Otak remaja yang sedang berkembang membutuhkan antara delapan hingga 10 jam tidur setiap malam. Efek dari kurang tidur kronis (terus-menerus), dapat meliputi:
- Kesulitan konsentrasi.
- Mengantuk di kelas.
- Rentang perhatian yang lebih pendek.
- Gangguan memori.
- Pengambilan keputusan yang buruk.
- Kurangnya antusiasme.
- Murung dan pemarah.
- Depresi.
- Cenderung untuk mengambil risiko.
- Refleks fisik yang lebih lambat.
- Kekakuan, yang dapat mengakibatkan cedera fisik.
- Berkurangnya kinerja olahraga.
- Kinerja akademik berkurang.
- Kerap sakit karena kelelahan.
- Bolos.
Tips untuk orang tua
Diskusikan dengan anak tentang waktu tidur malam mereka. Yang bisa dilakukan oleh orang tua antara lain:
- Membolehkan anak untuk bangun siang saat akhir pekan.
- Dorong anak untuk tidur lebih awal setiap hari Minggu agar bangun pagi pada hari Senin.
- Tentukan bersama batas waktu yang tepat untuk aktivitas yang menstimulasi, seperti pekerjaan rumah atau waktu main gadget. Doronglah aktivitas yang menenangkan pada malam hari, seperti membaca.
- Bantu anak remaja untuk menjadwalkan kegiatan sepulang sekolah untuk meluangkan waktu istirahat dan tidur.
- Kaji jadwal mingguan bersama-sama dan lihat apakah mereka memiliki kegiatan yang berlebihan. Pangkas kegiatan jika diperlukan.
- Dorong anak remaja untuk tidur siang sepulang sekolah untuk mengisi ulang tenaga mereka.
- Bekerja sama untuk menyesuaikan jam biologis anak remaja. Orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Remaja umumnya membutuhkan antara delapan hingga 10 jam tidur setiap malam. Namun, sebagian besar remaja hanya tidur sekitar 6,5–7,5 jam per malam, dan sebagian lagi kurang dari itu.
Kurang tidur secara teratur dapat menyebabkan kurang tidur kronis. Pada akhirnya ini dapat memiliki efek besar pada kehidupan remaja, berdampak pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kepercayaan diri yang rendah. Hal ini juga dapat memengaruhi prestasi akademik anak.
Referensi
Ma, Qing, Barbara J Sahakian, Bei Zhang, Zeyu Li, Jin-Tai Yu, Fei Li, Jianfeng Feng, and Wei Cheng. “Neural Correlates of Device-Based Sleep Characteristics in Adolescents.” Cell Reports 44, no. 5 (April 16, 2025): 115565.
"Teenagers who go to bed early and sleep longer have sharper brains, study finds". The Guardian. Diakses Mei 2025.
Paruthi, Shalini, Lee J. Brooks, Carolyn D’Ambrosio, Wendy A. Hall, Suresh Kotagal, Robin M. Lloyd, Beth A. Malow, et al. “Consensus Statement of the American Academy of Sleep Medicine on the Recommended Amount of Sleep for Healthy Children: Methodology and Discussion.” Journal of Clinical Sleep Medicine 12, no. 11 (November 14, 2016): 1549–61.
"Teenagers and sleep". Better Health Channel. Diakses Mei 2025.
"Earlier Bedtimes Linked to Better Brain Function in Adolescents." Neuroscience. Diakses Mei 2025.