Masalah kesehatan seksual memang dapat dialami oleh siapa pun, termasuk pria. Tak hanya terjadi pada yang lanjut usia, kaum muda pun juga bisa mengalaminya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menurunkan kualitas seks serta menganggu keharmonisan rumah tangga.
Sayangnya, banyak orang berpikir jika masalah seksual hanya impotensi saja. Padahal, masih ada beberapa masalah lainnya yang dapat terjadi pada pria. Lalu, ada apa saja? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Disfungsi ereksi atau lebih dikenal dengan istilah impotensi merupakan ketidakmampuan mencapai maupun mempertahankan ereksi untuk berhubungan intim. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) hingga obesitas.
Dikutip dari National Institute of Health, masalah ereksi ini sendiri terbagi dalam tiga kondisi. Mulai dari tidak dapat ereksi, sulit mempertahankan ereksi, atau terkadang mencapai ereksi namun tak selalu terjadi setiap kali berhubungan intim.
Salah satu masalah seksual yang paling banyak dikeluhkan adalah ejakulasi dini. Kondisi ini membuat pelepasan air mani (ejakulasi) menjadi lebih cepat dari apa yang diharapkan oleh pria. Dilansir WebMD, sekitar 30 hingga 40 persen kaum adam mungkin sesekali pernah mengalaminya.
Penyebab pasti ejakulasi dini masih belum dapat diketahui. Namun, faktor psikologis seperti stres, depresi, rasa bersalah atau kecemasan tak mampu memuaskan pasangan serta trauma dapat menjadi pemicu terjadinya kondisi ini.
Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik adalah suatu kondisi di mana air mani tidak keluar melalui ujung penis, melainkan justru masuk ke kandung kemih saat orgasme. Meskipun tidak berbahaya atau menyakitkan, masalah ini dapat menganggu kesuburan pria.
Dilansir Healthline, ejakulasi retrograde terjadi ketika otot yang berada pada muara kandung kemih ini tak dapat berkontraksi sempurna sehingga air mani justru masuk ke kandung kemih. Akibatnya, cairan yang keluar melalui penis menjadi sedikit atau tidak ada sama sekali.
Tak hanya perempuan, menurunnya gairah seks juga dapat dialami oleh pria. Kondisi ini sebenarnya disebabkan oleh berbagai faktor. Dilansir Very Well Health, bertambahnya usia serta penurunan hormon testosteron merupakan penyebab paling umum.
Selain itu, stres dan depresi juga turut berkontribusi dalam penurunan gairah seks. Beberapa penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi serta diabetes yang tak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dalam tubuh, termasuk penis sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.
Penyakit Peyronie merupakan suatu kondisi di mana bentuk penis menjadi bengkok akibat terbentuknya jaringan parut (plak) di sepanjang batang penis. Hal inilah yang akhirnya membuat pria sering merasakan nyeri setelah berhubungan intim.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab munculnya jaringan parut di area batang penis, seperti dikutip dari Mayo Clinic. Namun, para ahli percaya jika riwayat trauma atau cedera pada organ intim dapat menyebabkan penyakit tersebut.
Meskipun umum dialami, kelima masalah seksual di atas dapat dicegah melalui gaya hidup sehat seperti olahraga secara teratur, berhenti merokok, mengonsumsi makanan bergizi, mengelola stres serta menjaga berat badan tetap ideal. Oh ya, jangan lupa juga untuk segera berkonsultasi ke dokter bila mengalaminya.