8 Cara Alami Mengembalikan Keseimbangan pH Vagina

- Normalnya, pH vagina yang sehat berada di antara 3,5–4,5. Saat keseimbangan pH rusak, vagina menjadi rentan terhadap infeksi.
- Ada solusi alami untuk mengembalikan keseimbangan pH vagina: konsumsi probiotik, tidak melakukan douching, menjaga hidrasi tubuh, kurangi gula, dan pastikan celana dalam kamu berbahan katun.
Normalnya, pH vagina yang sehat berada di antara 3,5–4,5. Menjaga keseimbangan pH daerah intim sangat penting untuk menjaga kesehatannya. Saat keseimbangan pH rusak, vagina menjadi rentan terhadap infeksi.
Misalnya, lingkungan yang terlalu basa dapat mengundang mikroba yang kemudian memicu berbagai masalah. Sementara itu, lingkungan yang terlalu asam dapat membahayakan kesehatan sistem reproduksi.
Kabar baiknya, ada solusi alami untuk mengembalikan keseimbangan pH vagina. Inilah beberapa cara mengembalikan keseimbangan pH vagina secara alami.
1. Tingkatkan asupan probiotik
Lactobacilli adalah bakteri baik yang jumlahnya berlimpah di vagina yang sehat. Bakteri ini memiliki beberapa tugas, di antaranya melawan infeksi dan membantu menjaga pH vagina tetap seimbang.
Untuk meningkatkan jumlah bakteri baik tersebut, kamu bisa mengonsumsi suplemen probiotik yang mengandung bakteri Lactobacilli.
Selain melalui suplemen, kamu bisa mendapatkan bakteri baik ini dengan makan makanan yang difermentasi, seperti yoghurt, kefir, kimci, kombucha, dan miso.
2. Hindari douching

Douching mengacu pada praktik mencuci vagina menggunakan aliran air bersama dengan campuran cuka, soda kue, antiseptik, atau yodium. Ini adalah praktik umum di kalangan perempuan di berbagai belahan dunia.
Sayangnya, praktik ini memiliki konsekuensi negatif terhadap keseimbangan pH vagina serta kesehatan reproduksi.
Sudah ada bukti bahwa douching mengganggu keseimbangan flora vagina dan meningkatkan risiko vaginosis bakterialis.
Sebagai gantinya, gunakan air hangat untuk membersihkan area luar vagina dengan lembut. Atau, gunakan produk pembersih area intim yang dirancang khusus untuk menjaga keseimbangan pH vagina.
3. Gunakan penghalang saat berhubungan seks
Peningkatan paparan air mani membuat vagina menjadi lebih basa. Lebih lanjut, ini meningkatkan risiko terkena vaginosis bakterialis.
Solusinya, gunakan kondom saat berhubungan seks karena ini dapat membantu mengurangi efek air mani pada flora vagina. Menggunakan finger coat saat berhubungan seks juga dapat membantu mencegah bakteri tambahan masuk ke vagina.
4. Kurangi stres

Stres dapat memengaruhi banyak aspek pada tubuh, termasuk kesehatan vagina. Faktanya, sudah ada bukti adanya hubungan antara lonjakan kortisol yang merupakan hormon stres dan vaginosis bakterialis.
Kendati stres tidak dapat dihindari sepenuhnya, tetapi ada cara sehat yang bisa dilakukan untuk mengelolanya dan mencegah hormon stres memengaruhi kesehatan secara negatif, termasuk pH vagina.
Berikut ini beberapa kegiatan dapat membantu kamu mengelola stres:
- Berolahraga.
- Tarik napas dalam.
- Lakukan aktivitas favorit.
- Berjalan-jalan.
5. Kurangi gula
Meningkatnya kadar gula dalam tubuh dapat menyebabkan kadar pH yang lebih tinggi atau memicu pertumbuhan ragi. Hindari atau batasi gula berlebih dalam makanan dan minuman seperti alkohol, soda, roti atau pasta olahan, es krim, permen, dan lain-lain.
Mengonsumsi gula alami dari buah-buahan menyehatkan dalam porsi kecil. Namun, buah manis tetap mengandung gula dan dapat memengaruhi pH vagina. Catat bagaimana gula tersebut memengaruhi tubuh.
6. Tidak merokok

Studi menemukan bahwa individu yang tidak merokok memiliki proporsi Lactobacillus yang lebih besar dalam mikrobiota vagina daripada mereka yang merokok.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Lactobacillus sangat penting untuk menjaga kesehatan vagina.
Kalau kamu adalah seorang perokok dan butuh dukungan untuk berhenti merokok, ada beberapa obat dan terapi alternatif yang dapat membantu. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter tentang program yang sesuai untukmu.
7. Kenakan pakaian dalam dari bahan katun
Mirip dengan celana ketat atau pakaian lembap, bahan celana dalam yang kamu kenakan juga dapat memengaruhi kesehatan vagina.
Celana dalam yang menyerap keringat yang terbuat dari katun, terutama katun organik, dianggap sebagai pilihan terbaik untuk kesehatan vagina. Sementara itu, celana dalam berbahan sintetis yang tidak menyerap keringat cenderung menciptakan lingkungan yang lembap dan basah, tempat bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak.
Selain itu, mencuci celana dalam dengan sabun hipoalergenik alih-alih detergen kimia juga akan membantu mengurangi gangguan pada pH alami vagina.
8. Jaga hidrasi tubuh

Minum banyak air membantu membuang racun dan mengatur ekosistem vagina. Dehidrasi dapat menyebabkan rasa gatal di sekitar vagina atau memperburuk infeksi jamur.
Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat menyumbang asupan cairan pada tubuh, sekitar 20 persen.
Dengan sedikit dukungan dari pengobatan alami dan mengubah kebiasaan, vagina mampu memulihkan kesehatan dengan sendirinya. Namun, kamu perlu menemui dokter jika mengalami salah satu atau beberapa gejala ini:
- Keputihan berwarna hijau, kuning, putih susu, atau seperti keju.
- Sensasi terbakar.
- Gatal.
- Bau busuk.
Referensi
Verywell Health. Diakses pada Agustus 2024. Natural Remedies to Restore pH Balance in Your Vagina.
Intimate Rose. Diakses pada Agustus 2024. Ways to Restore Vaginal pH Balance Naturally.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. Ways to Naturally Restore Your Vaginal pH Balance.
Mohammed, Lubna, Gaurav Jha, et al. “The Interplay Between Sugar and Yeast Infections: Do Diabetics Have a Greater Predisposition to Develop Oral and Vulvovaginal Candidiasis?” Cureus, February 18, 2021.
Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. Your guide to understanding Vaginal pH balance.
Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Agustus 2024. Berapa takaran air yang harus Anda minum?