Setelah 7 Tahun, WHO Perbarui Daftar Bakteri Paling Resistan Obat

- WHO memperbarui Bacterial Pathogens Priority List (BPPL) sejak daftar terakhir yang dirilis pada tahun 2017.
- Pada BPPL 2024, terdapat penghapusan lima kombinasi patogen-antibiotik yang ada dalam BPPL 2017, dan penambahan empat kombinasi baru.
- Daftar baru ini mencakup bakteri penyebab TBC, salmonella, dan gonore yang kebal terhadap antibiotik.
Tujuh tahun sejak menerbitkan daftar terakhir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui Daftar Prioritas Patogen Bakteri/Bacterial Pathogens Priority List (BPPL) yang berisi 24 patogen dari 15 famili bakteri resistan atau kebal antibiotik yang dikelompokkan ke dalam kategori kritis, tinggi, dan sedang untuk dijadikan prioritas.
Daftar baru ini memberikan panduan mengenai pengembangan pengobatan baru dan diperlukan untuk menghentikan penyebaran resistansi antimikroba (AMR).
AMR terjadi ketika bakteri, virus, jamur, dan parasit tidak lagi merespons obat-obatan, sehingga membuat orang makin sakit dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, kesakitan, dan kematian.
AMR sebagian besar disebabkan oleh penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan.
BPPL yang diperbarui menggabungkan bukti-bukti baru dan wawasan para ahli untuk memandu penelitian dan pengembangan antibiotik baru dan mendorong koordinasi internasional untuk mendorong inovasi.
Perubahan daftar pada tahun 2017 dan 2024

Pada BPPL 2024, terdapat penghapusan lima kombinasi patogen-antibiotik yang ada dalam BPPL 2017, dan penambahan empat kombinasi baru.
Fakta bahwa Enterobacterales yang resistan terhadap cephalosporin generasi ketiga terdaftar sebagai item tersendiri dalam kategori prioritas kritis menekankan beban dan perlunya intervensi yang ditargetkan, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Perubahan infeksi Pseudomonas aeruginosa (CRPA) yang resistan terhadap carbapenem dari kritis menjadi prioritas tinggi pada BPPL pada tahun 2024 mencerminkan laporan terbaru tentang penurunan resistansi global. Meskipun ada perbaikan, tetapi investasi dalam penelitian dan pengembangan serta strategi pencegahan dan pengendalian CRPA lainnya tetap penting.
WHO BPPL 2024 mencakup bakteri berikut:
Prioritas penting
- Acinetobacter baumannii: Kebal terhadap cephalosporin.
- Enterobacterales: Kebal terhadap cephalosporin generasi ketiga; dan
- Enterobacterales: Kebal terhadap carbapenem.
- Mycobacterium tuberculosis: Kebal terhadap rifampisin.
Prioritas utama
- Salmonella Typhi: Kebal terhadap fluoroquinolone.
- Shigella spp.,: Kebal terhadap fluoroquinolone.
- Enterococcus faecium: Kebal terhadap vancomycin.
- Pseudomonas aeruginosa: Kebal terhadap carbapenem.
- Non-typhoidal Salmonella: Kebal terhadap fluoroquinolone.
- Neisseria gonorrhoeae: Kebal terhadap cephalosporin dan/atau fluoroquinolone generasi ketiga.
- Staphylococcus aureus: Kebal terhadap methicillin.
Prioritas sedang
- Streptokokus grup A: Kebal terhadap makrolida.
- Streptococcus pneumoniae: Kebal terhadap makrolida.
- Haemophilus influenzae: Kebal terhadap ampicillin.
- Streptokokus grup B: Kebal terhadap penicillin.
“Dengan memetakan beban global dari bakteri yang resistan terhadap obat dan menilai dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, daftar ini adalah kunci untuk memandu investasi dan mengatasi krisis akses dan krisis akses terhadap antibiotik,” kata Dr Yukiko Nakatani, Assistant Director-General for Antimicrobial Resistance ad interim WHO, dalam rilis WHO.
Nakatani mencatat bahwa ancaman AMR makin meningkat dan berkurangnya kemanjuran beberapa antibiotik bisa berbahaya bagi pengobatan modern.
Sumber
WHO. Diakses pada Mei 2024. WHO updates list of drug-resistant bacteria most threatening to human health.