Hidroterapi: Metode Terapi dengan Air, Tertarik Mencoba?

2. Jenis-jenis hidroterapi

ilustrasi kolam (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Hidroterapi memiliki jenis yang berbeda-beda. Dokter, ahli terapi fisik, atau praktisi kesehatan alternatif akan memberikan saran tentang jenis hidroterapi yang cocok untuk masalah kesehatan yang kamu alami.

Dilansir Medical News Today, berikut ini beberapa jenis hidroterapi:

• Latihan air: Latihan air adalah jenis aktivitas fisik yang bersifat low impact. Jenis hidroterapi ini umumnya dilakukan di kolam renang dengan peralatan khusus. North American Journal of Medical Science menyebutkan bahwa jenis latihan ini cocok untuk orang dengan artritis atau fibromialgia.
• Mandi air hangat: Berendam dalam bak air hangat adalah salah satu bentuk hidroterapi. Kamu bisa menambahkan garam dan mineral, minyak esensial, atau bahan lain untuk memaksimalkan terapi ini.
• Mandi duduk: Sitz bath atau mandi pinggul adalah terapi yang dilakukan dengan merendam tubuh bagian pinggul hingga bawah tubuh. Terapi ini bisa dilakukan dengan air hangat atau dingin. Sitz bath umumnya digunakan untuk mengatasi masalah di area anus atau kelamin.
• Water circuit therapy: Water circuit therapy atau hidroterapi kontras adalah jenis terapi air yang menggabungkan beberapa jenis hidroterapi. Jenis terapi ini umumnya melibatkan pergantian antara air hangat dan dingin untuk meningkatkan sirkulasi dan membantu meringankan gejala.

3. Manfaat hidroterapi

Ilustrasi hidroterapi (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Orang-orang dengan kondisi tertentu dapat memperoleh manfaat dari hidroterapi dengan jenis terapi yang disesuaikan. Dilansir Cleveland Clinic, hidroterapi dapat memberikan bantuan simtomatik kepada orang-orang dengan kondisi berikut:

• Osteoartritis.
• Fibromialgia.
• Penyakit Parkinson.
• Sakit saraf.
• Spondilitis ankilosa.
• Multiple sclerosis.
• Cerebral palsy.

Perlu diingat bahwa hidroterapi tidak dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Kamu tetap harus mengonsumsi obat atau melakukan perawatan yang dianjurkan oleh dokter. Dalam kebanyakan kasus, hidroterapi dapat membantu meringankan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan. 

Baca Juga: 5 Jenis Makanan untuk Cegah Dampak Buruk Polusi, Ayo Makan!

4. Risiko hidroterapi

ilustrasi terjatuh (unsplash.com/Toralf Thomassen)

Sama seperti terapi lainnya, hidroterapi memiliki beberapa risiko, termasuk:

• Tergelincir, jatuh atau kecelakaan lainnya.
• Luka bakar atau radang dingin (dari suhu yang terlalu panas atau dingin).
• Infeksi.

Jika kamu tertarik mencoba hidroterapi, pastikan penyedia layanan ini adalah institusi yang terpercaya. Hindari terapi yang mengatakan dapat menghilangkan racun atau menyembuhkan penyakit. 

Klaim ini belum terbukti dalam studi yang dapat diverifikasi secara ilmiah dan seringkali tidak benar dan bisa berbahaya. Hidroterapi bukanlah pengobatan kuratif yang berarti tidak akan menyembuhkan atau menghilangkan kondisi yang kamu alami. 

5. Ketersediaan hidroterapi di Indonesia

ilustrasi kolam hidroterapi (pexels.com/Juan Salamanca)

Hidroterapi termasuk metode yang tidak asing di Indonesia. Kamu bisa menemukan layanan terapi ini di kota-kota besar, misalnya di Jakarta.

Baru-baru ini, RSUD Drs. H. Amri Tambunan Deli Serdang baru saja bekerja sama dengan Ariston Thermo Indonesia untuk menghadirkan kolam hidroterapi. Kolam ini memiliki ukuran 6x3 meter dengan kedalaman 150 cm untuk dewasa dan 80 cm untuk anak-anak. 

Kolaborasi ini menghadirkan Pemanas Air Heatpump AR-Series (AR-20STP) untuk memenuhi kebutuhan air hangat kolam hidroterapi tersebut. Fasilitas ini terdiri dari dua tipe, yaitu Seri Residental dan Komersial. Kedua fasilitas tersebut memiliki perbedaan pada pompa sirkulasi untuk mengalirkan air yang dipanaskan. 

Hidroterapi dapat dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti nyeri sendi, nyeri tulang, termasuk cerebral palsy. Perlu diingat bahwa terapi ini digunakan untuk mengatasi gejala dan harus dipandu oleh tenaga profesional.

Baca Juga: Atasi Obesitas dengan Operasi Bariatrik, Ini Manfaatnya