ilustrasi air mani (unsplash.com/deonblack)
Seperti disebutkan sebelumnya, kebiasaan sehari-hari bahkan dapat memengaruhi air mani. Beberapa penyebab air mani menjadi seperti jeli, yakni:
Sebagian besar komposisi semen adalah air. Tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup tentu memengaruhi konsistensi sperma. Minum yang cukup membantu tubuh berada di level pH yang seimbang, sekitar 7,4.
Adapun kekurangan cairan menyebabkan pH tubuh jadi tidak seimbang. Akhirnya, memengaruhi tekstur semen dan kinerja organ tubuh lainnya. Gejala lainnya termasuk rasa haus ekstrem, pusing, mual, dan urine gelap.
Semen terdiri dari banyak hormon, termasuk androgen seperti testosteron dan steroid hormon. Dilansir penelitian dalam Endocrine Regulations, hormon ini membantu melindungi sperma dalam semen untuk bertahan hidup di lingkungan asam vagina.
Usia, diet, dan level aktivitas tubuh memengaruhi tingkat hormon. Gejala ketidakseimbangan hormon juga termasuk hasrat seksual yang berkurang, kesulitan ereksi, rambut rontok, dan sebagainya.
Infeksi genital, terutama karena bakteri, memicu perubahan tekstur pada semen. Hal ini terjadi karena infeksi bakteri meningkatkan kadar sel darah putih.
Penelitian dalam Journal of Assisted Reproduction Genetics menyebutkan infeksi bakteri memicu sperma berkelompok dan lengket satu sama lain. Akhirnya, menjadikan semen jauh lebih tebal.
Tekstur kental pada semen dapat mengindikasikan kurangnya ejakulasi. Alhasil, semen menjadi lebih kental karena terlalu lama.
Jika penyebabnya adalah hal ini, mengeluarkan semen melalui hubungan intim maupun onani bisa jadi cara mengatasinya.
Air mani seperti jeli saat ejakulasi harusnya bukan masalah serius. Namun, segera dapatkan bantuan dokter ketika mendapati semen kental disertai gejala lain, seperti aroma tidak biasa, sakit ketika ejakulasi, atau ketidaknyamanan lainnya.