10 Lagu Putus Cinta Taylor Swift Terbaik Sepanjang Masa, Nostalgia!

Penyanyi dan penulis lagu ikonik, Taylor Swift, telah menciptakan sejumlah lagu yang menggugah perasaan tentang pengalaman putus cinta. Dari kesedihan yang mendalam hingga keberanian untuk melangkah maju, karya-karyanya menawarkan cerminan yang kuat bagi siapa pun yang pernah merasakan putus cinta.
Inilah beberapa lagu terbaik Taylor Swift tentang pengalaman putus cinta yang bisa jadi rekomendasi untuk mewakili perasaanmu. Yuk, simak daftarnya!
1. You're Not Sorry
Lagu You're Not Sorry merupakan bagian dari album Fearless yang dirilis oleh Taylor Swift pada tahun 2008. Lagu ini meraih popularitas karena liriknya yang kuat dan emosional yang menggambarkan perasaan sakit hati dan kekecewaan setelah hubungan berakhir.
Dalam lagu ini, Taylor Swift mengungkapkan kekecewaannya terhadap pasangannya yang tidak jujur dan tidak mau memperbaiki hubungan. Lirik-lirik seperti "You don't have to call anymore. I won't pick up the phone. This is the last straw. Don't wanna hurt anymore," mengekspresikan perasaan putus asa dan kesedihan.
2. Forever & Always
Lagu Forever & Always juga ditulis oleh Taylor Swift dan dirilis dalam album Fearless pada tahun 2008 yang kemudian direkam ulang menjadi Fearless (Taylor's Version). Lagu ini dianggap sebagai respons atas putusnya hubungan dengan Joe Jonas dari Jonas Brothers, yang diharapkannya akan bertahan selamanya.
Lirik-lirik seperti "Was I out of line? Did I say something way too honest, made you run and hide like a scared little boy?" dan "You looked me in the eye and told me you loved me. Were you just kidding?" seolah merangkum perasaan kebingungan dan kekecewaan yang dirasakan setelah dikhianati dalam hubungan.
3. Back to December
Lagu ini termasuk dalam album ketiganya yang berjudul Speak Now yang dirilis pada tahun 2010. Dalam lagu ini, Taylor Swift mengisahkan berakhirnya hubungannya karena kesalahannya sendiri.
Lagu ini mencerminkan pengalaman pribadi Swift tentang penyesalan dan permintaan maafnya setelah merusak hubungan dengan seseorang yang dicintainya. Dalam liriknya, ia juga memahami perubahan sikap mantannya untuk membatasi diri yang membuatnya berharap dapat kembali ke bulan Desember untuk mengubah keadaan.
4. Dear John
Lagu Dear John dianggap beberapa orang adalah ungkapan dari pengalaman Swift dengan John Mayer, seorang musisi terkenal. Dalam lagu ini, Swift menggambarkan perasaan kesedihan dan kekecewaan yang dialaminya setelah terlibat dengan seseorang yang dianggap manipulatif dan mempermainkannya saat dia masih muda.
Melalui lirik-lirik yang kuat dan emosional, Swift merangkai narasi yang menggugah perasaan dan menjelaskan kompleksitas hubungan. Lagu ini tidak hanya mencerminkan pengalaman pribadi Swift, tetapi juga memberikan suara bagi banyak orang yang pernah merasakan ketidakadilan dalam hubungan mereka.
5. Last Kiss
Selain Back to December dan Dear John, lagu lain dari album Speak Now adalah Last Kiss. Lagu ini merenungkan momen terakhir bersama dengan mantan pasangan. Taylor Swift menggambarkan kesedihan dan kehilangan setelah hubungan berakhir, dengan lirik yang puitis dan melodi yang menghanyutkan.
Swift memanfaatkan metafora "last kiss" untuk menyampaikan kesedihannya mengingat momen terakhir bersama pasangannya. Melodi yang indah dan penghayatan yang kuat dari Taylor Swift membuat Last Kiss menjadi salah satu lagu yang paling menyentuh hati dari katalognya. Membuat lagu ini sering diingat oleh penggemar.
6. I Knew You Were Trouble
Lagu ini dimasukkan dalam album Red oleh Taylor Swift pada tahun 2012. Dengan ritme yang kuat, lagu ini berhasil meraih beberapa penghargaan dan menjadi salah satu lagu paling populer dalam karier Taylor Swift.
I Knew You Were Trouble menceritakan pengalaman Taylor Swift dalam sebuah hubungan buruk yang berakhir dengan patah hati. Lagu ini mencerminkan penyesalan Swift karena merasa malu dan seperti menjadi bahan tertawaan ketika menyadari bahwa dia telah dimainkan. Ia juga telah mengira bahwa orang tersebut akan menjadi sumber masalah, namun ia tetap memilih untuk terlibat dalam hubungan tersebut. Menjadikan lagu ini sebagai salah satu lagu yang mewakili pendengar dengan penuh emosi.
7. All Too Well
Lagu ini sering dianggap sebagai salah satu karya terbaik Taylor Swift dari album Red (2012). Mendapat banyak pujian dari kritikus dan penggemar karena liriknya yang kuat dan emosional. Liriknya menggambarkan kesedihan, dan kerinduan setelah hubungan berakhir. Taylor Swift menyajikan detail-detail yang membuat pendengarnya dapat merasakan setiap momen yang mengingatkannya dengan mantan kekasihnya.
Lagu ini juga diperpanjang dengan judul All Too Well (10 Minutes Version) yang dirilis pada tahun 2021. Dalam versi ini, Taylor Swift menambahkan beberapa bait tambahan dan memperluas bagian instrumental lagu, membuatnya menjadi versi yang lebih panjang dan mendalam. Misalnya, "You kept me like a secret but I kept you like an oath," yang menggambarkan perasaan disembunyikan oleh mantan pasangannya, sementara dia sendiri berkomitmen sepenuhnya pada hubungan tersebut.
Atau lirik "From when your Brooklyn broke my skin and bones, I'm a soldier who's returning half her weight", memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengalaman fisik dan emosional yang dialami Taylor Swift dalam hubungan tersebut, menunjukkan bagaimana pengaruhnya dapat meninggalkan bekas yang dalam. Dalam banget, ya?
8. The Last Time
Lagu The Last Time merupakan bagian dari album Red (2012). Kolaborasi antara Taylor Swift dan Gary Lightbody dari Snow Patrol. Lirik yang berbunyi "This is the last time I'm asking you this. Put my name at the top of your list," menunjukkan kesedihan dan keputusasaan Swift yang memohon kepada mantan kekasihnya.
Vokal Taylor Swift dan Gary Lightbody memberikan nuansa yang mendalam dan menyentuh, membuat lagu ini dapat mewakili perasaan pendengar yang pernah mengalami putus cinta.
9. Death by a Thousand Cuts
Lagu Death by a Thousand Cuts adalah salah satu lagu putus cinta yang terbaik dari Taylor Swift. Lagu ini termasuk dalam album Lover yang dirilis pada tahun 2019. Metafora "death by a thousand cuts" digunakan untuk menggambarkan bagaimana perasaan sakit hati bisa terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Selain itu, Death by a Thousand Cuts juga memiliki dampak yang besar dalam industri musik, mendapat pujian dari para kritikus, dan menduduki tangga lagu di berbagai negara. Ini menjadikan lagu tersebut sebagai salah satu lagu putus cinta yang populer dan dianggap sebagai salah satu karya terbaik dari Taylor Swift.
10. Exile
Exile adalah salah satu lagu populer dari Taylor Swift, terutama dari album Folklore yang dirilis pada tahun 2020. Lagu ini menampilkan kolaborasi antara Taylor Swift dan Bon Iver, dan mendapat banyak pujian dari kritikus musik serta penggemar. Lagu ini juga menjadi salah satu soundtrack serial Netflix You di musim ketiga.
Lagu Exile menampilkan lirik-lirik puitis yang menggambarkan perasaan kehilangan dan kehampaan setelah sebuah hubungan berakhir. Seperti "I think I've seen this film before, and I didn't like the ending. You're not my homeland anymore So what am I defending now?"
Beberapa orang mungkin menemukan bahwa Exile sesuai dengan pengalaman mereka dalam hubungan yang berakhir, menjadikan lagu ini sangat relevan dan bermakna bagi mereka.
Setiap lagu ini adalah karya yang menggambarkan pengalaman putus cinta. Beberapa di antaranya telah direkam ulang, menambah dimensi baru pada cerita yang disampaikan. Dari lirik-lirik yang puitis hingga melodi yang menghanyutkan, karya-karya Taylor Swift memperlihatkan kedalaman emosi dan kompleksitas hubungan yang berakhir. Dengarkanlah, dan biarkan musik ini menjadi teman yang mengerti dalam setiap fase perjalanan hati.