10 Franchise Film yang Konsisten Hadirkan Karya Berkualitas

- Trilogi film Back to the Future yang nyaris sempurna, diakhiri dengan kesimpulan yang memuaskan.
- The Man With No Name Trilogy merupakan trilogi koboi dengan kualitas yang sama baiknya, dipuji oleh Quentin Tarantino.
- Evil Dead sukses melakukan reboot tanpa kehilangan kreativitas, dan berhasil beregenerasi dengan film-film terbaru.
Sangat sulit bagi sebuah franchise atau waralaba film untuk mempertahankan kualitas yang konsisten di setiap filmnya. Sebagian besar waralaba populer pasti memiliki setidaknya satu film yang mengecewakan. Misalnya, waralaba Star Wars memiliki beberapa film yang sangat baik seperti The Empire Strikes Back dan The Last Jedi, namun juga memiliki film yang kurang memuaskan seperti The Rise of Skywalker dan Attack of the Clones. Begitu pula dengan The Lord of the Rings yang sebenarnya memiliki rekam jejak yang konsisten jika tidak ada trilogi The Hobbit yang mengecewakan.
Waralaba yang mampu menghasilkan serangkaian film berkualitas tinggi biasanya memiliki strategi yang cerdas, seperti mempekerjakan sutradara yang berbakat untuk memberikan pendekatan yang berbeda terhadap materi sumber. Meskipun tidak semua film dalam waralaba tersebut akan menjadi blockbuster, namun setidaknya setiap film harus menghormati mitologi yang telah dibangun sebelumnya dan memberikan sesuatu yang dapat diapresiasi oleh para penggemar lama. Berikut ini adalah 10 waralaba film paling konsisten menghadirkan karya berkualitas!
1. Waralaba Film Back to the Future

Back to the Future adalah sebuah trilogi film yang nyaris sempurna. Robert Zemeckis berhasil mempertahankan kendali kreatif atas ketiga film tersebut. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa Back to the Future: Part III terlalu menggelikan dengan referensi yang jelas pada film-film koboi klasik, namun film tersebut tetap memberikan kesimpulan yang memuaskan untuk kisah persahabatan antara Marty McFly (Michael J. Fox) dan Doc Brown (Christopher Lloyd).
Sepertinya tidak akan ada film Back to the Future yang baru, karena Universal Pictures dilaporkan menolak usulan Zemeckis untuk mengadaptasi pertunjukan Broadway yang populer, Back to the Future: The Musical. Mengingat Back to the Future adalah salah satu waralaba langka yang berakhir dengan sempurna, ada baiknya tidak ada yang mencoba merusak kesempurnaan tersebut.
2. Trilogi The Man With No Name

"The Man With No Name Trilogy" adalah sebutan untuk tiga film koboi yang dibintangi oleh Clint Eastwood dan disutradarai oleh Sergio Leone. Meskipun A Fistful of Dollars, For a Few Dollars More, dan The Good, the Bad and the Ugly dapat dinikmati sebagai film yang berdiri sendiri, namun ketiga film tersebut secara kolektif menceritakan kisah seorang pengembara misterius yang memburu para penjahat dan pembunuh bayaran di era Perang Saudara Amerika.
Quentin Tarantino menyebut trilogi ini sebagai salah satu favoritnya dan menganggapnya sebagai salah satu dari sedikit trilogi di mana setiap filmnya memiliki kualitas yang sama baiknya. Meskipun Leone kemudian kembali menggarap film koboi dengan judul Once Upon a Time in the West namun film tersebut dibintangi oleh Charles Bronson dan Henry Fonda, bukan Clint Eastwood, dan tidak berhubungan dengan alur cerita film-film "Dolar" sebelumnya.
3. Waralaba Evil Dead, Horor Klasik yang Terus Berevolusi

Evil Dead adalah sebuah waralaba film horor yang unik dan berhasil melakukan reboot tanpa kehilangan kreativitasnya. Trilogi pertamanya sukses besar berkat kemampuan Sam Raimi dalam menciptakan film yang berbeda di setiap angsurannya. The Evil Dead adalah film eksploitasi yang brutal, Evil Dead II adalah campuran horor yang gila, dan Army of Darkness membawa waralaba ini ke masa lalu dalam sebuah petualangan abad pertengahan.
Film-film Evil Dead terbaru juga tidak kalah menarik. Remake tahun 2013 karya Fede Alvarez bahkan lebih sadis daripada film-film aslinya, sementara Evil Dead Rise di tahun 2023 menampilkan kengerian psikologis dan trauma. Berbeda dengan franchise horor lain seperti Halloween dan Friday the 13th yang terjebak dalam pengulangan, Evil Dead berhasil beregenerasi dan menyerahkan obor kepada generasi sutradara baru.
4. Waralaba Mad Max, Mahakarya Action Pasca-Apokaliptik

Mad Max adalah waralaba film yang tercipta berkat kejeniusan George Miller. Pendekatannya yang unik dan tanpa kompromi dalam menggarap seri petualangan pasca-apokaliptik ini menghasilkan karya yang sangat imajinatif dan jarang ditemukan dalam film-film blockbuster lainnya. Trilogi pertama Mad Max yang dibintangi oleh Mel Gibson memperkenalkan "Gelombang Baru Australia" kepada dunia dengan Mad Max 2: The Road Warrior sering dianggap sebagai salah satu film aksi terbaik sepanjang masa.
Waralaba ini kembali mencuri perhatian melalui Mad Max: Fury Road yang menjadi film box office dan mendapatkan banyak nominasi Academy Award termasuk untuk kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Meskipun tidak meraih keuntungan besar karena biaya produksi yang tinggi, prekuelnya, Furiosa: A Mad Max Saga tetap menjadi film thriller balas dendam yang luar biasa. Anya TaylorJoy berhasil membuktikan dirinya layak untuk menggantikan Charlize Theron dalam memerankan Furiosa.
5. Waralaba Scream, Horor Sadar Diri yang Ikonik

Scream adalah film yang merevolusi genre horor dengan pendekatan meta dan sadar diri terhadap film-film slasher. Meskipun menantang untuk mempertahankan keunikan tersebut, Wes Craven berhasil mengarahkan tiga sekuel yang semakin mendalami hubungan antara penonton dan media horor. Scream 2 mengeksplorasi sifat sekuel yang seringkali mengecewakan, Scream 3 menunjukkan komersialisasi horor yang semakin meningkat dan Scream 4 menganalisis kemungkinan sebuah reboot.
Meskipun Craven tidak diragukan lagi adalah salah satu sutradara horor terbaik sepanjang masa, waralaba Scream mampu melanjutkan kesuksesannya melalui sekuel legacy. Film kelima dan keenam dalam seri ini memperkenalkan Melissa Barrera dan Jenna Ortega yang bergabung dengan para pemeran asli. Meskipun film ketujuh yang akan datang menuai banyak kontroversi, masih ada harapan bahwa Kevin Williamson, penulis skenario asli Scream, memiliki ide brilian untuk membangkitkan kembali minat pada franchise ini.
6. Waralaba Mission: Impossible, Aksi Spionase yang Selalu Mengesankan

Mission: Impossible telah mencapai kesuksesan yang fenomenal berkat Tom Cruise yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk melakukan adegan-adegan berbahaya yang paling mengesankan dalam sejarah film aksi. Setiap film dalam waralaba ini memiliki keunikan tersendiri berkat sutradara yang berbeda. Brian De Palma mengubah Mission: Impossible pertama menjadi thriller psikologis, John Woo menambahkan aksi ekstrem ke dalam Mission: Impossible II, J.J. Abrams membawa nuansa televisi ke Mission: Impossible III, dan Brad Bird memberikan penghormatan kepada acara mata-mata klasik melalui Mission: Impossible - Ghost Protocol.
Christopher McQuarrie yang menyutradarai tiga sekuel Mission: Impossible terakhir, menambahkan skala yang lebih besar dan sentuhan serialisasi pada waralaba ini. Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One yang akan datang menjadi salah satu film yang paling dinantikan di tahun 2024, karena tampaknya ini adalah aksi terakhir Tom Cruise sebagai Ethan Hunt.
7. Waralaba John Wick, Aksi Penuh Gaya dengan Dunia yang Khas

John Wick adalah sebuah film yang sukses secara tak terduga dan telah mengubah genre aksi selama-lamanya. Film ini menggabungkan berbagai elemen mulai dari seni bela diri Asia Timur, thriller kejahatan tahun 1970-an, thriller eksploitasi yang kelam, misteri neo-noir, film koboi klasik hingga pembangunan dunia ala buku komik menjadi sebuah saga yang brilian. Keanu Reeves tampil sempurna dalam peran yang seolah diciptakan khusus untuknya.
Chad Stahelski menyutradarai keempat film John Wick dan mengisahkan perjalanan John yang menyebabkan perpecahan di dalam High Table, sebuah organisasi rahasia yang mengendalikan para pembunuh bayaran. Meskipun film keempat diakhiri dengan pengorbanan John untuk memulihkan perdamaian, namun kisah di dunia John Wick akan berlanjut dalam film spin-off berjudul Ballerina yang dibintangi oleh Ana de Armas sebagai seorang pahlawan aksi baru. Keanu Reeves juga akan muncul di beberapa adegan yang terjadi sebelum kematian John Wick.
8. Waralaba Toy Story, Animasi Ikonik yang Konsisten

Toy Story adalah salah satu film animasi paling berpengaruh sepanjang masa dan telah menjadikan Pixar sebagai salah satu studio animasi paling sukses di Hollywood. Meskipun Pixar pernah merilis beberapa sekuel yang mengecewakan, seperti Cars 2 dan Finding Dory, namun sekuel-sekuel Toy Story selalu memiliki kualitas yang baik. Bahkan, para penggemar masih berdebat tentang sekuel Toy Story mana yang terbaik karena masing-masing memiliki keunggulan dan pesan moral yang mendalam.
Meskipun tidak sukses secara komersial, film spin-off Lightyear sebenarnya memiliki kualitas yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Para penggemar juga menantikan Toy Story 5 yang akan disutradarai oleh legenda Pixar, Andrew Stanton, yang telah menciptakan berbagai karya klasik seperti Finding Nemo dan WALL-E.
9. Waralaba Planet of the Apes, Fiksi Ilmiah dengan Pesan Mendalam

Planet of the Apes adalah sebuah waralaba film yang telah berusia lebih dari lima dekade. Perubahan krusial pada materi sumbernya telah menghasilkan salah satu waralaba paling kompleks sepanjang masa. Meskipun tergolong sebagai film petualangan fiksi ilmiah, film-film Planet of the Apes menyampaikan tema-tema yang sangat relevan dengan isu-isu sosial seperti hubungan antar ras, kekerasan oleh aparat, konflik politik, dan lingkungan hidup.
Waralaba ini berhasil menghasilkan trilogi reboot yang luar biasa dengan teknologi CGI dan motion capture yang canggih. Andy Serkis dianggap sebagai pelopor dalam seni motion capture. Kingdom of the Planet of the Apes meraih kesuksesan baik secara kritis maupun komersial, dan sekuelnya sedang dalam tahap pengerjaan. Sekuel tersebut direncanakan akan lebih terhubung dengan peristiwa di film pertama Planet of the Apes (1968) dengan menampilkan perspektif dari pihak manusia dan kera.
10. Waralaba James Bond, Agen Rahasia Legenda yang Tak Lekang oleh Waktu

James Bond merupakan salah satu karakter film paling ikonik sepanjang masa dan telah berhasil menyesuaikan diri dengan berbagai generasi. Setiap penggemar memiliki selera yang berbeda terhadap karakter ini. Mereka yang menyukai sisi kocak dari James Bond mungkin lebih menikmati film-film yang dibintangi oleh Roger Moore, sementara mereka yang menyukai sisi gelap dari novel karya Ian Fleming kemungkinan besar lebih menyukai film-film terbaru yang dibintangi oleh Daniel Craig.
Setiap aktor yang memerankan James Bond memberikan sentuhan unik pada karakter tersebut. Waralaba ini telah menghasilkan beberapa karya klasik yang legendaris seperti Goldfinger, From Russia with Love, On Her Majesty's Secret Service, Casino Royale, dan Skyfall. Meskipun belum diketahui siapa yang akan memerankan agen 007 selanjutnya, namun para penggemar tetap antusias menantikan arah yang akan diambil oleh waralaba tercinta ini di masa depan.
Waralaba-waralaba tersebut telah membuktikan bahwa konsistensi dalam menjaga kualitas adalah kunci untuk menciptakan karya yang abadi dan dicintai oleh banyak orang. Dengan dedikasi, inovasi, dan keberanian untuk mengeksplorasi hal baru, mereka berhasil menghasilkan serangkaian film yang menghibur dan berkesan di setiap generasi. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi para sineas lain untuk terus berkarya dan menghasilkan film-film berkualitas yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.