Varian COVID-19 Paling Bermutasi Ditemukan di Jakarta?

Merupakan versi dari varian Delta

Peneliti dikabarkan telah menemukan versi paling bermutasi dari virus penyebab COVID-19. Varsi varian Delta ini dikumpulkan dari swab pasien di Jakarta, Indonesia, dikabarkan memiliki 113 mutasi unik dibanding varian Omicron yang membawa 50 mutasi, dilansir Metro.

Virus ini diyakini berasal dari kasus infeksi kronis yang mana satu pasien menderita infeksi yang berkepanjangan selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya sampel diserahkan ke basis data COVID-19 global pada awal Juli 2023, mengutip news.com.au.

Infeksi kronis biasanya terjadi pada individu dengan kesehatan yang sudah terganggu, seperti penyakit kronis atau menjalani terapi kanker.

Dikatakan bahwa 37 dari mutasi ini memengaruhi protein spike virus yang ditemukan di permukaan virus SARS-CoV-2. Protein spike bertanggung jawab untuk membantu virus menempel dan memasuki sel manusia. Ini juga menjadi sasaran banyak vaksin COVID-19, yang bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang protein spike.

Walaupun temuan ini mungkin menjadi varian "paling ekstrem", tetapi ini hanya mengkhawatirkan jika menyebar dengan cepat.

Profesor Lawrence Young, seorang ahli virologi di Universitas Warwick, Inggris, mengatakan kepada MailOnline bahwa tidak jelas apakah jenis yang baru ditemukan itu berpotensi untuk menulari orang lain.

Ia menambahkan bahwa varian ini perlu "mengalahkan" varian lain yang beredar, seperti keturunan Omicron, untuk bisa menyebabkan kekhawatiran.

Baca Juga: Golongan Darah Ini Lebih Rentan terhadap COVID-19

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya