Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kesalahan saat Latihan Kardio, Hasil Jadi Gak Maksimal

ilustrasi latihan kardio
ilustrasi latihan kardio (pexels.com/William Choquette)
Intinya sih...
  • Intensitas latihan harus tepat, tidak terlalu rendah atau tinggi
  • Pemanasan dan pendinginan penting untuk mencegah cedera dan menurunkan denyut jantung
  • Variasi jenis kardio dan perhatian terhadap istirahat serta asupan energi diperlukan untuk hasil maksimal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Latihan kardio menjadi salah satu bentuk olahraga paling populer karena mampu meningkatkan kebugaran jantung, membakar kalori, dan memperbaiki stamina tubuh. Namun, tidak semua orang melakukannya dengan cara yang benar. Banyak yang mengira semakin lama berlari atau bersepeda akan otomatis menghasilkan tubuh ideal, padahal efektivitas kardio justru bergantung pada teknik, intensitas, dan keseimbangan antara latihan dan pemulihan.

Kesalahan kecil dalam latihan kardio dapat membuat hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan. Selain itu, latihan yang kurang tepat bisa menimbulkan cedera atau menurunkan performa tubuh dalam jangka panjang. Yuk, simak beberapa kesalahan saat latihan kardio yang bisa kamu hindari!

1. Berlatih dengan intensitas yang tidak tepat

ilustrasi berlari
ilustrasi berlari (pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)

Banyak orang melakukan kardio dengan intensitas yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi. Jika terlalu ringan, tubuh tidak mengalami peningkatan denyut jantung yang cukup untuk membakar lemak secara efisien. Sebaliknya, intensitas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kelelahan berlebih dan memperbesar risiko cedera otot, terutama bagi pemula yang belum terbiasa.

Cara terbaik adalah menyesuaikan intensitas dengan target heart rate zone, yaitu sekitar 60 hingga 80 persen dari denyut jantung maksimal. Menggunakan jam kebugaran atau monitor detak jantung bisa membantu menjaga latihan tetap efektif dan aman. Dengan begitu, energi yang dikeluarkan dapat seimbang antara pembakaran kalori dan daya tahan tubuh yang terus meningkat.

2. Mengabaikan pemanasan dan pendinginan

ilustrasi pemanasan
ilustrasi pemanasan (freepik.com/jcomp)

Salah satu kesalahan paling sering dilakukan adalah langsung memulai latihan tanpa pemanasan. Padahal, pemanasan berfungsi mempersiapkan otot dan sendi agar tidak kaku serta membantu jantung menyesuaikan ritme kerja yang lebih cepat. Tanpa pemanasan, tubuh bisa mengalami ketegangan otot yang meningkatkan risiko cedera, terutama pada bagian betis dan paha.

Setelah latihan selesai, pendinginan juga tidak kalah penting. Aktivitas ini membantu menurunkan denyut jantung secara perlahan dan mengurangi penumpukan asam laktat yang menyebabkan pegal. Melewatkan tahap ini membuat tubuh sulit pulih dan bisa menurunkan performa pada sesi latihan berikutnya. Oleh karena itu, pemanasan dan pendinginan seharusnya ada dari setiap sesi latihan kardio.

3. Terlalu sering melakukan jenis kardio yang sama

ilustrasi bersepeda
ilustrasi bersepeda (pexels.com/Luan Gonçalves)

Tubuh manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat cepat terhadap pola latihan yang berulang. Jika seseorang hanya melakukan satu jenis kardio, misalnya lari di treadmill setiap hari, tubuh akan mencapai titik plateau di mana pembakaran kalori dan peningkatan kebugaran berhenti berkembang. Selain itu, rutinitas yang monoton dapat menyebabkan kebosanan dan menurunkan motivasi untuk berolahraga.

Variasi menjadi kunci untuk menjaga progres. Menggabungkan berbagai bentuk latihan seperti berenang, bersepeda, HIIT (High Intensity Interval Training), atau jalan cepat dapat menstimulasi otot dan sistem kardiovaskular secara lebih menyeluruh. Dengan mengganti rutinitas secara berkala, tubuh tetap tertantang dan hasil latihan menjadi lebih optimal.

4. Tidak memperhatikan waktu istirahat dan asupan energi

ilustrasi meminum elektrolit
ilustrasi meminum elektrolit (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mungkin kamu berpikir kalau semakin sering melakukan kardio, hasilnya akan semakin cepat terlihat. Padahal, tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan otot dan menjaga sistem metabolisme tetap seimbang. Latihan tanpa pemulihan yang memadai justru dapat menimbulkan kelelahan kronis dan menurunkan performa dalam jangka panjang.

Selain istirahat, asupan energi juga berperan besar dalam efektivitas latihan kardio. Tubuh yang kekurangan karbohidrat atau elektrolit akan cepat lelah dan tidak mampu mempertahankan intensitas latihan yang ideal. Mengatur pola makan yang seimbang sebelum dan sesudah latihan akan membantu meningkatkan daya tahan sekaligus mempercepat pemulihan energi tubuh.

Latihan kardio yang efektif tidak hanya bergantung pada lamanya waktu atau seberapa keras kita berlari, tetapi juga pada kualitas dan keseimbangannya. Dengan menghindari kesalahan saat latihan kardio, manfaat latihan dapat dirasakan lebih maksimal. Menjalankan kardio dengan cara yang benar akan membantu menjaga kebugaran jantung, meningkatkan stamina, dan membuat tubuh terasa lebih bugar setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Health

See More

Kondisi Langka, Kenali Apa Itu Pneumonia Lipoid

13 Nov 2025, 21:38 WIBHealth