Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Infeksi bakteri menjadi penyebab artritis aeptik paling umum

Artritis atau radang sendi dapat menimbulkan nyeri pada persendian penderitanya. Salah satu jenis artritis, yaitu artritis septik, terjadi akibat adanya infeksi pada sendi.

Selain menyakitkan, jenis artritis ini juga dapat membuat penderitanya kesulitan untuk menggerakkan sendi yang terinfeksi. Apabila tidak ditangani, kondisi ini berisiko menyebabkan kerusakan sendi.

1. Apa itu artritis septik?

Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi artritis septik (universityhealthnews.com)

Dilansir Verywell Health, artritis septik (septic arthritis atau infectious arthritis) adalah infeksi yang terjadi pada sendi. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Umumnya artritis septik menyerang persendian yang besar, seperti di lutut atau pinggul. Namun, infeksi juga bisa terjadi di sendi lainnya di tubuh. Kondisi ini dapat dialami usia berapa pun, meskipun lebih rentan dialami bayi dan lansia.

2. Infeksi bakteri adalah penyebab artritis septik yang paling umum

Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi bakteri Staphylococcus aureus (phil.cdc.gov)

Seperti yang dijelaskan di laman Mayo Clinic, infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau staph adalah penyebab artritis septik yang paling umum. Artritis septik dapat berkembang ketika infeksi, seperti infeksi kulit atau infeksi saluran kemih, menyebar melalui aliran darah hingga mencapai sendi.

Penyebab lainnya, seperti luka terbuka, suntikan obat, atau operasi pada area sendi atau di dekat sendi juga dapat memberikan jalan masuk bagi kuman ke dalam sendi.

Lapisan sendi memiliki sedikit kemampuan untuk melindungi sendi dari infeksi. Reaksi tubuh terhadap infeksi yang terjadi, termasuk peradangan yang dapat meningkatkan tekanan dan mengurangi aliran darah di dalam sendi, berkontribusi pada kerusakan sendi.

Baca Juga: Pseudogout: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko artritis septik

Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi luka (pexels.com/RODNAE Productions)

Terdapat beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya artritis septik, di antaranya:

  • Memiliki masalah pada sendi, seperti osteoartritis, gout, artritis reumatoid, atau lupus
  • Pernah menjalani operasi pada sendi
  • Memiliki kulit yang mudah rusak dan sulit sembuh membuat bakteri lebih mudah masuk ke tubuh. Kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis dan eksem, juga dapat meningkatkan risiko artritis septik
  • Sering menggunakan obat-obatan suntik
  • Kecanduan alkohol
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk pada pasien diabetes, memiliki masalah ginjal dan hati, serta mengonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh
  • Memiliki luka terbuka

4. Ditandai dengan sendi terasa nyeri dan bengkak serta gejala lainnya

Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi nyeri sendi lutut (freepik.com/wayhomestudio)

Gejala yang ditimbulkan pada artritis septik dapat berbeda-beda bergantung dari usia dan obat yang digunakan. Mengutip Healthline, beberapa gejala yang bisa muncul meliputi:

  • Rasa nyeri pada sendi dan memburuk apabila digerakkan
  • Pembengkakan sendi
  • Kemerahan dan terasa hangat di sekitar sendi
  • Demam
  • Meriang
  • Tubuh terasa lemah dan kelelahan
  • Nafsu makan berkurang
  • Jantung berdenyut cepat

Anak-anak yang mengalami artritis septik juga menjadi mudah marah atau rewel dan menangis ketika sendi yang terinfeksi digerakkan.

5. Diagnosis artritis septik

Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi sampel darah (freepik.com/rawpixel.com)

Diagnosis dini artritis septik sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen pada sendi. Proses diagnosisnya dimulai dengan pemeriksaan riwayat kesehatan dan fisik. Beberapa tes juga bisa dilakukan, seperti:

  • Analisis cairan sendi untuk memeriksa sel darah putih dan bakteri
  • Tes darah untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri
  • Tes dahak, cairan tulang belakang, dan urine untuk mencari keberadaan bakteri dan menemukan sumber infeksi
  • Sinar-X dan pencitraan lain dari sendi yang terdampak bisa menilai kerusakan pada sendi atau melonggarnya sendi buatan

6. Pengobatan artritis septik

Artritis Septik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam penanganan artritis septik, dokter akan memberikan antibiotik dan melakukan pengambilan cairan sendi.

Dokter akan mengidentifikasi mikroba penyebab infeksi terlebih dahulu untuk memilih obat yang paling efektif. Pada tahap awal, antibiotik diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah vena di lengan. Setelah itu, pengobatan dilanjutkan dengan antibiotik oral. Biasanya, pengobatan dengan antibiotik berlangsung selama 2-6 minggu.

Namun, antibiotik memiliki risiko efek samping, termasuk mual, muntah, diare, hingga munculnya reaksi alergi. Oleh sebab itu, tanyakan kepada dokter tentang efek samping yang mungkin terjadi dari pengobatan yang dilakukan.

Selain dengan antibiotik, dokter juga mengeluarkan cairan sendi yang terinfeksi dengan metode sebagai berikut:

  • Jarum. Pada beberapa kasus, dokter dapat mengeluarkan cairan dengan menggunakan jarum yang ditusukkan ke area sendi.
  • Scoop procedure atau artroskopi. Pada artroskopi, alat berbentuk selang fleksibel yang dilengkapi kamera di ujungnya dimasukkan ke dalam persendian melalui sayatan kecil untuk menyedot cairan sendi yang terinfeksi.
  • Bedah. Prosedur bedah terbuka dilakukan pada beberapa sendi yang lebih sulit diatasi hanya dengan menggunakan jarum atau artroskopi, seperti pada sendi pinggul.

Bagi yang mengalami luka pada kulit, sebaiknya luka segera diobati untuk mencegah infeksi, begitu pula bila memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko artritis septik. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga terhindar dari komplikasi serius.

Baca Juga: Sering Sakit Pinggang di Usia Muda? Waspadai Spondiloartritis!

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya