Studi: Seks Tidak Tingkatkan Risiko Terkena Serangan Jantung

Orang yang memiliki masalah jantung tentunya memiliki pantangan atau hal-hal yang harus dihindari. Salah satunya adalah menghindari aktivitas atau olahraga yang terlalu intens.
Banyak yang beranggapan bahwa melakukan hubungan seksual bisa membahayakan orang dengan serangan jantung. Akan tetapi, studi dalam Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa seks tidak meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
1. Melibatkan 526 pasien

Dalam studi ini, peneliti melihat 526 pasien dengan penyakit jantung antara umur 30 sampai 70 tahun. Peneliti mengevaluasi aktivitas seksual mereka dalam 12 bulan sebelum serangan jantung.
Para peneliti juga memperkirakan frekuensi hubungan seksual dengan kejadian kardiovaskular yang akan terjadi. Ini termasuk serangan jantung fatal, stroke, atau kematian mendadak akibat masalah kardiovaskular.
2. Seks tidak menjadi faktor risiko terjadinya serangan jantung merugikan

Dari pengumpulan data yang telah dilakukan menggunakan kuesioner, dilaporkan sebesar 14,9 persen pasien melaporkan tidak melakukan aktivitas seksual dalam 12 bulan sebelum serangan jantung.
Selain itu, sebanyak 4,7 persen melaporkan berhubungan seks kurang dari sekali per bulan, lalu 25,4 persen melaporkan kurang dari sekali per minggu, dan 55 persen melaporkan sekali atau lebih per minggu.
Selama 10 tahun masa tindak lanjut, 100 kejadian kardiovaskular merugikan terjadi pada pasien dalam penelitian ini. Aktivitas seksual tidak menjadi faktor risiko terjadinya serangan kardiovaskular yang merugikan.
3. Hanya 0,7 persen partisipan yang melaporkan serangan jantung

Peneliti juga mengevaluasi waktu aktivitas seksual terakhir sebelum serangan jantung. Hanya 0,7 persen partisipan yang melaporkan serangan jantung setelah melakukan hubungan seksual dalam 1 jam.
Sebagai perbandingan, sekitar 78 persen melaporkan bahwa aktivitas seksual terakhir mereka terjadi lebih dari 24 jam sebelum serangan jantung. Ini menunjukkan bahwa aktivitas seksual tidak meningkatkan risiko pasien terkena serangan jantung.
"Berdasarkan data kami, tampaknya sangat tidak mungkin aktivitas seksual menjadi pemicu serangan jantung yang relevan," ucap Dietrich Rothenbacher, M.D., M.P.H, penulis utama penelitian tersebut, dalam sebuah rilis.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seksual tidak meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung pada pasien dengan masalah kardiovaskular. Kalau kamu memiliki masalah jantung, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apabila ada aktivitas yang harus kamu hindari, ya!