Warna Keputihan dan Kondisi Kesehatan yang Mengintai

- Keputihan merah umumnya disebabkan oleh pendarahan saat menstruasi.
- Keputihan putih biasanya menandakan pelumasan yang sehat, tetapi keputihan putih dengan konsistensi seperti keju cottage atau berbau menyengat dapat menjadi tanda adanya infeksi jamur.
- Keputihan berwarna kuning tua, kuning kehijauan, atau hijau bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual. Segera temui dokter jika gejala ini muncul.
Vaginal discharge, atau sering disebut sebagai keputihan, adalah istilah yang merujuk pada cairan yang dikeluarkan dari vagina. Cairan ini keluar dari vagina setiap hari untuk membuang sel-sel tua dan kotoran, sehingga vagina dan saluran reproduksi tetap bersih.
Jumlah cairan yang dikeluarkan dari vagina bisa bervariasi dari orang ke orang. Warna, konsistensi, dan jumlahnya juga dapat berubah dari hari ke hari, tergantung pada tahap siklus menstruasi.
Yuk, kenali lebih lanjut tentang warna keputihan dan kondisi kesehatan yang dapat menyertainya!
1. Merah
Warna merah pada cairan keputihan bisa bervariasi, mulai dari merah cerah hingga merah tua seperti warna karat. Keputihan merah umumnya disebabkan oleh pendarahan saat menstruasi.
Siklus menstruasi rata-rata terjadi setiap 28 hari, meskipun rentang normalnya adalah 21–35 hari. Durasi menstruasi biasanya berlangsung selama 3–5 hari.
Jika kamu mengalami pendarahan saat tidak menstruasi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Meskipun banyak penyebab pendarahan di antara periode menstruasi tidak berbahaya, tetapi ini juga bisa menjadi tanda masalah serius.
Bagi seseorang yang sudah memasuki masa menopause dan tidak mengalami menstruasi selama setahun atau lebih, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami pendarahan vagina.
2. Putih
Keputihan berwarna putih bisa memiliki variasi warna, mulai dari putih bersih hingga krem atau kuning pucat.
Jika tidak ada gejala lain yang menyertai, keputihan putih biasanya menandakan pelumasan yang sehat. Namun, jika keputihan putih memiliki konsistensi seperti keju cottage atau disertai bau menyengat, ini dapat menjadi tanda adanya infeksi. Segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter.
Keputihan yang putih, kental, dan berbau menyengat sering kali menandakan infeksi jamur. Gejala ini biasanya juga disertai rasa gatal atau iritasi pada area vagina.
3. Kuning-hijau

Keputihan dengan warna kekuningan yang sangat samar biasanya tidak menandakan masalah serius, terutama jika warna tersebut muncul karena perubahan pola makan atau konsumsi suplemen. Akan tetapi, jika keputihan berwarna kuning tua, kuning kehijauan, atau hijau, ini dapat menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual.
Segera temui dokter jika keputihan ini memiliki konsistensi kental atau menggumpal, atau jika disertai bau yang tidak sedap atau menyengat.
4. Pink
Keputihan berwarna pink bisa tampak pucat atau lebih gelap. Warna pink ini biasanya mengandung sedikit darah. Keputihan pink paling sering terjadi akibat bercak darah menjelang menstruasi. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda perdarahan implantasi pada awal kehamilan.
Sebagian orang mungkin mengalami bercak darah setelah ovulasi, yang juga bisa menyebabkan keputihan berwarna pink.
Selain itu, keputihan pink bisa muncul setelah berhubungan seksual, terutama jika terjadi robekan kecil atau iritasi pada vagina atau leher rahim.
5. Jernih atau putih

Keputihan normal umumnya berwarna jernih atau putih dengan konsistensi yang licin atau menyerupai putih telur.
Keputihan yang lebih jernih dan licin biasanya terjadi menjelang ovulasi, saat mengalami rangsangan seksual, atau selama masa kehamilan. Kondisi ini merupakan bagian dari proses alami tubuh dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
6. Abu-abu
Keputihan berwarna abu-abu menandakan kondisi yang tidak sehat dan bisa menjadi gejala infeksi bakteri yang umum disebut vaginosis bakterialis.
Vaginosis bakterialis biasanya disertai gejala lain, seperti:
- Rasa gatal.
- Iritasi.
- Bau menyengat.
- Kemerahan di sekitar vulva atau area pembukaan vagina.
Jika kamu mengalami keputihan berwarna abu-abu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Setelah diagnosis, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya.
Kapan harus ke dokter?
Periksakan diri ke dokter jika keputihan berbau atau tampak tidak biasa. Kamu juga harus mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala vagina seperti:
- Gatal.
- Rasa sakit atau tidak nyaman.
- Keputihan yang berbusa atau seperti keju cottage.
- Pendarahan saat tidak menstruasi atau setelah menopause.
- Bercak darah secara teratur setelah berhubungan seks.
- Keputihan berwarna abu-abu, hijau, atau kuning.
- Bau yang kuat.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul, dan mungkin juga perlu mengambil sampel keputihan untuk pengujian.
Warna keputihan bisa menjadi tanda kesehatan vagina dan siklus reproduksi. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika melihat warna keputihan tidak wajar dan disertai gejala lain yang tidak biasa.
Referensi
"Periods". Diakses pada Januari 2025. National Health Service.
Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG). “Overview: Vaginal Yeast Infection (Thrush).” InformedHealth.org - NCBI Bookshelf, April 4, 2022.
"Vaginal discharge". Diakses pada Januari 2025. National Health Service.
"What causes implantation bleeding?". Diakses pada Januari 2025. Medical News Today.
Kairys, Norah, Karen Carlson, and Manish Garg. “Bacterial Vaginosis.” StatPearls - NCBI Bookshelf, May 6, 2024.