Tanda Hipoglikemia Pada Orang Diabetes, Bisa Bahaya!

- Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah terlalu rendah, mengganggu fungsi tubuh dan otak.
- Penyebab umum hipoglikemia diabetik meliputi penggunaan insulin atau obat diabetes terlalu banyak, tidak cukup makan, minum alkohol, dan lainnya.
- Gejala hipoglikemia antara lain gemetar, berkeringat berlebihan, pusing, rasa lapar hebat, kelelahan, hingga kehilangan koordinasi.
Hipoglikemia pada orang dengan diabetes terjadi ketika kadar glukosa dalam darah terlalu rendah. Glukosa adalah sumber utama energi bagi tubuh dan otak, sehingga kekurangan glukosa bisa mengganggu fungsi tubuh.
Pada banyak orang, hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah berada di bawah 70 mg/dL atau 3,9 mmol/L, meskipun kisarannya bisa berbeda.
Jika terjadi hipoglikemia, penting untuk segera menaikkan kadar gula darah dengan mengonsumsi sumber gula sederhana, seperti tablet glukosa, permen, atau jus buah.
Juga, perhatikan tanda-tanda awal gula darah rendah dan pastikan keluarga atau teman mengetahui gejala serta cara membantu jika kamu tidak bisa mengatasinya sendiri.
Di sini, akan dibahas apa saja tanda hipoglikemia pada orang diabetes dan apa yang perlu dilakukan.
1. Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia paling sering terjadi pada pasien diabetes yang menggunakan insulin, tetapi juga dapat terjadi jika mengonsumsi obat diabetes oral tertentu.
Penyebab umum hipoglikemia diabetik meliputi:
- Mengonsumsi insulin atau obat diabetes terlalu banyak.
- Tidak cukup makan.
- Menunda atau melewatkan waktu makan atau ngemil.
- Menjadi lebih aktif dari biasanya.
- Minum alkohol.
- Tidak makan seimbang yang terdiri dari lemak, protein, dan serat.
2. Gejala Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan kondisi yang umum bagi pasien diabetes, terutama mereka yang mengonsumsi insulin atau obat-obatan tertentu. Mengenali tanda-tandanya sejak dini dapat mencegah komplikasi serius.
Berikut gejala-gejala utama hipoglikemia yang perlu diwaspadai:
- Gemetar atau tremor. Saat kadar gula darah turun, tubuh melepaskan adrenalin, yang menyebabkan gemetar atau tremor, terutama di tangan.
- Berkeringat berlebihan padahal tidak melakukan aktivitas fisik.
- Pusing atau berkunang-kunang. Ini karena otak kekurangan glukosa, yang menyebabkan sulit untuk fokus atau menjaga keseimbangan.
- Rasa lapar yang hebat, terutama jika datang tiba-tiba.
- Mudah tersinggung atau perubahan suasana hati. Gula darah rendah dapat memengaruhi fungsi otak, yang menyebabkan perubahan suasana hati, mudah tersinggung, cemas, atau bahkan kebingungan.
- Kelelahan dan kelemahan. Jika glukosa darah turun terlalu rendah, tubuh akan kekurangan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi, yang menyebabkan kelelahan atau kelemahan otot.
- Penglihatan kabur. Saat kadar gula darah turun, otak dan mata tidak mendapatkan cukup glukosa yang menyebabkan penglihatan kabur.
- Kehilangan koordinasi, yang menyebabkan kesulitan melakukan tugas-tugas sederhana.
3. Komplikasi hipoglikemia
Hipoglikemia berat yang berkepanjangan dapat mengancam jiwa dan dapat menyebabkan komplikasi berikut:
- Gagal organ multipel.
- Aritmia jantung.
- Henti jantung.
- Kerusakan otak permanen.
- Koma.
- Kematian.
Saat mengalami episode hipoglikemia, mengemudi dan mengoperasikan alat berat bisa sangat berbahaya. Kamu lebih mungkin mengalami kecelakaan. Karenanya, bagi pasien diabetes, selalu pastikan gula darah dalam kisaran normal sebelum mengoperasikan alat berat.
4. Apa yang harus dilakukan saat mengalami episode hipoglikemia?

Hipoglikemia berat dapat menyebabkan masalah serius, termasuk kejang atau kehilangan kesadaran, yang memerlukan perawatan darurat. Pastikan keluarga, teman, dan rekan kerja tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.
Penting bagi orang terdekat untuk mengetahui di mana glukagon disimpan dan cara memberikannya sehingga situasi yang berpotensi serius dapat lebih mudah ditangani dengan aman.
Glukagon adalah hormon yang merangsang pelepasan gula ke dalam darah.
Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan saat orang terdekat mengalami hipoglikemia akibat diabetes:
- Jangan menyuntikkan insulin.
- Jangan memberikan cairan atau makanan, karena dapat menyebabkan tersedak.
- Berikan glukagon melalui suntikan atau semprotan hidung.
- Hubungi ambulans untuk perawatan segera jika glukagon tidak tersedia atau orang tersebut tidak menunjukkan respons.
Bagi orang yang mengalami gejala hipoglikemia beberapa kali seminggu, penting untuk menemui dokter untuk menyesuaikan dosis atau waktu pengobatan.
5. Cara mencegah gula darah rendah
Sayangnya, sulit untuk mencegah gula darah rendah pada orang dengan diabetes. Namun, kamu dapat menyesuaikan rencana pengelolaan diabetes untuk mencoba mengurangi jumlah episode hipoglikemia.
Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memahami penyebab gula darah turun. Berikan informasi sebanyak mungkin kepada dokter tentang setiap episode gula darah rendah. Memperbaiki masalah ini dapat dilakukan dengan mengubah waktu minum obat, pola makan, dan olahraga.
Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah gula darah rendah:
- Minum obat sesuai resep.
- Ikuti petunjuk dokter tentang makanan dan olahraga.
- Periksa gula darah secara teratur, termasuk sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah olahraga, dan sebelum tidur.
- Setelah mengatasi episode gula darah rendah, tuliskan detail episode tersebut. Sertakan detail seperti waktu, apa yang dimakan baru-baru ini, gejalanya, dan kadar glukosa. Ini dapat membantu dokter menyesuaikan rencana penanganan untuk mencegah kadar gula darah rendah di masa mendatang.
Hipoglikemia cukup umum terjadi pada orang dengan diabetes. Jika tidak segera ditangani, ini dapat mengancam jiwa. Jadi, penting untuk mempelajari tanda-tanda hipoglikemia dan memantau gula darah secara teratur.
Referensi
Cleveland Clinic. Diakses pada Oktober 2024. Hypoglycemia (Low Blood Sugar)
Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2024. Diabetic hypoglycemia.