Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kena Infeksi Menular Seksual, Pasangan Sudah Pasti Selingkuh?

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Faktanya, seseorang dapat tertular infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, atau herpes tanpa melakukan aktivitas seksual.
  • Salah satu alasan kenapa pasanganmu tiba-tiba terkena IMS adalah kemungkinan bahwa ia sudah tertular IMS dari sebelum kalian menjalin hubungan.
  • Bisa juga kamu atau pasangan mengalami infeksi asimtomatik, yang mana jika menjalani tes hasilnya akan positif.

Jika kamu atau pasangmu tiba-tiba didiagnosis terkena infeksi menular seksual (IMS), kamu pasti kaget dan mungkin curiga pasanganmu berselingkuh. Namun, apakah terkena IMS menandakan pasanganmu pasti berselingkuh? Jawabannya, tidak!

Faktanya, seseorang dapat tertular IMS seperti klamidia, gonore, atau herpes tanpa melakukan aktivitas seksual. Saat didiagnosis dengan IMS, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan pengobatan. Jika memungkinkan, penting juga untuk mengetahui sumber infeksi sehingga orang yang menyebarkan infeksi juga dapat diobati.

1. Infeksi yang sudah ada sebelumnya

Salah satu alasan kenapa pasanganmu tiba-tiba terkena IMS adalah kemungkinan bahwa ia sudah tertular IMS dari sebelum kalian menjalin hubungan.

Kebanyakan IMS tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Gejala IMS sering kali baru muncul beberapa minggu, bulan, bahkan tahun setelah seseorang pertama kali terinfeksi.

Misalnya, jika pasanganmu menunjukkan hasil tes positif klamidia dan kamu menunjukkan hasil tes negatif, ada kemungkinan ia pernah terinfeksi sebelumnya dan tidak menyadarinya. Dalam hal ini, penting untuk segera mencari pengobatan.

2. Infeksi asimtomatik

Sebagian besar IMS tidak menunjukkan gejala. Bahkan, ketika gejala muncul, gejalanya sering kali sangat ringan sehingga dapat diabaikan atau disalahartikan sebagai kondisi yang tidak terlalu serius, seperti pilek atau flu. Namun, hanya karena tidak adanya gejala, tetapi bukan berarti orang tersebut tidak dapat menularkan infeksi.

Beberapa infeksi yang kemungkinan besar tidak menimbulkan gejala yang nyata meliputi:

Meskipun mengalami infeksi asimtomatik, tetapi orang tersebut akan tetap menunjukkan hasil tes positif. Jadi, jika pasanganmu didiagnosis dengan IMS, ada baiknya kamu juga segera melakukan tes karena bisa jadi kamu sebenarnya mengalami infeksi asimtomatik.

3. Kegagalan pengobatan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gera Cejas)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gera Cejas)

Pengobatan untuk IMS terkadang bisa gagal. Ini biasanya terjadi karena pengobatan tidak sepenuhnya selesai, akibatnya, infeksi awal tidak sembuh.

Terkadang, meskipun pengobatan sudah diterapkan secara tepat, tetapi infeksi tidak sepenuhnya hilang karena beberapa alasan.

Pengobatan juga dapat gagal karena resistansi antibiotik. Resistansi antibiotik makin umum terjadi pada IMS bakteri seperti gonore, yang telah mengembangkan peningkatan resistansi terhadap pengobatan antibiotik yang paling umum. Ini selanjutnya membuat infeksi lebih sulit diobati.

4. IMS tidak selalu menular lewat aktivitas seksual

Ada juga kemungkinan bahwa kamu atau pasanganmu tertular IMS secara non seksual. Pada kasus yang jarang, IMS dapat ditularkan dengan cara-cara berikut ini:

  • Toilet: Trikomoniasis dapat ditularkan dari dudukan toilet yang basah. Menggunakan toilet luar ruangan dapat meningkatkan risiko, karena membuatmu lebih dekat dengan urine dan tinja orang lain.
  • Kamar mandi bersama: Parasit dapat menyebar melalui air mandi yang digunakan oleh banyak orang.
  • Kolam renang umum: Parasit dapat menyebar jika air di kolam tidak dibersihkan.
  • Pakaian atau handuk: Parasit dapat menyebar jika kamu berbagi pakaian atau handuk basah dengan orang lain.

5. Skrining IMS yang tidak lengkap

Terdapat lebih dari 20 IMS berbeda yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit, yang masing-masing didiagnosis dengan cara yang berbeda.

Beberapa diagnosis dilakukan dengan sampel darah atau urine, sementara yang lain melibatkan usapan luka atau sekresi genital, anal, atau oral.

Jika kamu diskrining melalui tes oral, ada kemungkinan bakteri yang ada di area genital tidak terdiagnosis. Lalu, saat melakukan seks oral, kamu menularkan bakteri tersebut ke pasanganmu. Kemudian, saat dilakukan tes, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa pasanganmu positif memiliki IMS.

6. Tes negatif palsu

ilustrasi sampel darah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi sampel darah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Hasil negatif palsu terjadi saat tes menunjukkan negatif IMS, padahal sebenarnya positif IMS. Ini dapat terjadi karena tes yang salah, misalnya saat tes dilakukan terlalu cepat dengan waktu penularan.

Sebagian besar tes bergantung pada pendeteksian protein imun, yang disebut antibodi, yang diproduksi sebagai respons terhadap infeksi. Selama masa inkubasi, tubuh memerlukan waktu untuk memproduksi cukup antibodi untuk mencapai kadar yang dapat dideteksi dalam tes darah.

Jika melakukan tes selama masa inkubasi, kamu mungkin mendapatkan hasil negatif palsu. Meskipun begitu, saat melakukan hubungan seksual, kamu bisa menularkan infeksi ke pasanganmu. Kemudian, beberapa bulan kemudian saat pasanganmu melakukan tes, hasil tes menunjukkan dirinya positif terkena IMS.

7. Penyembuhan tidak disengaja

Jika kamu atau pasanganmu mengonsumsi antibiotik untuk infeksi tertentu, antibiotik tersebut juga dapat mengobati IMS yang tidak dikenali. Misalnya, kamu dan pasanganmu sebenarnya sama-sama terinfeksi klamidia. Namun, suatu ketika pasanganmu terkena radang tenggorokan dan mengonsumsi antibiotik untuk mengobatinya. Nah, antibiotik ini dapat mengobati radang tenggorokan sekaligus klamidia yang dialami pasanganmu.

Di sisi lain, karena kamu tidak pernah mengonsumsi antibiotik, klamidia yang kamu alami tetap ada dan makin parah. Lalu, saat melakukan skrining kesehatan, ternyata kamu mendapatkan hasil tes positif sementara pasanganmu negatif.

Jadi, jika kamu atau pasanganmu terkena IMS, jangan buru-buru saling menuduh satu sama lain berselingkuh. Cobalah tetap berpikiran positif dan segera cari bantuan medis. Pengobatan dini akan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Jika ada yang membuatmu ragu-ragu, tanyakan kepada dokter, nantinya dokter akan menjelaskan bagaimana penyakit tersebut bisa menyebar.

Referensi 

"Can You get an STI in a Relationship even If No One’s Cheated?" Better2Know. Diakses Februari 2025. 
"Is Trichomoniasis Always Sexually Transmitted?" Healthline. Diakses Februari 2025. 
"How You Can Get Chlamydia and STIs Without Cheating." Verywell Health. Diakses Februari 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us