Sering Cepat Tertidur Pulas? Awas, Bisa Jadi 7 Penyakit Ini Mengintai!

Sudahkah kamu memenuhi kebutuhan tidur 7 hingga 9 jam setiap harinya? Kekurangan tidur kronis (biasanya dipicu oleh suka begadang atau bekerja hingga larut malam) tentu akan membuatmu jadi lebih mudah untuk tertidur di waktu-waktu yang tidak semestinya. Namun, kekurangan tidur juga boleh jadi berasal dari isu kesehatan lain seperti insomnia dan sleep apnea.

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang cukup serius karena dapat menyebabkan napas berhenti. Beberapa gejalanya antara lain kamu terbangun dengan tenggorokan kering, mendengkur dengan keras, tersedak saat tidur, dan merasa lesu sepanjang hari. Bila mengalami ini, kualitas tidurmu pun juga akan sangat terganggu.

Bila kamu secara bertahap ingin atau selalu mencoba untuk tidur lebih awal dari jam seharusnya, boleh jadi hal ini merupakan gejala depresi. Kendati demikian, kamu tetap saja terus menerus merasa lelah di pagi dan siang hari untuk menjalani aktivitas. Bahkan, kamu pun jadi merasa kehilangan gairah untuk melakukan rutinitas maupun hal-hal yang biasanya membangkitkan semangat sehingga memilih untuk segera mengakhiri hari dengan tidur.

Kalau berada di dalam sebuah toxic relationship, kamu akan cenderung untuk ingin lebih banyak dan cepat tidur. Disadari atau tidak, dalam situasi ini, tidur dapat menjadi sebuah mekanisme pertahanan tersendiri. Dengan lebih cepat tidur, kamu pun jadi punya kesempatan untuk menghindari konflik dengan pasangan.

Narkolepsi merupakan salah satu gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi kontrol terhadap aktivitas tidur. Kamu pun dapat tiba-tiba saja merasa mengantuk dan tertidur tanpa mengenal waktu dan tempat. Selain itu, tanda-tanda lain yang ditunjukkan antara lain merasakan otot-otot yang melemah dan sleep paralysis.

Kelelahan adrenal biasanya dipicu karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk mengatasi stres. Adapun hal ini terjadi ketika stres yang dialami telah terjadi secara berkepanjangan, sehingga kadar hormon kortisol dan adrenalin yang membuatmu untuk berpikir dan bertindak cepat (mawas diri) jadi konstan tinggi. Selain itu, kelelahan adrenal juga sangat mungkin dipengaruhi oleh trauma emosional.

Ketika kadar hormon tiroid rendah, makan kamu pun akan mengalami berbagai efek pada tubuh, seperi rasa mengantuk yang tak dapat dijelaskan, nyeri, tidak dapat toleran terhadap dingin, hingga konstipasi. Penyakit ini dapat dialami oleh semua usia dan perlu melakukan tes darah untuk mendapat hasil diagnosis yang tepat.

Gangguan yang satu ini juga dikenal dengan ASPD (Advanced Sleep Phase Disorder) dan membuatmu jadi tidur dan bangun lebih awal. Ritme sirkadian yang terganggu ini pun sangat berdampak pada keseluruhan jadwal dan aktivitas harian bahkan kehidupan sosial.

Dalam bahasa yang lebih umum, sindrom kaki gelisah disebut sebagai RLS (Restless Legs Syndrome) maupun penyakit Wilis-Ekbom. Kondisi neurologis ini membuatmu memiliki keinginan tidak terkontrol untuk menggerakkan kaki karena merasa tidak nyaman dan berujung pada susah tidur dengan nyenyak. 

Terganggunya siklus tidur dalam jangka panjang khususnya tentu akan memengaruhi banyak hal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari hingga kehidupan sosial. Kalau kamu mengalami isu ini, jangan tunda lebih lama untuk segera mendapat perawatan, ya!