Benarkah Merokok Menyebabkan Diabetes Melitus?

Rokok beredar luas dengan beragam merek jual dan bentuk. Ada pula rokok elektronik atau vape yang makin populer di kalangan usia muda dan akhirnya menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Rokok tingwe atau ngelinthing dhewe (melinting sendiri) juga banyak digunakan.
Bentuk edukasi kesehatan tentang bahaya rokok, mulai dari iklan layanan masyarakat di televisi, media sosial, bahkan bungkus rokok sudah terpampang. Namun, penggunanya masih banyak. Padahal asap rokok juga berisiko bagi orang-orang non perokok yang menghirupnya.
Kabarnya, makin banyak rokok yang dihabiskan setiap harinya berpengaruh pada risiko diabetes melitus. Apa hubungan antara rokok dan diabetes melitus? Kita cari bersama jawabannya, yuk!
1. Apa itu diabetes melitus?

Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah. Penyakit ini akrab dengan sebutan penyakit gula atau kencing manis. Diabetes melitus tidak pandang bulu, bisa menyerang usia muda hingga tua.
Penyebab diabetes melitus yaitu pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau insulin tidak bekerja secara optimal.
Dilansir Cleveland Clinic, diabetes melitus dibagi menjadi:
- Diabetes melitus tipe 1.
- Diabetes melitus tipe 2.
- Diabetes gestasional.
- Diabetes tipe lain.
2. Apa hubungan antara merokok dan diabetes melitus?

Banyak orang mungkin mengira rokok dan diabetes melitus tidak ada kaitannya. Faktanya, banyak studi yang membuktikan keduanya saling berkaitan.
Laman WebMD menyebutkan bahwa senyawa nikotin dalam rokok bisa menyebabkan peningkatan gula darah. Alasan nikotin dapat menyebabkan diabetes melitus tipe 2 antara lain:
- Resistansi insulin: Insulin bertugas mengelola gula darah di dalam tubuh. Nikotin menghambat sel-sel yang memproduksi insulin, sehingga kadar glukosa darah meningkat.
- Peradangan: Rokok yang mengandung beragam bahan kimia perlahan merusak sel-sel tubuh dan timbul peradangan. Sel yang mengalami peradangan sulit untuk memproses insulin.
- Lemak tubuh: Merokok memberikan peluang dalam peningkatan berat badan, khususnya lemak perut. Lemak sentral ini meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2.
- Kolesterol jahat (LDL) meningkat, sedangkan kolesterol baik (HDL) menurun. Kondisi ini berpotensi meningkatkan kolesterol darah dan memicu diabetes tipe 2.
3. Bolehkah penderita diabetes melitus merokok?

Orang yang tidak terdiagnosis diabetes melitus, jika merokok mengalami gangguan kinerja insulin. Apalagi, pasien diabetes yang merokok akan mendapati beban ganda.
Merokok ditambah memiliki gula darah tidak stabil memicu kerusakan tubuh lebih cepat. Potensi terjangkit gangguan jantung, masalah mata, gagal ginjal, stroke, kerusakan saraf, serta disfungsi ereksi akan makin tinggi.
4. Apakah berhenti merokok menurunkan risiko diabetes melitus?

Laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Federasi Diabetes Internasional (IDF), dan Universitas Newcastle menyebutkan orang yang berhenti merokok akan mengurangi risiko terserang diabetes melitus tipe 2 sebesar 30 hingga 40 persen.
Selain itu, berhenti merokok menurunkan risiko komplikasi kesehatan akibat diabetes melitus. Jadi, salah satu pencegahan diabetes melitus tipe 2 yaitu tidak merokok atau segera berhenti merokok.
5. Tips berhenti merokok

Merokok tidak hanya berefek pada diri sendiri, tetapi asapnya bisa menyebabkan penyakit bagi orang lain. Mungkin sulit untuk melepaskan diri dari jeratan rokok bagi orang yang terbiasa merokok. Berikut ini tips berhenti merokok dari Medical News Today:
- Berhenti merokok dengan metode cold turkey (berhenti seketika dan tanpa obat-obatan).
- Memperkuat niatan berhenti merokok dan tidak pantang menyerah.
- Mengenali tingkat kecanduan merokok.
- Mencari kegiatan yang lebih sehat.
- Konsultasi terapi penggantian rokok dengan tenaga medis.
- Dukungan orang terdekat untuk berhenti merokok.
Kamu bisa mencari bantuan untuk berhenti merokok dengan menghubungi Quit Line Berhenti Merokok, yang dapat diakses melalui nomor telepon 0-800-177-6565 pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.
Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi Unit Berhenti Merokok di puskesmas di area tempat tinggal kamu. Ada pula klinik layanan berhenti merokok di beberapa rumah sakit.
Dampak buruk merokok sangat banyak, salah satunya gula darah meningkat. Kalau kamu merokok, berhentilah demi kesehatan yang lebih baik. Jika belum, jangan coba-coba untuk memulainya, ya.