Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Utama Sering Buang Air Kecil setelah Sahur

ilustrasi buang air kecil (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Sebuah penelitian mengamati bahwa pada bulan Ramadan, keluaran urine menurun pada sore hari dan meningkat pada dini hari hingga sebelum jam 12 siang.
  • Beberapa kondisi medis juga bisa menyebabkan kamu sering buang air kecil setelah sahur.
  • Walaupun tidak selalu mengindikasikan adanya masalah medis, tetapi kamu mungkin perlu lebih waspada jika peningkatan keinginan untuk buang air kecil disertai gejala lain.

Setelah beberapa hari menjalani ibadah puasa Ramadan, kamu mungkin mulai menyadari adanya perubahan dalam tubuh, salah satunya kebiasaan buang air kecil.

Banyak orang jadi lebih sering buang air kecil setelah sahur. Jika kamu juga mengalami hal ini, kamu mungkin mulai bertanya-tanya apa penyebab sering buang air kecil setelah sahur dan apakah ini berbahaya?

Daripada hanya menebak-nebak, mari kita bahas secara ilmiah apa penyebab sering kencing setelah sahur. Simak sampai selesai, ya!

1. Perubahan pola makan

ilustrasi makan sahur (pexels.com/Angela Roma)

Sebuah penelitian dalam British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa bulan Ramadan menyebabkan beberapa perubahan dalam keluaran dan konten urine.

Dalam penelitian, diamati bahwa keluaran urine menurun pada sore hari dan meningkat pada dini hari hingga sebelum jam 12 siang.

Itu kemungkinan disebabkan oleh perubahan aktivitas dan jadwal makan selama bulan Ramadan, yang mana makanan dan air tersedia antara matahari terbenam dan matahari terbit yang mengompensasi kurangnya produksi urine pada siang dan sore hari.

Selain itu, sebelum tidur dan dini hari saat sahur, kamu cenderung makan dan minum lebih banyak untuk mengompensasi tidak adanya makan dan minum pada siang hari.

Banyaknya asupan air dari minuman dan makanan pada periode waktu tersebut akan membuat kamu buang air kecil lebih banyak.

2. Kondisi medis

Kondisi medis yang dapat menyebabkan sering buang air kecil meliputi:

  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Pembesaran prostat pada pria paruh baya dan lebih tua.
  • Pembengkakan dan infeksi uretra.
  • Vaginitis (pembengkakan atau keluarnya cairan dari vulva dan vagina).
  • Masalah yang berhubungan dengan saraf.

Penyebab yang kurang umum meliputi:

  • Penyalahgunaan alkohol.
  • Kecemasan.
  • Kanker kandung kemih (tidak umum).
  • Masalah tulang belakang.
  • Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
  • Kehamilan.
  • Sistitis interstisial.
  • Obat-obatan seperti pil air (diuretik).
  • Sindrom kandung kemih terlalu aktif.
  • Terapi radiasi pada panggul, yang digunakan untuk mengobati kanker tertentu.
  • Stroke dan penyakit otak atau sistem saraf lainnya.
  • Tumor atau pertumbuhan pada panggul.

3. Kandung kemih yang terlalu aktif

ilustrasi kandung kemih terlalu aktif (freepik.com/jcomp)

Kandung kemih yang terlalu aktif, atau juga disebut overactive bladder, menyebabkan keinginan buang air kecil yang sering dan tiba-tiba yang mungkin sulit dikendalikan. Terkadang, ini juga disertai mengompol atau inkontinensia urgensi.

Kandung kemih yang terlalu aktif biasanya disertai beberapa gejala lain, yang meliputi:

  • Merasakan dorongan untuk buang air kecil yang tidak disengaja dan sulit dikendalikan.
  • Mengalami kehilangan urine yang tidak disengaja.
  • Buang air kecil lebih dari delapan kali dalam 24 jam.
  • Sering terbangun dari tidur karena merasakan keinginan untuk buang air kecil.

Risiko mengembangkan kandung kemih yang terlalu aktif meningkat seiring bertambahnya usia. Individu dengan masalah pembesaran prostat dan diabetes juga lebih mungkin mengembangkan masalah dengan fungsi kandung kemih.

4. Konsumsi makanan atau minuman berkafein saat sahur

Apa yang kamu makan dan minum saat sahur juga berkontribusi pada meningkatnya dorongan untuk buang air kecil.

Misalnya, jika kamu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein saat sahur, ini akan menyebabkan dorongan untuk buang air kecil yang lebih tinggi.

Beberapa sumber kafein yang paling umum adalah kopi, teh, cokelat, soda, dan minuman berenergi.

Kafein adalah iritan kandung kemih, dan ketika kandung kemih teriritasi, maka akan mulai berkontraksi. Kontraksi kandung kemih ini kemudian memberi dorongan untuk segera ke kamar mandi. Namun, orang yang sudah terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman berkafein dalam jumlah tinggi umumnya akan kebal dengan efek ini.

5. Udara dingin

ilustrasi kedinginan (pexels.com/Pixabay)

Rata-rata orang bangun untuk sahur pada dini hari, saat cuaca cenderung lebih dingin. Nah, ternyata udara yang dingin ini juga bisa menyebabkan kamu jadi lebih sering kencing setelah sahur.

Cuaca dingin menyebabkan darah lebih banyak mengalir ke organ-organ vital tubuh. Ini kemudian membuat ginjal perlu menyaring lebih banyak darah daripada biasanya, sehingga ada lebih banyak limbah yang perlu dibuang melalui urine. Ini kemudian meningkatkan dorongan untuk buang air kecil.

Ada beberapa penyebab sering buang air kecil setelah sahur. Walaupun tidak selalu mengindikasikan adanya masalah medis, tetapi kamu mungkin perlu lebih waspada jika peningkatan keinginan untuk buang air kecil disertai gejala lain, seperti ketidaknyamaan saat berkemih atau adanya perubahan pada warna dan bau urine.

Referensi

Cheah, S. H., S. L Ch’Ng, R. Husain, and M. T. Duncan. “Effects of Fasting during Ramadan on Urinary Excretion in Malaysian Muslims.” British Journal of Nutrition 63, no. 2 (1990): 329–37. https://doi.org/10.1079/BJN19900119.
"Frequent Urination." Penn Medicine. Diakses Maret 2025.
"Overactive Bladder." Mayo Clinic. Diakses Maret 2025.
"Bladder Irritants." The University of Iowa. Diakses Maret 2025.
"Why does cold weather make me need to pee?" Accu Weather. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us