Mengenali bau sangatlah penting untuk bisa beraktivitas sehari-hari. Setiap harinya, kita semua mencium banyak aroma yang berbeda, sebut saja makanan, bunga, wewangian, produk perawatan, dan masih banyak lagi. Karenanya, hilangnya kemampuan untuk mencium bau bisa menjadi pukulan besar.
Kehilangan indra penciuman ini disebut dengan anosmia dan bisa disebabkan oleh banyak hal yang berbeda. Inilah beberapa faktor yang mungkin menyebabkan anosmia dilansir laman The Healthy dan Healthgrades.
Satu penelitian yang diterbitkan di World Journal of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery menunjukkan bahwa obat-obatan adalah salah satu penyebab paling umum untuk anosmia. Jika kamu baru memulai suatu pengobatan, kamu mungkin merasakan bahwa indra penciumanmu jadi tidak aktif atau berkurang ketajamannya.
Berbagai obat, seperti antibiotik, antihipertensi, dan antihistamin dapat menyebabkan hal ini. Jika efek samping pengobatan ini membuatmu tak nyaman, bicarakan dengan dokter tentang obat alternatif. Setelah kamu menghentikan pengobatan, gejala akan hilang dengan sendirinya.
Otak memiliki koneksi dengan indra penciuman. Dari gegar otak hingga operasi otak, semua jenis trauma kepala dapat memengaruhi indra penciuman ketika saraf penciuman dipotong, tersumbat, atau rusak.
Masalah pada indra penciuman ini bisa permanen atau sementara, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Ketika indra penciuman mulai kembali, biasanya itu pertanda otak dan saraf sedang dalam proses penyembuhan.
Penyebab paling umum hidung tersumbat adalah akumulasi peradangan dan racun di dalam sinus. Namun, hidung tersumbat juga bisa disebabkan karena masalah pencernaan dan biasanya melibatkan stres berlebih, terlalu banyak bekerja, kebiasaan makan yang buruk, mikrobioma yang tidak seimbang, dan konsumsi makanan olahan yang berlebihan.
Jika kamu mengalami hidung tersumbat dan kehilangan penciuman namun tidak disertai pilek atau gejala alergi, itu mungkin akibat masalah pencernaan atau stres. Perawatan terbaik untuk masalah ini melibatkan perbaikan pencernaan untuk meredakan akumulasi peradangan di sinus.
Paparan bahan kimia keras, misalnya insektisida atau pelarut yang dapat membakar bagian dalam hidung, dapat merusak jaringan hidung dan sensor bau secara permanen. Penyebab umumnya adalah uap metakrilat, amonia, benzena, debu kadmium, kromat, formaldehida, hidrogen sulfida, debu nikel, dan asam sulfat.
Untuk melindungi indra penciuman, selalu tutupi hidung saat bekerja dengan bahan kimia yang berbau tajam di rumah atau di tempat kerja. Sebaiknya gunakan respirator jika menangani bahan kimia keras karena masker sekali pakai memberikan perlindungan yang kurang memadai.
Polusi adalah penyebab umum anosmia, dan asap tembakau adalah bentuk polusi paling terkonsentrasi yang dialami banyak orang. Asap tembakau merusak kemampuan individu untuk mengidentifikasi bau dan mengurangi indra perasa.
Panas asap rokok dan bahan kimianya dapat menghancurkan neuron yang bertanggung jawab terhadap bau. Kabar baiknya, masalah ini tidaklah permanen bila seseorang berhenti merokok. Dalam kurun waktu 48 jam, ujung saraf akan mulai memperbaiki dirinya sendiri dan indra penciuman akan kembali menguat dalam dua hingga tiga bulan dan sel pendukung lainnya dapat membantu mengembalikan fungsi penuh dalam waktu satu tahun.
Mengingat hilangnya penciuman dapat disebabkan oleh begitu banyak kondisi yang berbeda dan bisa jadi terkait dengan otak, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika kamu merasa hidungmu tidak berfungsi secara normal.