Posisi Hubungan Seks saat Hamil Sesuai Trimester, Nyaman dan Aman

Utamakan kenyamanan dan kesehatan sang ibu, ya!

Penantian buah hati menjadi momen istimewa bagi setiap pasangan. Kesehatan ibu dan janin menjadi prioritas utama. Segala kebutuhan fisiologinya seperti cairan, nutrisi, istirahat, dan hubungan seksual perlu dipenuhi.

Beberapa pasangan mungkin timbul rasa kekhawatiran tentang pemenuhan hubungan seks selama kehamilan. Padahal sebenarnya, aktivitas intim tersebut memiliki beberapa manfaat, di antaranya melancarkan aliran darah, menguatkan otot dasar panggul, serta menguatkan ikatan suami istri.

Lantas, bagaimana posisi seks yang tepat sesuai usia kehamilan? Supaya aman saat melakukannya, mari simak informasi berikut.

1. Bolehkah hubungan intim saat hamil?

Posisi Hubungan Seks saat Hamil Sesuai Trimester, Nyaman dan Amanilustrasi hubungan intim (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebutuhan seksual pasangan suami istri menjadi salah satu yang perlu dipenuhi. Jika istri sedang hamil, apakah aman melakukan hubungan intim?

Berhubungan seksual selama kehamilan tidak menyakiti janin, karena adanya cairan amnion dan selaput yang melindungi. Dilansir dari laman NHS, hubungan seks selama kehamilan aman dilakukan selama tidak ada komplikasi.

2. Posisi hubungan seks ketika trimester pertama

Posisi Hubungan Seks saat Hamil Sesuai Trimester, Nyaman dan Amanilustrasi trimester pertama (pexels.com/RODNAE Productions)

Trimester pertama dimulai dari hari pertama haid terakhir sampai usia 12 minggu. Studi dalam International Journal of Environment Research and Public Health tahun 2019 melaporkan bahwa frekuensi berhubungan seksual trimester awal menurun karena gejala awal kehamilan, seperti morning sickness, perubahan mood, dan sering mengantuk.

Gaya seks pada kehamilan muda bisa lebih bervariasi, tapi harus tetap berhati-hati karena janin umumnya masih rentan. Posisi misionaris banyak diminati pasutri karena interaksi tatap mata yang lebih intens. Pemakaian bantal untuk alas punggung bawah istri dapat membuatnya lebih nyaman. 

Baca Juga: 5 Perilaku Seks Ini Berisiko Menyebabkan Penis Patah, Bahaya lho!

3. Posisi seks kehamilan trimester kedua

Posisi Hubungan Seks saat Hamil Sesuai Trimester, Nyaman dan Amanilustrasi trimester kedua (pexels.com/Amina Filkins)

Saat usia kehamilan minggu ke-13 hingga 27 perut semakin membesar karena perkembangan janin. Pada periode ini, gairah seksual biasanya meningkat karena gejala awal kehamilan menurun. Supaya hubungan intim tidak menekan perut, bagaimana posisi seks yang dicoba?

Posisi bercinta misionaris tidak dianjurkan untuk usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Healthline menyebutkan posisi terlentang seperti misionaris saat berhubungan intim dapat menekan aliran darah pada ibu hamil. Rekomendasi posisi seks yang dapat dipakai antara lain posisi menyamping (side by side), menyendok (spooning), women on top, dan doggy style.

4. Hubungan intim saat trimester ketiga

Posisi Hubungan Seks saat Hamil Sesuai Trimester, Nyaman dan Amanilustrasi trimester ketiga (pexels.com/Jonathan Borba)

Trimester ketiga sering dikenal sebagai periode hamil tua. Masa persiapan kelahiran mulai usia 28 minggu sampai dengan 40 minggu. Aktivitas seksual selama trimester ketiga sering terjadi penurunan karena kecemasan ibu menghadapi persalinan serta perut semakin membesar.

Di sisi lain, hubungan seksual pada trimester akhir bermanfaat sebagai induksi alami yang melancarkan persalinan. Gaya bercinta pada trimester ketiga yang direkomendasikan adalah menyendok (spooning), duduk, women on top, berdiri, dan doggy style. 

5. Kapan harus menghindari hubungan intim saat hamil?

Posisi Hubungan Seks saat Hamil Sesuai Trimester, Nyaman dan Amanilustrasi bumil butuh bed rest (pexels.com/cottonbro)

Aktivitas seksual sebaiknya dihindari saat mengalami kondisi yang bisa berbahaya bagi janin. Dokter atau bidan akan mengimbau pasutri tidak melakukan hubungan intim pada beberapa keadaan. Buku berjudul Asuhan Kebidanan Kehamilan menyebutkan kondisi tersebut antara lain:

  • Riwayat keguguran kehamilan atau ancaman keguguran;
  • Plasenta previa;
  • Riwayat persalinan premature;
  • Perdarahan vagina;
  • Penyakit menular seksual;
  • Infeksi pada kelamin;
  • Keadaan ibu hamil memerlukan bed rest.

Selain yang telah disebutkan, ada baiknya untuk melakukan aktivitas seksual secara perlahan dan lembut ketika perempuan sedang hamil. Apabila setelah beraktivitas seksual terjadi perdarahan dan timbul masalah fisik lainnya, segera konsultasi ke dokter atau bidan. 

Baca Juga: 7 Manfaat Berhubungan Seks saat Hamil, Kehamilan Makin Sehat

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya