilan pengobatan masih sangat bergantung pada tingkat komitmen dan perubahan gaya hidup yang signifikan yang harus dipenuhi oleh pasien. Misalnya, pasien yang menerima transplantasi jantung harus terus minum obat untuk menekan sistem kekebalan dan mencegah sistem kekebalan menolak jantung baru.

Tingkat kelangsungan hidup rata-rata (dan kualitas hidup) meningkat secara signifikan bagi pasien yang menjalani transplantasi jantung atau penempatan pompa jantung mekanis. Dalam satu tahun, kelangsungan hidup sekitar 90 persen. Tanpanya, sebagian besar pasien dengan gagal jantung stadium D meninggal dalam waktu satu tahun.

Itulah empat tahapan atau stadium gagal jantung. Gagal jantung bisa menjadi kondisi yang mengancam nyawa apabila tidak diobati. Hidup dengan kondisi ini berarti kamu perlu menjaga kesehatan jantung dengan gaya hidup ramah jantung dan pengobatan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kalau kamu merasa mengalami gejala yang berkaitan dengan jantung, temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang dibutuhkan.

Baca Juga: 14 Penyebab Kaki Bengkak, dari Hamil hingga Gagal Jantung

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya