Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sifat Buruk Tony Stark, Bukti Superhero Gak Selalu Sempurna

Iron Man (dok. Marvel Studios/Iron Man 3)

Tony Stark alias Iron Man adalah superhero paling populer di Marvel Cinematic Universe (MCU). Kenapa banyak orang yang menyukai superhero satu itu? Armor keren sudah pasti, tetapi satu lagi yang bikin karakter ini spesial, yakni kepribadiannya yang kompleks.

Tony Stark bukanlah superhero yang sempurna, ia juga punya banyak sifat buruk. Itulah mengapa superhero ini terasa lebih relate dan hidup.

Bicara soal sifat buruk Tony Stark, ada banyak dan bahkan terkesan berbanding terbalik dengan profesinya sebagai superhero. Karena sudah tahu ini buruk, jangan meniru beberapa sifat buruk Tony Stark berikut ini, ya!

1. Playboy menjadi sifat alami Tony Stark

Tony dan wabita-wanita cantik (dok. Marvel Studios/Iron Man 2)

Di mana ada Tony Stark, di situ pasti pasti ada perempuan yang mengelilingi. Baik versi komik maupun debutnya di Iron Man (2008), Tony Stark selalu dikenal sebagai playboy. Sepertinya tidak ada perempuan di MCU yang gak pernah diberikan gombalan olehnya.

Sifat playboy karakter ini jangan kamu tiru. Bagaimanapun juga, memainkan hati perempuan tidak dibenarkan. Sebenarnya Tony juga bisa setia. Hal itu dibuktikan dengan akhirnya ia berkomitmen bersama Pepper Potts hingga menikah dan dikarunia anak.

2. Sombong dan narsis selalu melekat dengan Tony

Tony dengan gaya congkaknya. (dok. Marvel Studios/Iron Man 2)

Sombong dan narsis sepertinya adalah sifat alamiah Tony Stark. Dari gestur, gaya bicara, hingga tingkah lakunya di berbagai film MCU yang ia bintangi, Tony selalu menggambarkan seorang flamboyan yang slengean dan suka jadi pusat perhatian. 

Namun, hal ini juga yang bikin karakter ini memorable. Tony adalah gambaran superhero tidak harus berjiwa malaikat. Akan tetapi, sifat ini jangan ditiru. Bersikap friendly dan supel akan jauh lebih baik dalam bermasyarakat.

3. Ego Tony yang besar Stark selalu memicu konflik

Tony diam-diam menciptakan Ultron. (dok. Marvel Studios/Avengers: Age of Ultron)

Ego Tony yang besar selalu jadi pemicu masalah, baik secara pribadi atau melibatkan anggota tim. Sifat yang menganggap dirinya paling benar ini bahkan sering bikin masalah yang mengancam dunia. Contohnya, dalam Avengers: Age of Ultron (2015), keputusannya untuk menciptakan Ultron tanpa sepengetahuan Avengers malah berbalik jadi bencana.

Jika dipikir-pikir, banyak villain yang tercipta karena ulah Iron Man. Sebut saja Ultron, Vulture, Mysterio, dan Killian yang semuanya memiliki dendam atas perkataan dan perbuatan Tony. Jika merasa egomu terlampau tinggi, sebaiknya introspeksi diri, ya!

4. Sifat arogan Tony terbentuk dari pencapaianya

Tony menjual rudal ciptaanya dengan bebas. (dok. Marvel Studios/Iron Man)

Sebenarnya wajar jika Tony Stark punya sifat arogan. Ia adalah miliarder jenius yang bisa dapatkan apa saja yang dia inginkan. Itu semua adalah karena usahanya sendiri. Tony selalu arogan, bahkan terkesan merendahkan lawan bicaranya.

Di The Avengers (2012), Tony menunjukkan sifat arogannya dengan mengejek Captain America dan Thor atas ketidaktahuan mereka tentang ilmu ilmiah. Jika nanti kamu sudah sesukses Tony Stark, jangan jadi arogan, ya! Tetap rendah hati, karena mau sekaya dan secerdas apa pun dirimu, pasti masih ada yang melebihi kamu.

5. Sifat keras kepala Tony sulit dipahami

Tony bertengkar dengan Steve (dok. Marvel Studios/Avengers: Endgame)

Tony adalah laki-laki keras kepala yang tidak bisa dikontrol jika sudah punya kemauan. Dalam Iron Man 3 (2013), Pepper sempat meminta Tony berhenti jadi Iron Man, tapi nyatanya Tony kembali lagi di Avengers: Age of Ultron (2015). Sepertinya sifat ini juga yang bikin hubungan keduanya sempat putus.

Kamu jangan jadi pribadi yang keras kepala, apalagi jadi pemimpin sebuah tim. Lihat saja Iron Man sama Captain America yang kerap berantem karena beda pendapat. Selama tak merugikan, apa salahnya mendengarkan masukan, bukan?

6. Boleh bekerja, tapi jangan sampai lupa waktu

Tony stark bekerja siang malam (dok. Marvel Studios/Iron Man)

Meski sudah bergelimang harta dan punya AI yang bisa mengerjakan sebagian besar tugasnya, Tony tidak pernah berhenti berkarya. Tony memang bisa dibilang workaholic akut. Tidak cuma sebagai penemu saja, tapi juga sebagai Iron Man.

Bekerja keras memang boleh, tapi bagaimanapun juga harus bisa bagi waktu. Apalagi kalau sudah berkeluarga. Tony sepertinya sadar akan hal ini dan sempat berpikir tidak mau ikut campur dalam usaha Avengers membalikkan waktu di Avengers: Endgame (2019).

Iron Man memang karakter legendaris, dari sifat, penampilan, dan kelakuan, semuanya menjadikan karakter ini sangat ikonik. Tony Stark juga memecah stereotip bahwa superhero harus berhati malaikat. Meski punya beberapa sifat buruk, setuju gak jika Iron Man masih jadi salah satu pahlawan terbaik dan berkontribusi paling besar?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mito Rudito
EditorMito Rudito
Follow Us