ilustrasi SARS-CoV-2 virus penyebab COVID-19 (flickr.com/NIAID)
Pasien tersebut, yang sudah mengidap kelainan darah sebelum terinfeksi COVID-19, sistem kekebalan tubuhnya gagal memproduksi cukup sel darah putih atau antibodi untuk melawan virus meskipun telah menerima vaksin beberapa kali.
Dokter dengan cepat menemukan bahwa tubuhnya menjadi kebal terhadap Sotrovimab—obat biologis yang juga dikenal sebagai antibodi monoklonal penetral (nMAb), yang digunakan untuk mengobati COVID-19—setelah melakukan lebih dari 12 kali swab hidung dan tenggorokan saat mereka mencari pengobatan untuknya.
Mereka juga menemukan bahwa pengembangan antibodi anti-spike pada bulan pertama sangat minim dan mereka segera menyadari bahwa sistem kekebalan pasien tidak mampu membasmi virus.
Pasien tersebut meninggal di rumah sakit pada musim gugur tahun 2023 karena sistem kekebalannya yang lemah dan kelainan darah yang diidapnya.
Para peneliti juga menemukan bahwa virus yang menginfeksi pasien tersebut telah bermutasi hampir 50 kali saat bercokol di tubuhnya dan akhirnya menciptakan varian yang sangat bermutasi, termasuk beberapa yang menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menghindari pertahanan kekebalan tubuh.
Menurut para peneliti, durasi infeksi dalam kasus ini sangat ekstrem.
Para peneliti juga menyoroti risiko munculnya varian baru yang dapat menghindari kekebalan pada pasien yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
"Infeksi berkepanjangan pada pasien dengan gangguan sistem imun jauh lebih umum dibandingkan dengan masyarakat umum,” kata peneliti Magda Vergouwe dari Pusat Pengobatan Eksperimental dan Molekuler di Universitas Amsterdam, dilansir The Sun.
“Hal ini menggarisbawahi risiko infeksi yang terus-menerus karena varian virus yang unik mungkin muncul akibat evolusi yang luas.”
Laporan ini akan dipresentasikan pada Escmid Global Congress pada 27–30 April di Barcelona, Spanyol.
Referensi
Irish Independent. Diakses pada April 2024. Patient (72) with weak immune system had Covid for a record 613 days.
Time. Diakses pada April 2024. COVID Patient’s Infection Lasts Record 613 Days—and Accumulated Over 50 Mutations.
New York Post. Diakses pada April 2024. 72-year-old patient had COVID for record 613 days, accumulated over 50 mutations from virus before it killed him.
The Sun, US. Diakses pada April 2024. VIRAL STRAIN ‘Longest-suffering’ Covid patient, 72, dies after infection with mutated super-variant lasted 613 DAYS.