Insecure: Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Penanganan

Jika tidak ditangani bisa mengganggu kesehatan mental

Insecure adalah perasaan tidak mampu, tidak cukup baik, dan kurang percaya diri sehingga menimbulkan perasaan tidak aman. Sebagai manusia, keraguan akan diri sendiri kerap muncul di benak. Hal ini sering kali menimbulkan masalah lain seperti berpikir berlebihan (overthinking), kecemasan tentang masa depan, kecemasan dalam hubungan, dan sebagainya.

Perasaan insecure yang muncul dari waktu ke waktu bisa muncul karena berbagai penyebab. Bisa karena peristiwa traumatis, kondisi sosial, atau lingkungan sosial seperti sekolah, tempat kerja, atau rumah. Di sisi lain, perasaan insecure juga bisa disebabkan oleh penyebab eksternal seperti kandungan kimia di otak.

1. Jenis

Insecure: Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Penangananilustrasi seseorang yang merasa insecure dalam sebuah hubungan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Insecure muncul dari berbagai sumber dan tidak spesifik hanya karena satu masalah. Dilansir Choosing Therapy, jenis insecure antara lain:

  • Ketidakmanan dalam hubungan (relationship insecurity): Orang yang merasa insecure tidak bisa percaya, kerap menindaklanjuti aktivitas dan perilaku pasangannya. Masalah ini tidak hanya memengaruhi mereka yang insecure, melainkan pasangan yang menjalin hubungan dengannya.

  • Ketidakamanan sosial (social insecurity): Terjadi karena kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Bentuk ketidakamanan sosial menciptakan kondisi seperti kecemasan tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Sering kali ini mirip dengan kecemasan sosial atau fobia sosial dan biasanya khawatir tentang tampak canggung, khawatir salah pengucapan, tidak cukup pintar, dan tidak mengerti lelucon.

  • Ketidakamanan bentuk tubuh (body image insecuretiy): Orang yang insecure karena bentuk tubuh biasanya sebisa mungkin berusaha untuk mengubah penampilan sesuai keinginan dan kerap menghabiskan waktu dan energi secara berlebihan untuk mengkhawatirkan penampilannya. Ia bisa cemas akan bentuk hidung, telinga, mata, gigi, kaki, dan sebagainya. Perasaan ini muncul bisa karena dihakimi dan dinilai buruk oleh orang lain.

  • Ketidakamanan dalam pekerjaan (job insecurerity): Terjadi karena timbul perasaan tidak aman atau tidak nyaman di tempat kerja. Biasanya ini menimbulkan perasaan keraguan, kebingungan, dan ketidakpastian tentang pekerjaan. Pelajar pun bisa mengalami insecure jenis ini dan meragukan kecerdasannya. Bahkan, mereka sering kali membandingkan kinerjanya dengan orang lain.

  • Ketidakamanan pada kebutuhan dasar (basic needs insecurity): Beberapa orang mungkin tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti keperluan rumah tangga, makanan, dan kebutuhan kesehatan. Insecure jenis ini muncul ketika seseorang tidak tahu dari mana untuk mendapatkan itu semua, sehingga timbul stres yang cukup tinggi dan mengakibatkan gangguan fisik serta mental.

2. Penyebab

Insecure: Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Penangananilustrasi orang yang dilanda perasaan insecure (unsplash.com/Nate Neelson)

Dilansir Psychology Today terdapat enam penyebab paling umum seseorang mengalami insecure, yaitu meliputi:

  • Genetik: Setiap tubuh manusia memiliki sistem alarm bawaan untuk melindungi diri dari bahaya. Saat terancam, tubuh menghasilkan kandungan kimia guna membantu untuk bertahan dengan melawan, melarikan diri, atau membeku (freezing).

  • Trauma masa lalu: Pengalaman buruk di masa lalu seperti janji yang diingkari, tragedi traumatis, ancaman fisik atau emosional, dan kerugian lain yang tidak dapat dikendalikan. Kejadian tersebut akan terus teringat dan terbawa sampai dewasa dan membentuk kepribadian seseorang di masa depan.

  • Takut mengecewakan orang lain: Perasaan takut tidak dianggap atau diremehkan membuat orang berusaha semaksimal mungkin agar diterima di lingkungan dan tidak ingin mengecewakan siapa pun, terutama orang terdekat. Perasaan insecure seperti ini makin lama akan timbul perasaan bahwa dirinya tidak bisa dicintai.

  • Keengganan untuk terlibat konflik: Kepercayaan diri akan meningkat ketika seseorang mampu mengatasi kesulitan. Namun, ketika seseorang tidak mampu mengatasinya, orang yang merasa insecure cenderung menghindari atau kurang bersedia mengambil risiko. Orang dengan riwayat pengalaman traumatis di masa anak-anak tidak bisa menoleransi konflik apa pun dalam hidup dan menghindarinya sebisa mungkin.

  • Ketergantungan: Untuk orang yang memiliki pasangan, biasanya karena belum menemukan seseorang yang lebih baik sering kali menjadi sangat ketergantungan akan dukungan pasangannya. Orang tersebut selalu takut jika hubungan berakhir, sehingga berusaha terlalu keras untuk menyenangkan dan menghindari konflik apa pun yang dapat berisiko rusaknya hubungan. Biasanya orang yang insecure cenderung fokus untuk menjaga semuanya tetap teratur.

  • Rusaknya kepercayaan (broken trust): Kejadian masa lalu seperti dilecehkan oleh pasangan, ditinggalkan, atau dikhianati menimbulkan perasaan kewaspadaan terutama di hubungan selanjutnya. Tanpa sadar orang yang insecure membiarkan kegagalan dalam hubungan sebelumnya memengaruhi perilaku di masa depan.

Baca Juga: Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan

3. Gejala

Insecure: Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Penangananilustrasi orang yang merasa insecure (unsplash.com/Analya Katlego)

Beberapa bentuk perasaan insecure bisa dengan mudah dikenali, tetapi beberapa lainnya mungkin tidak. Orang yang mengalaminya sering ingin membatasi diri dari penilaian orang (limit exposure to judgement).

Tanda-tanda insecure bisa mirip kepercayaan diri yang rendah, harga diri yang buruk (poor self-esteem), dan fobia sosial.

  • Tidak mahir dalam mengambil keputusan dan tidak mampu untuk memilih dengan cepat.
  • Menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri dan orang lain.
  • Selalu mengkritik diri sendiri.
  • Harga diri rendah, merendahkan diri sendiri dan mempunyai persepsi diri yang rendah.
  • Tidak pernah puas dengan diri sendiri sehingga berusaha tampil dengan sempurna.
  • Keinginan yang kuat untuk menyendiri.
  • Sulit untuk mempercayai orang lain.
  • Komunikasi yang buruk.
  • Tingkat kecemasan dan stres yang tinggi.
  • Menyalahkan diri sendiri jika kondisi tidak sesuai harapan.

Diagnosis insecure bisa dilihat dari gejalanya sekaligus pola perilaku. Biasanya orang yang insecure akan merasa dirinya tidak sebaik orang lain atau kurang baik. 

4. Penanganan

Insecure: Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Penangananilustrasi konsultasi dengan psikolog atau psikiater (freepik.com/Racool_studio)

Insecure dan kondisi psikologis lainnya dapat dilawan dengan memperbaiki gaya hidup dan pola pikir yang salah. Semua proses untuk keluar dari perasaan insecure bisa butuh waktu dan kesabaran. Berikut cara mengatasi insecure seperti dilansir Healthline:

  • Terima perasaan insecure: Jujur terhadap perasaan sendiri dan jangan biarkan itu memengaruhi cara pengambilan keputusan sehingga mengakibatkan gangguan terhadap sekolah, pekerjaan, pertemanan, kepercayaan, komunikasi, harga diri, dan kesehatan mental.

  • Komunikasikan masalah insecure: Perasaan insecure membuat orang menjadi tidak yakin tentang hubungan, kinerja, dan kegiatan lainnya. Memiliki sikap terbuka dan mengekspresikan semua perasaan terhadap masalah dan mencari dukungan dengan orang tepercaya bisa membantu melepaskan diri dari perasaan insecure.

  • Singkirkan pikiran negatif: Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri setelah membuat kesalahan atau mengalami masalah. Menyalahkan diri sendiri membuat kamu terjebak dalam pikiran negatif dan perasaan membenci diri sendiri. Maafkan diri sendiri serta tuliskan semua pikiran negatif, lalu pertimbangkan apa yang membuat kamu belajar dari pengalaman-pengalaman yang terjadi.

  • Fokus pada langkah kecil: mengatasi perasaan insecure tidak dapat selesai dalam waktu singkat. Cobalah untuk fokus dan bersikap baik terhadap diri sendiri selama proses ini. Jangan berkecil hati jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana dan tidak secepat yang diharapkan. Langkah kecil yang dilakukan saat ini akan menjadi langkah besar di masa depan.

  • Kunjungi psikolog atau psikiater: Jika dirasa insecure makin mengganggu, bicaralah dengan psikolog. Nantinya kamu akan dibantu untuk mengatasi ketakutan dan mencari tahu sumbernya. Tenaga kesehatan mental profesional juga akan membantu kamu untuk menjadi lebih terbuka.

  • Jangan biarkan masa lalu menentukan masa depan: Masa lalu dijadikan pelajaran dan masa depan adalah misteri, mimpi, harapan, dan hadiah. Banyak orang terjebak di masa lalu sehingga memengaruhi masa depan, seperti merendahkan diri sendiri dan menjadi pesimis. Pikiran ini akan terus ada selama perasaan insecure masih ada dalam diri, tetapi kamu tentu tidak mau kesalahan masa lalu terulang sehingga berusahalah untuk membebaskan diri dari masa lalu.

5. Kondisi mental yang bisa ditimbulkannya

Insecure: Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, dan Penangananilustrasi paranoid (pexels.com/Evelyn Chong)

Rasa insecure yang berkepanjangan bisa menimbulkan masalah kesehatan mental dan gangguan kepribadian, termasuk:

  • Narsisme
  • Skizofrenia
  • Kepribadian ambang (borderline personality)
  • Paranoid
  • Kepribadian yang selalu bergantung pada orang lain (dependent personality)
  • Depresi
  • Gangguan kecemasan (anxiety disorder)
  • Gangguan makan (eating disorder) dan masalah bentuk tubuh (body image issues)

Insecure adalah perasaan normal yang mungkin dihadapi semua orang. Namun, insecure yang terus ditanam di dalam diri akan membuatmu tak bisa berkembang dan terjebak dalam kondisi kesehatan mental yang buruk.

Tentu kamu tidak ingin mempunyai kehidupan yang tidak bermakna. Jadi, untuk keluar dari perasaan insecure juga butuh kekuatan dan kesabaran selama menghadapi prosesnya.

Orang dengan kondisi insecure biasanya tidak menampakkan dirinya sebagai orang yang insecure, sehingga cukup sulit untuk menyadarkan diri bahwa semua perilaku dan kejadian yang terjadi didasarkan karena perasaan ketidakamanan.

Solusi jangka panjang untuk mengatasi insecure adalah dengan penerimaan diri dan menerima kondisi diri apa adanya. Namun, tentu harus dibarengi dengan usaha untuk keluar dari perasaan insecure.

Baca Juga: 5 Manfaat Art Therapy, Cara Unik Tingkatkan Kesehatan Mental  

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya