Saat mendengar kata “serangan jantung”, apa yang muncul di benakmu? Salah satunya pasti orang tua atau lansia, kan? Pada umumnya, serangan jantung memang dialami oleh orang tua yang berusia di atas 40 tahun.
Namun studi terbaru dari American College of Cardiology menyatakan bahwa kini serangan jantung cukup umum dialami oleh dewasa muda. Tepatnya mereka yang berusia di 20 hingga 30 tahunan.
Menurut studi tersebut seperlima pasien serangan jantung berusia 20 hingga 30 tahun. Dari 2000 hingga 2016, proporsi dewasa muda yang mengalami serangan jantung naik dua persen setiap tahunnya.
“Biasanya kami sangat jarang melihat orang yang berusia di bawah 40 tahun mengalami serangan jantung. Namun saat ini mereka bahkan berusia 20 hingga awal 30 tahunan,” kata ahli jantung, Ron Blankenstein dilansir dari Medical Xpress.
Sekali mengalami serangan jantung, para dewasa muda berisiko untuk mengidap penyakit jantung lainnya. Walaupun jauh lebih muda dari pasien lainnya, mereka ternyata memiliki risiko kematian yang sama. Lalu apa saja yang bisa menyebabkan serangan jantung di usia muda ini?
Tentunya kamu sudah familier dengan hal ini. Rokok adalah salah satu penyebab utama dari penyakit jantung koroner. Bahkan diperkirakan bahwa merokok bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga empat kali lipat.
Ini karena asap yang masuk ke saluran pernapasan bisa menyebabkan rusaknya lapisan arteri dan penyumbatan pembuluh darah. Ketika arteri yang memasok darah ke jantung menyempit, kinerjanya akan menurun karena kekurangan darah beroksigen.
Selain merokok, serangan jantung di usia muda juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor umum lain. Mulai dari diabetes, tingginya tekanan darah, tingginya tingkat kolesterol, dan ada atau tidaknya riwayat serangan jantung di dalam keluarga.
Hal yang membedakan sebab serangan jantung orang tua dan para dewasa muda adalah penggunaan obat terlarang. Sebesar 18 persen pasien serangan jantung di usia muda terdeteksi menggunakan marijuana dan kokain.
Sedangkan pada orang tua jumlah tersebut hanya mencapai setengahnya. Studi tersebut menunjukkan bahwa obat-obatan tersebut berkontribusi besar terhadap tren penyakit jantung pada dewasa muda.
Walaupun tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, konsumsi minuman beralkohol pada dewasa muda juga berkontribusi terhadap serangan jantung. Minum alkohol dalam waktu yang lama bisa meningkatkan risiko hipertensi, stroke, aritmia jantung, dan kematian mendadak.
Banyak orang yang menganggap bahwa hal yang menentukan seseorang terkena serangan jantung adalah takdir. Itu tidak benar karena sebenarnya kita dapat melakukan upaya-upaya pencegahan.
Hindari merokok dan asap rokok, olahraga teratur, diet yang sehat, dan mengurangi berat badan adalah beberapa di antaranya. Selain itu, jangan ragu untuk melakukan check up rutin untuk memonitor tingkat gula darah dan tekanan darah.
Ingat, serangan jantung tidak hanya dialami oleh orang tua saja. Oleh karena itu, waspadai mulai dari sekarang ya!