8 Film Thriller Berlatar Area Terpencil, Kengerian Berlipat Ganda

film Wind River (dok. Acacia Filmed Entertainment/Wind River)

Wind River berlatarkan sebuah kawasan khusus permukiman warga asli Amerika, tepatnya di Wyoming, salah satu negara bagian di Utara Amerika Serikat. Mayoritas wilayah mereka merupakan dataran tinggi yang tertutup salju sepanjang dua pertiga tahun. 

Lakonnya seorang pegawai pemerintah yang biasanya mengurusi konflik antara hewan dan manusia. Namun, satu hari jasad seorang perempuan muda ditemukan di tengah salju. Ia dan seorang agen FBI akhirnya bekerja sama mengusut kasus yang hampir saja ditutup otoritas setempat tanpa kesimpulan jelas. 

Tak hanya sebagai hiburan belaka, film ini bersifat edukatif dengan muatan kritik terhadap aparat keamanan Amerika Serikat. Selama ini mereka terkesan ogah menggarap kasus-kasus pembunuhan dengan korban warga indigenous. 

Once Upon A Time in Anatolia (dok. The Cinema Guild/Once Upon A Time in Anatolia)

Once Upon a Time in Anatolia berlatarkan sebuah pedesaan terpencil di salah satu provinsi di Turki. Film dimulai dengan iring-iringan mobil polisi yang membawa terdakwa kasus pembunuhan ke lokasi kejadian perkara. 

Malam makin larut, dan kesabaran para peserta iring-iringan ini pun diuji. Ini jenis film yang harus ditonton dengan sabar. Awalnya memang tak banyak yang terjadi, tetapi seiring berjalannya film satu per satu kartu para karakter pun dibuka. 

On the Ice (dok. Silverwood Films/On the Ice)

On the Ice merupakan jenis film pembunuhan yang pelakunya sudah dibocorkan sejak awal. Ketegangan bermula ketika sekelompok remaja di Alaska mencoba menguji nyali dengan berburu di tengah padang salju. 

Sebuah konflik terjadi dan salah seorang dari mereka terbunuh. Takut disalahkan, mereka sepakat untuk menutupi kejadian tersebut dan bilang bahwa si teman mengalami kecelakaan. Mereka lupa kalau tempat tinggal mereka terpencil dan semua orang saling mengenal. Mencoba menutupi kejadian itu ternyata bukan keputusan yang tepat. 

film In Order of Disappearance (dok. Zentropa Entertainment/In Order of Disappearance)

Sama dengan On The Ice, film satu ini juga berlatarkan lokasi yang tertutup salju. Tepatnya di sebuah kota kecil fiktif di Norwegia. Nils, sang lakon tidak terima mendengar kabar bahwa putranya, Ingvar, dinyatakan tewas karena overdosis. 

Ia secara independen melakukan investigasi sendiri. Meski akhirnya tahu sang putra dibunuh karena tak sengaja terlibat dalam organisasi kriminal kelas kakap, Nils bergeming. Ia terus merangkak hingga berhadapan dengan sang kepala geng. 

Meski thriller, ada bumbu komedi dalam film ini. Kamu akan menemukan para karakternya melontarkan komentar sarkas yang mengundang gelak tawa. 

The Grey (dok. Open Road Films/The Grey)

The Grey berlakonkan seorang pria yang bekerja untuk perusahaan pengeboran minyak di Alaska. Satu hari saat bersiap pulang, pesawat yang membawanya dan beberapa pegawai lain mengalami kecelakaan. 

Beberapa dari mereka berhasil selamat, tetapi harus berjuang bertahan hidup di tengah salju dan cuaca ekstrem yang menggerogoti stamina dan mengancam nyawa mereka. Film ini juga bisa masuk genre survival. 

film The Beasts karya Rodrigo Sorogoyen (dok. Curzon Films/Rodrigo Sorogoyen)

The Beasts akan membawamu ke Galicia, Spanyol. Tempat di mana sepasang suami istri asal Prancis memilih untuk memulai hidup baru sebagai petani. Namun, kedatangan mereka ternyata memicu rasa tidak suka dan curiga para petani lokal. 

Teror demi teror dilontarkan ke kediaman keluarga Prancis ini. Tak hanya latarnya yang terpencil, para lakon di film ini benar-benar dikepung musuh. 

Beginning (dok. Palace Films/Beginning)

Sama dengan film Georgia berjudul Beginning, film ini mengisahkan seorang perempuan yang menganut agama Kristen Yehova. Mereka ternyata dikucilkan oleh masyarakat Georgia yang mayoritas menganut Kristen Ortodoks. 

Bahkan adegan awalnya saja sudah bikin merinding. Bagaimana tidak? Gereja mereka dilempari bom Molotov saat ibadah sedang berlangsung. Lebih ngerinya lagi, seorang pria yang mengaku aparat dan hendak menyelidiki kasus ini ternyata meneror istri dari pemuka agama Kristen Yehova itu. 

Knock at the Cabin (dok. Universal Pictures/Knock at the Cabin)

Liburan keluarga satu anak yang tenteram tiba-tiba berubah jadi horor ketika empat orang asing mengetuk pintu kabin mereka. Meski sudah berusaha mengusir baik-baik, keempatnya berhasil masuk secara paksa dengan peralatan yang mereka bawa. 

Tak hanya itu, mereka juga mengaku memiliki misi menyelamatkan dunia dari kehancuran. Namun, misinya berkenaan dengan opsi sulit yang harus dipilih keluarga tersebut.

Dengan segala tantangan dan ketidaknyamanan area terpencil, film-film tadi berhasil mengeksploitasi ketakutan dan kekhawatiran terbesar manusia. Tak heran kalau beberapa dapat skor tinggi dari penonton. Silakan coba sensasinya.