Apa yang Terjadi Kalau Tidak Pipis setelah Berhubungan Seks?

- Buang air kecil setelah berhubungan seks penting untuk kesehatan
- Buang air kecil membantu mengeluarkan bakteri dari uretra dan mencegah risiko infeksi saluran kemih (ISK)
- Sperma dapat mengganggu pH vagina, sehingga disarankan untuk menggunakan kondom
Setelah berhubungan seks biasanya kamu lelah dan inginnya tetap rebahan atau bermanja-manja dengan pasangan. Namun, para ahli merekomendasikan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim.
Vagina memiliki mikrobioma yang unik. Apa pun yang mengganggu berpotensi menyebabkan penyakit. Lantas, apa yang terjadi kalau kamu tidak pipis setelah berhubungan seks?
1. Kalau kebelet, pipis dulu, dong!
Alasan pertama untuk buang air kecil setelah berhubungan seks adalah karena umumnya karena kebelet kencing.
Pada perempuan, kandung kemih berada tepat di depan vagina. Kalau kamu melakukan seks penetratif, maka ada banyak dorongan dan tekanan pada kandung kemih. Setelah berhubungan seks, kandung kemih mungkin meminta untuk dikosongkan, sinyal untuk pergi ke kamar mandi.
2. Ada potensi mengembangkan infeksi saluran kemih

Seks sering dikaitkan dengan infeksi saluran kemih (ISK) karena hubungan seksual membawa bakteri dari anus ke uretra dan saluran kemih.
Risiko ISK lebih tinggi jika kamu tidak menggunakan kondom dan melakukan hubungan seks penetrasi dengan penis.
Pada perempuan, uretra (saluran yang memungkinkan aliran urine lewat) posisinya tepat di atas vagina. Lokasi ini membuat uretra rentan terhadap bakteri baru yang mungkin masuk saat berhubungan seks.
Buang air kecil setelah berhubungan seks dianggap dapat membantu mengeluarkan bakteri sebelum bakteri tersebut berpindah ke kandung kemih.
Meskipun pasangan tidak sengaja "berpindah" dari anus ke vagina, tetapi ada banyak peluang bagi bakteri untuk berpindah dan menuju uretra selama berhubungan seks. Dan, jika sengaja beralih dari permainan anal penetratif ke permainan vagina penetratif, pastikan apa pun yang masuk ke vagina sebersih mungkin, baik itu berarti pasangan harus mencuci tangan atau mengganti kondom yang digunakan secara anal.
Buang air kecil setelah berhubungan seks tidak hanya akan membuang kuman atau bakteri dari uretra, tetapi juga dapat membantu ginjal. Jika tidak dibuang dari uretra setelah berhubungan seks, bakteri berbahaya dapat menyebabkan ISK, dan jika tidak diobati, infeksi dapat dengan mudah menyebar ke ginjal yang mengakibatkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal atau sepsis.
Selain buang air kecil setelah berhubungan seks, kamu juga disarankan untuk melakukannya sebelum berhubungan seks jika memungkinan, karena ini berarti akan ada lebih sedikit urine yang tertahan di kandung kemih.
3. Keseimbangan pH vagina bisa terganggu
Ragi dan vaginosis bakterialis—ketidakseimbangan bakteri dalam vagina yang sering terjadi saat kamu aktif secara seksual—keduanya merupakan konsekuensi dari gangguan pH vagina. Ragi dan bakteri hidup dalam keseimbangan yang halus di vagina. Jika seimbang, ini adalah sesuatu yang biasanya tidak kamu sadari, kecuali jika ada masalah.
Satu-satunya saat kamu menyadari keseimbangan ini adalah ketika tiba-tiba lingkungan terganggu dan ada pertumbuhan berlebih dari ragi atau bakteri.
Kalau kamu melakukan hubungan seks penetrasi saat pasangan berejakulasi di dalam atau dekat vagina, maka sperma dapat mengganggu pH vagina. Dilansir Livestrong, sperma dapat mengganggu pH vagina. Sperma membuat pH vagina lebih basa, yang dapat memengaruhi mikrobioma vagina dan kemudian dapat memicu infeksi.
Menggunakan kondom berarti tidak ada sperma yang akan bercampur dengan vagina, dan risiko gangguan pH akan berkurang.
Akan tetapi, kamu tetap disarankan untuk pergi ke kamar mandi dan mengosongkan kandung kemih setelah berhubungan seks. Hal yang sama berlaku jika kamu melakukan hubungan seks penetrasi dengan sesuatu selain penis, seperti jari atau mainan seks. Benda-benda tersebut juga bisa mengandung bakteri yang mengganggu keseimbangan vagina. Ini juga berlaku untuk seks oral. Intinya, apa pun yang memperkenalkan bakteri baru membuat kamu rentan.
Vaginosis bakterialis dan infeksi ragi adalah dua infeksi vagina yang paling umum. Keduanya dapat diobati.
4. Seberapa cepat kamu harus pipis setelah berhubungan seks?

Walaupun tidak perlu langsung lari ke kamar mandi setelah selesai bercinta, tetapi usahakan untuk segera buang air kecil setelahnya.
Pedoman umumnya adalah buang air kecil dalam 30 menit. Lebih lama dari itu, kamu mungkin tidak dapat mencegah bakteri memasuki kandung kemih. Lebih cepat mungkin lebih baik; sebuah penelitian menggunakan penanda 15 menit ketika membandingkan tingkat ISK antara kelompok kontrol dan orang yang rentan terkena ISK, bukan 30 menit.
Pertanyaan tentang apa yang terjadi kalau tidak pipis setelah berhubungan seks sudah terjawab, ya. Walaupun tidak segera pipis tidak membuat kamu langsung terkena infeksi, tetapi untuk berjaga-jaga jadikanlah ini sebagai kebiasaan sehat baru.
Terlebih, kalau kamu melakukan seks ketika penis ejakulasi di dalam vagina, air mani akan berangsur keluar, jadi sebaiknya bersihkan diri. Selain lebih bersih, kencing juga dapat mengeluarkan bakteri yang dapat meningkatkan risiko ISK atau infeksi vagina.
Referensi
Self. Diakses pada September 2024. Is Peeing After Sex Actually That Important?
Verywell Health. Diakses pada September 2024. Peeing After Sex: Benefits and UTI Prevention.
WebMD. Diakses pada September 2024. What Is Vaginal pH Balance?
Healthline. Diakses pada September 2024. Is Peeing After Sex Really Necessary?
Intimate Rose. Diakses pada September 2024. What Are the Benefits of Peeing After Sex?
Cleveland Clinic. Diakses pada September 2024. Is Peeing After Sex Important?
Business Insider. Diakses pada September 2024. What actually happens if you don't pee after sex.
Health. Diakses pada September 2024. The Health Benefits of Peeing After Sex.
Livestrong. Diakses pada September 2024.How Bad Is It Really if You Don't Pee Immediately After Sex?