- Perubahan pada puting, termasuk puting yang masuk ke dalam atau mengeluarkan cairan selain ASI.
- Nyeri atau rasa gatal pada payudara atau puting.
- Perubahan kulit, seperti mengelupas, muncul bercak merah, bercak tidak merata, atau kulit tampak seperti kulit jeruk.
- Luka terbuka yang muncul pada payudara.
- Perubahan bentuk payudara.
- Perubahan ukuran payudara.
- Infeksi atau tanda peradangan pada payudara, misalnya kemerahan dan rasa hangat.
Kanker Payudara Bisa Tanpa Benjolan, Ini Ciri-cirinya

- Kanker payudara tanpa benjolan bisa muncul pada kasus karsinoma lobular dan kanker payudara inflamasi.
- Gejala kanker payudara tanpa benjolan meliputi perubahan pada puting, nyeri atau rasa gatal pada payudara, dan perubahan kulit.
- Gejala kanker payudara di luar payudara dapat berupa benjolan di ketiak, nyeri di ketiak, pembengkakan pada lengan, hingga penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
Banyak orang mengira kanker payudara selalu ditandai dengan benjolan. Padahal, kenyataannya tidak selalu begitu. Sekitar satu dari enam orang dengan kanker payudara justru tidak melaporkan adanya benjolan saat pertama kali didiagnosis.
Kanker payudara tanpa benjolan biasanya menunjukkan gejala lain. Namun, ada juga kasus ketika kanker ditemukan saat skrining mamografi, meski tidak ada benjolan maupun gejala lain. Ini dikenal sebagai asymptomatic breast cancer atau kanker payudara asimtomatik.
Beberapa jenis kanker payudara, seperti karsinoma lobular dan kanker payudara inflamasi, memang lebih sering muncul tanpa benjolan dibandingkan dengan yang memiliki benjolan.
Artikel ini akan membahas gejala apa saja yang perlu diperhatikan jika kamu khawatir tentang kanker payudara tanpa benjolan. Selain itu, akan dijelaskan juga berapa lama kanker bisa berkembang tanpa disadari, apa dampak dari diagnosis yang terlambat, serta mengapa skrining payudara tetap penting meski tidak ada keluhan.
Kanker payudara tanpa benjolan
Tidak semua kanker payudara muncul dengan benjolan. Ada dua jenis kanker payudara yang lebih sering berkembang tanpa benjolan, yaitu karsinoma lobular dan kanker payudara inflamasi.
Karsinoma lobular
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan payudara tumbuh tidak terkendali. Sel-sel ini bisa berkumpul, membentuk tumor, lalu menyebar dari tempat asalnya.
Sebagian besar kanker payudara bermula di saluran susu (duct), yang disebut karsinoma duktal. Jenis ini mencakup sekitar 70–80 persen kasus kanker payudara dan biasanya terdeteksi lewat mamografi atau saat benjolan teraba di payudara.
Jenis kedua yang paling sering ditemukan adalah karsinoma lobular, yang menyumbang sekitar 10 persen kasus kanker payudara. Berbeda dengan karsinoma duktal, karsinoma lobular bermula di kelenjar susu (lobules) dan tidak membentuk benjolan. Sebaliknya, karsinoma lobular menimbulkan penebalan pada jaringan payudara. Payudara bisa terasa berbeda, tetapi bukan dalam bentuk benjolan yang jelas.
Kanker payudara inflamasi
Kanker payudara inflamasi adalah jenis kanker payudara yang lebih jarang, hanya sekitar 5 persen dari seluruh kasus kanker payudara. Meski jarang, tetapi jenis ini tergolong agresif. Sama seperti karsinoma lobular, kanker payudara inflamasi biasanya tidak membentuk benjolan dan bahkan bisa luput dari deteksi mamografi.
Disebut "inflamasi" karena jenis kanker payudara ini menimbulkan gejala mirip peradangan, seperti kemerahan dan pembengkakan pada payudara. Kondisi ini terjadi ketika sel kanker menyumbat pembuluh limfa di kulit, yaitu saluran kecil yang berfungsi mengalirkan cairan kembali ke aliran darah.
Karsinoma duktal in situ
Seseorang yang memiliki kondisi prakanker seperti karsinoma duktal in situ/ductal carcinoma in situ (DCIS) biasanya tidak akan merasakan gejala apa pun.
DCIS terbentuk di saluran susu, bersifat noninvasif, dan dikategorikan sebagai stadium 0. Karena tidak menimbulkan tanda maupun gejala, DCIS umumnya baru ditemukan saat dilakukan pemeriksaan mamografi.
Kanker payudara asimtomatik tanpa benjolan
Seperti banyak jenis kanker lainnya, seseorang sering kali tidak menyadari dirinya mengidap kanker payudara sampai menemukan benjolan atau mulai merasakan gejala lain. Pada awalnya, semua kanker bersifat tanpa gejala, dan setiap tumor bermula dari ukuran yang sangat kecil sehingga tidak terdeteksi.
Dalam banyak kasus, tumor akan tumbuh hingga cukup besar untuk terdeteksi melalui pemeriksaan rutin. Teknologi skrining modern seperti mamografi, USG, atau MRI mampu menemukan kanker payudara bahkan sebelum benjolan atau gejala lain muncul.
Kanker payudara bisa berkembang tanpa disadari selama beberapa tahun, tergantung pada seberapa cepat ia mulai, tumbuh, dan menyebar.
Dalam sebagian kasus, kanker payudara memang tidak membentuk benjolan yang bisa diraba. Seseorang mungkin baru menyadari adanya kanker setelah gejala lain muncul dan dilaporkan ke tenaga medis. Menurut sebuah studi tahun 2017, sekitar 17 persen kasus kanker payudara didiagnosis tanpa adanya benjolan. Sering kali, pemeriksaan awal dilakukan untuk masalah kesehatan lain, sehingga diagnosis kanker bisa tertunda.
Perubahan yang terlihat pada payudara akibat kanker

Menurut sebuah penelitian tahun 2017, hanya sekitar 83 persen penderita kanker payudara yang memiliki benjolan saat pertama kali memeriksakan diri ke tenaga medis. Studi ini menganalisis gejala pada 2.300 perempuan di Inggris yang didiagnosis kanker payudara.
Para peneliti menemukan bahwa sekitar 1 dari 6 perempuan (17 persen) datang ke tenaga medis dengan keluhan selain benjolan. Gejala tersebut beragam: sekitar 11 persen berupa perubahan pada payudara, sementara 5 persen berupa gejala di luar payudara. Salah satu tanda yang cukup sering muncul adalah perubahan pada kulit payudara, yang juga dapat menjadi gejala kanker payudara.
Gejala yang paling sering muncul:
Gejala kanker payudara di luar payudara
Pada sebagian orang dengan kanker payudara tanpa benjolan, gejala justru muncul di luar area payudara. Menurut penelitian, gejala tersebut dapat berupa:
- Benjolan di ketiak.
- Nyeri di ketiak.
- Pembengkakan pada lengan.
- Benjolan di leher atau tanda-tanda pembengkakan kelenjar getah bening lainnya.
- Nyeri pada tulang atau otot.
- Mudah lelah atau merasa lemah.
- Penurunan berat badan.
Banyak dari gejala ini merupakan tanda kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke area dada di luar payudara, atau bahkan ke organ dan jaringan yang lebih jauh. Jika mengalami gejala-gejala tersebut dan khawatir terkait kanker payudara, sebaiknya segera temui dokter.
Gejala kanker payudara non benjolan
Gejala kanker payudara | Persentase orang yang melaporkan |
---|---|
Perubahan pada puting | 6,8 persen |
Nyeri payudara | 6,4 persen |
Perubahan pada kulit payudara | 2,0 persen |
Benjolan di ketiak | 1,2 persen |
Luka di ketiak | 1,1 persen |
Nyeri punggung | 1,0 persen |
Perubahan kontur payudara | 0,7 persen |
Infeksi atau peradangan payudara | 0.6 persen |
Payudara bengkak | 0,6 persen |
Nyeri muskuloskeletal | 0,6 persen |
Sesak napas | 0,5 persen |
Ruam payudara | 0,4 persen |
Benjolan di leher atau perubahan kelenjar getah bening | 0,4 persen |
Nyeri perut | 0,3 persen |
Perubahan payudara lainnya | 0,3 persen |
Nyeri dada | 0,3 persen |
Kelelahan atau kelemahan | 0,3 persen |
Penurunan berat badan | 0,3 persen |
Batuk | 0,3 persen |
Nyeri ketiak | 0,2 persen |
Memar pada payudara | 0,2 persen |
Pembengkakan lengan | 0,2 persen |
Tidak ada benjolan, tetapi payudara nyeri

Mengalami rasa nyeri aneh pada payudara bisa membuat cemas. Nyeri payudara tanpa adanya benjolan dikenal dengan istilah mastalgia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:
- Perubahan hormon.
- Retensi cairan (penumpukan cairan), misalnya saat menstruasi.
- Cedera pada payudara.
- Infeksi payudara, termasuk mastitis (saluran susu tersumbat).
- Kehamilan.
- Menyusui.
- Efek samping dari obat baru.
Menurut studi, nyeri payudara muncul sebagai gejala pada sekitar 6 persen kasus kanker payudara. Namun, menurut American Academy of Family Physicians, hanya sekitar 0,5 persen orang (1 dari 200) dengan keluhan nyeri payudara yang benar-benar terdiagnosis kanker payudara melalui pemeriksaan rutin.
Nyeri di ketiak
Selain perubahan pada payudara, gejala kanker payudara juga bisa muncul di bagian tubuh lain. Salah satunya adalah ketiak, karena kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening di area ini maupun di dada.
Kelenjar getah bening di ketiak disebut kelenjar getah bening aksila. Jika kanker sudah menyebar, kelenjar ini bisa membengkak, terasa nyeri, atau menimbulkan rasa tidak nyaman. Dalam kondisi tertentu, benjolan atau pembengkakan di ketiak bisa diraba.
Dalam studi, nyeri ketiak tercatat sebagai gejala kanker payudara pada sekitar 0,2 persen pasien, sementara benjolan di ketiak ditemukan pada sekitar 1,2 persen pasien.
Rekomendasi skrining
Menyadari setiap perubahan pada payudara dan segera melaporkannya ke dokter memang penting. Namun, walaupun tidak ada perubahan atau benjolan yang terasa, mamogram tetap diperlukan. Mamogram adalah pemeriksaan rontgen pada payudara yang dapat mendeteksi kanker payudara hingga tiga tahun sebelum benjolan bisa dirasakan. Dalam banyak kasus, mammogram mampu menemukan kanker payudara tanpa gejala pada tahap yang sangat awal.
Pada tahun 2023, U.S. Preventive Services Task Force mengeluarkan rekomendasi draf terbaru yang menyarankan perempuan dengan risiko rata-rata untuk mulai melakukan mammogram sejak usia 40 tahun, lebih muda dari rekomendasi sebelumnya. Rekomendasi ini masih dalam tahap finalisasi.
Kenapa ada perubahan? Rekomendasi tersebut menyebutkan: “Kami sudah lama mengetahui bahwa skrining kanker payudara menyelamatkan nyawa, dan bukti ilmiah kini mendukung semua perempuan untuk menjalani skrining setiap dua tahun sekali, mulai usia 40 tahun.”
Sementara itu, American Cancer Society memberikan panduan berbeda:
- Usia 45–54 tahun: mamogram setiap tahun.
- Usia 55 tahun ke atas: bisa memilih mamogram tahunan atau dua tahun sekali.
- Usia 40–44 tahun: memiliki opsi untuk memulai mamogram tahunan.
Beberapa ahli tetap menyarankan mamogram dilakukan setiap tahun. Bagi perempuan dengan risiko lebih tinggi, misalnya karena riwayat keluarga atau adanya mutasi genetik tertentu, skrining mungkin perlu dimulai lebih awal. Diskusikan dengan dokter untuk menentukan jadwal skrining yang paling tepat sesuai kondisi pribadi.
Kanker payudara bisa terjadi tanpa benjolan. Dalam kasus seperti ini, gejala lain yang mungkin muncul antara lain nyeri payudara, perubahan kulit, benjolan di ketiak, luka pada payudara yang tidak sembuh, atau nyeri punggung.
Kondisi ini lebih sering ditemukan pada kanker payudara inflamasi dan karsinoma lobular. Karena tidak menimbulkan benjolan, kanker jenis ini lebih berisiko terlambat terdiagnosis atau keliru dianggap sebagai penyakit lain, sehingga pengobatan bisa tertunda.
Namun, kanker payudara tanpa gejala juga bisa terdeteksi lebih awal melalui skrining mamografi, bahkan sebelum benjolan atau gejala lain muncul. Inilah pentingnya mengikuti rekomendasi skrining.
Perlu diingat, gejala kanker payudara non benjolan sebenarnya jarang terjadi, diperkirakan kurang dari 5 persen kasus. Jika merasa khawatir dengan gejala tertentu, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Mereka dapat menilai faktor risiko dan menentukan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan.
Referensi
Angela N. Giaquinto et al., “Lobular Breast Cancer Statistics, 2025,” Cancer 131, no. 20 (October 7, 2025), https://doi.org/10.1002/cncr.70061.
"Lobular Carcinoma in Situ (LCIS)." American Cancer Society. Diakses Oktober 2025.
"Types of Breast Cancer." American Cancer Society. Diakses Oktober 2025.
"Inflammatory Breast Cancer." American Cancer Society. Diakses Oktober 2025.
"Breast Cancer Without a Lump: Is It Possible?" Verywell Health. Diakses Oktober 2025.
Minjoung Monica Koo et al., “Typical and Atypical Presenting Symptoms of Breast Cancer and Their Associations With Diagnostic Intervals: Evidence From a National Audit of Cancer Diagnosis,” Cancer Epidemiology 48 (June 1, 2017): 140–46, https://doi.org/10.1016/j.canep.2017.04.010.
"Ductal carcinoma in situ." Penn Medicine. Diakses Oktober 2025.
"6 signs of breast cancer that aren't a lump." City of Hope. Diakses Oktober 2025.
Brooke Salzman, Elizabeth Collins, and Lauren Hersh, “Common Breast Problems,” AAFP, April 15, 2019, https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2019/0415/p505.html.
"Can You Have Breast Cancer Without a Lump?" Healthcentral. Diakses Oktober 2025.