Studi: Bau Badan Bisa Bantu Atasi Kecemasan Sosial

Skor kecemasan partisipan studi berkurang hingga 39 persen!

Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial merupakan kecemasan berlebihan terhadap situasi sosial. Penderitanya bisa mengalami berbagai gejala, seperti sulit berkonsentrasi, berkeringat, atau berdebar-debar.

Studi baru yang diterbitkan dalam Community Research and Development Information Service (CORDIS) menemukan bahwa paparan bau tertentu yang ada dalam keringat manusia bisa membantu orang-orang dengan gangguan kecemasan sosial. Elisa Vigna, pemimpin penelitian itu, menamai bau tersebut sebagai "chemosignal". 

1. Menggabungkan terapi mindfulness dan bau badan

Studi: Bau Badan Bisa Bantu Atasi Kecemasan Sosialilustrasi mindfulness (unsplash.com/Jackson David)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana orang dengan gejala kecemasan sosial dapat memperoleh manfaat dari pelatihan mindfulness, terutama jika digabungkan dengan paparan chemosignal sosial.

Penelitian ini melibatkan 48 perempuan berusia 18 hingga 35 tahun dengan kecemasan sosial. Partisipan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing terdiri dari 16 orang.

Para partisipan kemudian diinstruksikan untuk menonton klip film yang dipilih untuk membangkitkan emosi tertentu, seperti kebahagiaan atau ketakutan. Peneliti juga mengambil sampel keringat dari partisipan. 

Selama dua hari, peserta penelitian menjalani terapi mindfulness. Secara bersamaan, mereka terpapar ekstrak bau badan dari berbagai sampel atau udara bersih. 

2. Bau badan bisa membantu meringankan kecemasan sosial

Studi: Bau Badan Bisa Bantu Atasi Kecemasan Sosialilustrasi aktivitas sosial (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Setelah penelitian dilakukan, peneliti menemukan bahwa mereka yang terpapar bau badan memiliki respons yang lebih baik terhadap terapi.

Setelah satu sesi terapi, skor kecemasan berkurang sekitar 39 persen pada kelompok yang terpapar bau badan. Sebagai perbandingan, hanya ada 17 persen penurunan skor pada kelompok yang tidak terpapar bau badan. 

Manfaat yang diberikan dari temuan ini diharapkan bisa meningkatkan efektivitas terapi mindfulness menjadi lebih baik lagi. 

Baca Juga: Studi: Orang dengan Stabilitas Emosional Lebih Bahagia dalam Hidup

3. Hubungan antara kecemasan sosial dan bau badan

Studi: Bau Badan Bisa Bantu Atasi Kecemasan Sosialilustrasi pencegahan bunuh diri (unsplash.com/Dingzeyu Li)

Dilansir Healthline, emosi kita dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk rangsangan lingkungan. Chemosignal, seperti keringat, termasuk salah satu aspek yang berkontribusi dalam proses ini.

Mereka yang memiliki kecemasan sosial mungkin memiliki kepekaan yang tinggi terhadap aroma sosial. Dengan menggabungkan analisis chemosignal dan latihan pengobatan kecemasan sosial, ini bisa membantu pasien menangani masalahnya.

Walaupun temuan sangat menarik, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait paparan bau badan dan kecemasan sosial.

Studi menunjukkan bahwa bau badan bisa membantu mengurangi kecemasan sosial. Chemosignal, seperti keringat, dinilai mampu memengaruhi emosi kita melalui rangsangan dari luar.

Baca Juga: Studi: Tanaman Mengeluarkan Suara Saat Mereka Stres

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya