Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinya

Refresh pelajaran di sekolah dulu!

"Ya, anak-anak, sekarang kita masuk ke bab sistem reproduksi..."

Belum selesai mengumumkan, suasana kelas biasanya langsung riuh, terutama siswa laki-laki! Tidak heran, karena baik siswa dan siswi, pun penasaran dengan fungsi organ reproduksi masing-masing.

Sama pentingnya dengan edukasi seks, pengetahuan tentang anatomi dan fungsi organ reproduksi laki-laki harus ditanamkan sejak dini. Sebab, bisa membuat seseorang lebih sadar dan waspada akan kebersihan dan kesehatan diri.

Selain itu, memahami organ reproduksi dapat membantu mengantisipasi bila ada masalah atau gangguan. Yuk, simak fakta-fakta seputar sistem reproduksi laki-laki beserta fungsinya berikut!

Apa itu sistem reproduksi laki-laki?

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi organ reproduksi pria (commons.wikimedia.org/Tsaitgaist)

Sistem reproduksi laki-laki adalah pengelompokan organ yang membentuk sistem reproduksi dan saluran ekskresi pria, dalam hal ini saluran kencing. Secara keseluruhan, sistem reproduksi laki-laki memiliki fungsi utama:

  • Produksi, pemeliharaan, dan pengangkutan sperma air mani (sel reproduksi laki-laki) dan air mani (cairan pelindung di sekitar sperma).
  • Ekskresi sperma ke dalam saluran reproduksi perempuan.
  • Produksi dan ekskresi hormon seks pria.

Singkatnya, organ-organ dalam sistem reproduksi laki-laki berfungsi sebagai ekskresi limbah cair dalam bentuk buang air kecil, melakukan hubungan seksual, dan membuat anak. Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari bagian internal (di dalam tubuh) dan eksternal (di luar tubuh).

Organ reproduksi laki-laki eksternal

Sistem reproduksi laki-laki sebagian besar terletak di luar rongga perut dan panggul. Yap, organ reproduksi laki-laki eksternal ini mencakup penis, skrotum, testis, dan epididimis. Yuk, sama-sama mengenali keempat organ ini!

1. Penis

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi alat kelamin pria (IDN Times/Mardya Shakti)

Penis adalah organ utama sistem reproduksi laki-laki untuk buang air kecil dan aktivitas seksual. Secara anatomi, struktur penis dapat dibagi menjadi tiga:

  • Akar: Bagian penis yang menempel pada dinding perut bagian bawah
  • Batang: Tubuh penis yang terdiri dari tiga bilik berisi jaringan ereksi khusus, seperti spons. Spons ini terdiri dari ribuan ruang besar yang terisi dengan darah saat terangsang. Saat penis terisi darah, bagian ini menjadi kaku. Inilah yang disebut ereksi, kondisi penis yang memungkinkan penetrasi saat berhubungan seks. Kulit penis kendur dan elastis, memungkinkan terjadinya perubahan ukuran penis selama ereksi.
  • Kepala: Ujung penis yang berbentuk kerucut, ditutupi dengan lapisan kulit yang longgar atau disebut kulup. Baik karena alasan keagamaan, budaya, atau kesehatan, kulup ini terkadang diangkat dengan prosedur yang disebut sirkumsisi atau sunat.

Selain itu, di bagian kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan ujung dari saluran kemih atau uretra, saluran internal yang mengangkut air mani dan urine ke luar tubuh. Adapun kepala penis juga memiliki saraf-saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

Saat penis mengalami ereksi, saluran urine diblokir dari uretra, sehingga hanya air mani yang keluar. Pria mencapai klimaks seksual atau orgasme, terjadilah ejakulasi dan sperma pun memancar keluar dari lubang bukaan di kepala penis.

2. Skrotum

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi anatomi skrotum (commons.wikimedia.org/OpenStax College)

Skrotum adalah kantung kulit yang berbentuk bak kantung longgar yang menggantung di bawah penis. Organ ini menyimpan buah zakar atau testis, saraf-saraf, dan pembuluh darah. Dengan kata lain, skrotum adalah organ pelindung testis, menjaganya agar tetap kondusif.

Menjaga temperatur testis sedikit lebih rendah dari suhu normal tubuh dibutuhkan agar proses perkembangan sperma optimal. Otot pada dinding skrotum membuatnya mengencang dan mengendur, sehingga mendekatkan testis ke tubuh agar hangat dan terlindung, atau menjauh dari tubuh agar suhu mendingin.

3. Testis

Coba lihat gambar pada poin sebelumnya. Di dalam skrotum, terdapat testis yang berbentuk oval. Umumnya, ini hadir sepasang, kedua ujung testis disambungkan oleh struktur yang disebut tali sperma.

Testis bertanggung jawab pada produksi sperma atau spermatogenesis dan hormon seks utama pria, testosteron. Untuk spermatogenesis, testis memiliki sebuah organ berbentuk tabung melingkar yang disebut tubulus seminiferus.

4. Epididimis

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi bagian epididimis (commons.wikimedia.org/OpenStax Anatomy and Physiology)

Organ eksternal terakhir di daftar ini adalah epididimis, yaitu organ berbentuk tabung panjang yang melingkar yang menempel dengan testis. Tugas utamanya, membawa dan menyimpan sel sperma atau spermatozoa yang diproduksi testis.

Spermatozoa masih belum matang dan tidak mampu membuahi. Saat spermatozoa berkembang dewasa, adalah tugas epididimis untuk membawa sperma dewasa. Selama gairah seksual pria memuncak, maka kontraksi membuat sperma masuk ke organ vas deferens.

Baca Juga: 5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!

Sistem reproduksi internal

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi laki-laki (pexels.com/SHVETS production)

Selain sistem reproduksi eksternal, sistem reproduksi laki-laki juga memiliki berbagai saluran internal. Terletak di dalam tubuh, sistem reproduksi internal juga tidak kalah penting dalam menjalankan fungsi reproduksi pria. Sistem reproduksi internal terdiri dari:

  • Vas deferens: Organ berbentuk tabung panjang berotot yang bergerak dari epididimis ke rongga panggul, tepat di belakang kandung kemih. Vas deferens bertugas mengangkut sperma matang ke uretra sebagai persiapan ejakulasi.
  • Saluran ejakulasi: Organ ini dibentuk oleh koneksi antara vas deferens dan vesikula seminalis. Saluran ejakulasi bermuara di uretra.
  • Uretra: Saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh, sehingga disebut saluran kemih. Pada laki-laki, uretra memiliki fungsi tambahan untuk mengeluarkan air mani saat mencapai orgasme atau ejakulasi. Saat penis ereksi di tengah aktivitas seksual, aliran urine diblokir dari uretra sehingga hanya sperma yang keluar.
  • Vesikula seminalis: Organ yang menempel pada vas deferens di dekat pangkal kandung kemih. Vesikula seminalis membuat cairan kaya akan gula (fruktosa) yang menyediakan sumber energi bagi sperma dan membantu kemampuan gerak (motilitas) sperma. Cairan vesikula seminalis membentuk sebagian besar volume cairan ejakulasi.
  • Kelenjar prostat: Organ yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum yang menyumbangkan cairan tambahan di ejakulasi. Cairan prostat juga membantu sperma agar tetap sehat. Uretra, saluran yang membawa cairan ejakulasi untuk dikeluarkan saat orgasme, mengalir melalui pusat kelenjar prostat.
  • Kelenjar bulbourethral: Organ yang terletak di sisi uretra, tepat di bawah kelenjar prostat. Disebut juga kelenjar Cowper dan kelenjar bulbourethral yang menghasilkan cairan bening nan licin yang bermuara langsung ke uretra. Cairan ini berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralkan kadar pH pada uretra dari sisa urine.

Sistem reproduksi bergantung pada hormon

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi laki-laki di ranjang (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Sesuai definisinya, tugas utama sistem reproduksi laki-laki adalah untuk berkembang biak dengan membuahi sel telur pada sistem reproduksi perempuan lewat aktivitas seksual.

Akan tetapi, sistem reproduksi, baik laki-laki maupun perempuan, tidak langsung berfungsi saat lahir. Meski sudah ada sejak lahir, sistem reproduksi baru akan menjalankan fungsinya ketika pubertas. Pada laki-laki, kelenjar pituitari baru bekerja saat pubertas dan menghasilkan hormon testosteron, hormon seks pria.

Seluruh sistem reproduksi laki-laki bekerja karena hormon. Hormon sendiri adalah senyawa kimia yang menstimulasi dan mengatur aktivitas sel dan organ tubuh. Untuk organ reproduksi laki-laki, terdapat tiga hormon pengatur utama yang disekresi oleh kelenjar pituitari:

  • Hormon perangsang folikel atau FSH: Untuk proses spermatogenesis.
  • Hormon luteinizing atau LH: Untuk menstimulasi produksi testosteron sebagai tahap lanjutan spermatogenesis.
  • Hormon testosteron: Faktor tambahan dalam spermatogenesis dan perkembangan karakteristik pria semasa pubertas, seperti:
    - Penambahan massa dan kekuatan otot.
    - Penambahan massa tulang.
    - Penambahan tinggi badan.
    - Penambahan ukuran sistem reproduksi internal dan eksternal.
    - Penambahan libido.
    - Distribusi lemak.
    - Suara menjadi berat.
    - Tumbuhnya rambut pada area tubuh seperti ketiak hingga sekitar organ kemaluan.

Laki-laki juga bisa mengalami menopause

Organ Reproduksi Laki-Laki, Pahami Bagian dan Fungsinyailustrasi laki-laki menopause (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Identik pada perempuan, menopause adalah kondisi akhir dari sistem reproduksi. Pada kaum hawa, menopause ditandai oleh perubahan hormon, sehingga tidak mampu memiliki anak lagi. Berbeda dengan ovarium, kemampuan sekresi hormon pada testis pria tidak berakhir. Jadi, kalau sehat, kaum adam bisa tetap 'perkasa' hingga lebih dari 80 tahun!

Akan tetapi, terdapat beberapa perubahan minum pada fungsi testis pada usia 45-50 tahun, dan perubahan besar pada usia 70 tahun. Di beberapa pria, produksi hormon bisa menurun. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama gangguan kesehatan.

Jika kadar testosteron rendah, muncul gejala-gejala seperti berkurangnya libido, kelelahan, hingga depresi. Salah satu opsi pengobatan adalah terapi penggantian hormon. Akan tetapi, terapi ini memiliki efek samping seperti risiko besar kanker prostat dan aterosklerosis.

Sebelum terapi penggantian hormon, laki-laki harus menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium lengkap. Hingga saat ini, manfaat terapi penggantian hormon masih diperdebatkan. Maka dari itu, diperlukan konsultasi dengan dokter mengenali opsi terbaik untuk mengatasi masalah pada sistem reproduksimu.

Itulah beberapa fakta mengenai sistem dan organ reproduksi laki-laki, dari eksternal hingga internal. Dengan informasi ini, diharapkan kaum adam bisa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan menjaga perilaku agar tidak terkena penyakit menular seksual.

Baca Juga: Cara Membersihkan Penis Setelah Berhubungan Seks, Wajib Dilakukan!

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya