9 Fakta Serial Animasi DC, Perjalanan Mereka Sangat Panjang

Serial TV Batman: The Animated Series (1992) dibuat oleh Eric Radomski dan Bruce Timm. Serial animasi DC ini menjadi serial pertamanya. Animasi klasik ini hanya bertahan selama dua musim. Namun, penayangannya yang mencapai 85 episode menciptakan DC Animated Universe (DCAU, yang mencakup delapan seri berbeda dari 1992—2006 dan 6 film layar lebar.
Nah, serial animasi DC ini disukai banyak kalangan, termasuk para kritikus. Kesuksesan ini berkat keberanian Bruce Timm dan Paul Dini yang mengeksplorasi animasi ini secara mendalam. Secara keseluruhan, animasi DC menggebrak animasi di Amerika Serikat dan juga mengubah DC Comics yang kita kenal saat ini.
Nama studio ini makin terkenal, berikut beberapa fakta terkait serial animasi DC yang wajib kamu tahu. Kamu penggemar DC bukan, nih?
1. Batman: The Animated Series terinspirasi dari Batman karya Adam West dan Tim Burton

Sebelum animasi DC meluncurkan Batman: The Animated Series, masyarakat awalnya mengenal Batman dari serial TV berjudul Batman (1966), yang dibintangi Adam West. Ada juga waralaba film Batman yang disutradarai Tim Burton, yakni Batman (1989) dan Batman Returns (1992).
Meskipun sering dikritik karena dianggap norak dan konyol, Batman (1966) justru sangat populer pada kala itu, lho. Namun, pada akhir 1986, komik The Dark Knight Returns karya Frank Miller justru mengubah Batman menjadi karakter yang lebih serius.
Setelah itu, penggambaran Batman yang gelap secara visual dan emosional oleh Tim Burton membuat penonton film mencintai karakter tersebut. Alhasil, animator yang menggarap Batman: The Animated Series berpikir untuk membuat cerita yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
2. Serial animasi DC bukan sekedar kartun yang mengutamakan target pengiklanan

Selama era 80-an sampai 90-an, kartun anak-anak menjadi cara yang efektif untuk mengiklankan mainan. Dalam film dokumenter Heart of Batman (2018), Sidney Iwanter, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Bidang Pemrograman untuk Fox Kids, mengatakan kalau para animator harus memikirkan bagaimana mainan terjual lewat serial animasinya. Akibatnya, para animator gak leluasa mengembangkan ide.
Tim yang menggarap Batman: The Animated Series juga memahami hal ini, tetapi mereka berhasil menarik perhatian anak-anak dengan menceritakan kisah Batman yang mereka inginkan, tanpa harus mengesampingkan target iklan. Pasalnya, kartun ini gak hanya disukai anak-anak, tetapi juga dinikmati oleh orangtua mereka.
3. Warner Bros. Animation merevitalisasi animasi Amerika

Sejarah animasi Amerika identik dengan Walt Disney, yang punya "Nine Old Men," animator asli Disney yang profesional. Mereka adalah legenda yang menghidupkan cerita Peter Pan, Alice in Wonderland, dan The Jungle Book dalam bentuk animasi.
Namun, pada 1970-an, anggota animator ini banyak yang pensiun atau meninggal, dan gak ada penerus baru yang punya bakat terbaik seperti mereka. Dalam kekosongan inilah tim Warner Bros. Animation dibentuk, dengan bantuan Steven Spielberg untuk memproduksi kartun-kartun populer, seperti Tiny Toon Adventures dan Animaniacs.
Meskipun Steven Spielberg keluar, Warner Bros. Animation sudah punya tim yang mumpuni, yang siap untuk membangun sejarah mereka sendiri dan mengambil alih peran "Nine Old Men."
4. Hadirnya animasi Superman

Meskipun sangat populer, kartun Batman: The Animated Series hanya bertahan selama dua musim, dan tim kreator diminta untuk mengerjakan serial TV Freakazoid (1995). Nah, karena Freakazoid sukses, Warner Bros. punya rencana untuk membuat film live action Superman pada 90-an, yang akan disutradarai oleh Tim Burton dan dibintangi Nicolas Cage sebagai Man of Steel.
Namun, Bruce Timm diminta untuk membuat serial TV Superman: The Animated Series (1996). Jadinya, rencana film live action Superman yang akan disutradarai Tim Burton dibatalkan. Meski begitu, kartun Superman sangat populer dan bertahan selama tiga musim di jaringan Warner Bros. sendiri. Seperti Batman yang dibuat Bruce Timm, kartun Superman ini juga punya kedalaman emosional dan disukai oleh semua kalangan.
Selain itu, penampilan Superman dirombak, gak sama seperti yang ada di komiknya. Tim kreatif Superman: The Animated Series juga membuat penjahatnya lebih relevan dan gak terlihat konyol. Nah, yang lebih pentingnya, nih, serial inilah yang secara resmi memunculkan istilah DC Animated Universe (DCAU).
Di samping itu, dengan berakhirnya hak Fox atas Batman dan peluncuran WB, Warner Bros. kembali menggandeng Bruce Timm untuk mengerjakan The New Adventures of Batman (1997). Kemudian, serial World's Finest, yang menceritakan kerja sama antara Batman dan Superman, juga sama suksesnya, yang membuka jalan bagi serial-serial lain.
5. Munculnya Justice League

Bruce Timm mengaku gak tertarik membuat serial Justice League, karena dianggap terlalu sulit. Namun, tim DCAU menyadari bahwa membuat Justice League gak sesulit yang awalnya diyakini. Pada November 2000, Justice League muncul dalam episode Batman Beyond, dua bagian yang berjudul The Call.
Nah, karena berhasil membuat beberapa set piece yang lebih besar, Bruce Timm menyanggupi untuk mengembangkan Justice League untuk Cartoon Network. Serial kartun ini berlangsung selama dua musim, tetapi langsung diganti dengan Justice League Unlimited (2004), yang berlangsung tiga musim. Beberapa kreatornya merasa acara ini berhasil karena Justice League Unlimited menampilkan superhero yang berbeda di setiap episodenya.
6. Animasi DC Universe memperkenalkan banyak karakter baru

Salah satu karakter animasi DC Universe yang populer adalah Harley Quinn. Pertama kali muncul dalam Batman: The Animated Series, Harley Quinn awalnya diceritakan sebagai anggota gengnya Joker. Namun, Harley Quinn menjadi karakter utama dalam 8 episode yang dibuat oleh animator Paul Dini.
Selain itu, Paul Dini juga mengembangkan latar belakang Harley Quinn sebagai Dr. Harleen Quinzel, seorang psikolog Arkham Asylum yang jatuh cinta dengan pasiennya, Joker. Nah, karena Paul Dini merupakan penulis buku komik, ia pun membawa kisah ini dalam komik The Batman Adventures: Mad Love (1994), yang ditulis oleh Paul Dini dan Bruce Timm. Mereka pun memenangkan Penghargaan Eisner.
Harley Quinn secara resmi dimasukkan ke dalam kanon DC Comics pada 1999. Harley pun menjadi salah satu karakter DC paling populer. Ia gak hanya muncul dalam komik, tetapi juga di lebih banyak serial animasi DC Universe, game video, film live action, dan serial animasi HBO.
Karakter lain yang diperkenalkan ke DC Comics oleh DCAU adalah Renee Montoya, Mercy Graves, Livewire, Gray Ghost, Volcana, dan Terry McGinnis. Meskipun gak sepopuler Harley Quinn, tetapi karakter ini punya penggemar masing-masing.
7. Animasi DC Universe sering kali memperbarui kisah karakter yang dianggap gak seru

Karakter Mr. Zero pertama kali muncul pada komik Batman #121 (1959). Namun, dalam episode Batman (1966) karya Adam West, namanya diganti menjadi Mr. Freeze. Selama beberapa dekade lamanya, Freeze dikisahkan sebagai penjahat Batman.
Namun, dalam Batman: The Animated Series, Freeze berubah menjadi karakter yang tragis. Soalnya, ia membekukan istrinya yang sekarat dengan kriogenik supaya ia bisa menemukan pengobatan untuk penyakit istrinya. Kemudian, ia menjadi jahat untuk mendanai penelitian tersebut.
Mr. Freeze bukan satu-satunya karakter yang diubah oleh animasi DC Universe, tapi ada juga Static Shock, Clayface, Clock King, Parasite, dan Hawkgirl. Animasi DC bahkan menambahkan hubungan karakter yang unik, seperti hubungan psikis Supergirl dengan kloningannya, Galatea (versi DCAU dari Power Girl).
8. Animasi DC Universe menggambarkan moral superhero dengan sangat kontroversial

Superman dan Batman dikenal sebagai superhero yang mengutamakan kebajikan. Itu sebabnya, banyak penggemar yang membenci live action yang dibuat Zack Snyder dalam Man of Steel (2013) dan Batman v. Superman: Dawn of Justice (2016). Namun, animasi DC yang pertama kali menampilkan karakter-karakter ini secara abu-abu.
Dalam Batman Beyond (1999), Bruce Wayne sempat pensiun menjadi Batman karena mengingkari janjinya untuk gak menggunakan pistol saat menghentikan seorang penjahat. Kemudian, dalam Superman: The Animated Series, ada sebuah episode ketika Superman menyelamatkan seorang detektif korup yang dieksekusi dengan kursi listrik.
Dalam Justice League Unlimited, Green Arrow bahkan mempertanyakan moral Justice League. "Saya satu-satunya orang di ruangan ini yang tidak memiliki kekuatan super, dan percayalah, kalian membuat saya takut," kata Green Arrow. "Bagaimana jika kalian memutuskan untuk membunuh orang yang kalian anggap bersalah atau tidak? Siapa yang bisa menghentikannya? Saya?"
9. Legenda pengisi suara dalam animasi DC Universe

Selama beberapa dekade, animasi DC Universe sering mengganti pengisi suara karakter kartunnya. Namun, hal ini berubah pada 1990-an, ketika pengisi suaranya adalah selebritas terkenal.
Salah satu bintang besar yang menjadi pengisi suara untuk animasi DC Universe adalah Mark Hamill, yang menjadi pengisi suara Joker. Suara Hamill dianggap sangat cocok untuk Joker.
Kevin Conroy terkenal karena menjadi pengisi suara Batman. Mirip seperti Hamill, Batman versi Conroy dianggap sebagai yang terbaik oleh banyak orang, dan menjadi pengisi suara Batman sejak 1992. Conroy juga menjadi pengisi suara Batman dalam adaptasi CW dari Batman in Crisis on Infinite Earths (2019).
Serial animasi DC memang sangat seru untuk disaksikan. Gak hanya anak-anak yang suka, orang dewasa juga suka. Ayo, siapa yang sampai sekarang masih mengikuti animasi-animasi DC?