Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polemik Air Mata di Ujung Sajadah, Asma Nadia Ngaku Merasa Dirugikan!

Asma Nadia merasa dirugikan atas judul film Air Mata di Ujung Sajadah (Instagram.com/asmanadia)

Film Air Mata di Ujung Sajadah berhasil menarik antusiasme masyarakat sejak dirilis perdana di bioskop pada 7 September 2023 lalu. Namun di tengah popularitasnya, kini film yang dibintangi oleh Titi Kamal dan Fedi Nuril tersebut justru menuai polemik.

Pasalnya, Asma Nadia yang dikenal sebagai penulis novel best seller mendadak muncul ke media dan menyatakan keberatan atas judul film yang digunakan. Kok bisa? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Asma Nadia tegaskan film Air Mata di Ujung Sajadah bukan adaptasi novelnya

Asma Nadia merasa dirugikan atas judul film Air Mata di Ujung Sajadah (Instagram.com/asmanadia)

Asma Nadia menyatakan keberatan atas penggunaan frasa "di Ujung Sajadah" dari film Air Mata di Ujung Sajadah. Usut punya usut, frasa tersebut mirip dengan salah satu karya novelnya yang berjudul Cinta di Ujung Sajadah dan telah diterbitkan sejak 2008 silam.

Karena judul yang mirip, banyak orang menjadi salah paham dan mengira film Air Mata di Ujung Sajadah diangkat dari novel karyanya. Namun Asma Nadia langsung membantah dan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menjalin hubungan kerja sama dengan pihak tim produksi film Air Mata di Ujung Sajadah.

"Saya menegaskan, pihak pembuat film Air Mata di Ujung Sajadah tidak pernah menghubungi saya atau mengajak bekerja sama. Saya tidak pernah sekalipun diberikan pemberitahuan atau dihubungi terkait penggunaan judul film yang sangat mirip dengan karya saya," kata Asma Nadia dilansir dari kanal YouTube STARPRO Indonesia, Senin (16/10/2023).

2. Merasa dirugikan

Asma Nadia merasa dirugikan atas judul film Air Mata di Ujung Sajadah (Instagram.com/asmanadia)

Menurut Asma Nadia, novel Cinta di Ujung Sajadah menjadi salah satu karyanya yang terkenal selain Assalamualaikum Beijing dan sudah banyak dilirik oleh para produser untuk turut difilmkan. Namun karena kehadiran film dengan judul yang sangat mirip, kemungkinan adaptasi film untuk novelnya tersebut pun menjadi kecil. Sehingga secara tidak langsung, hal ini membuat sang penulis merasa dirugikan.

"Saya pribadi merasa sangat dirugikan atas peristiwa ini. Sebab, novel Cinta di Ujung Sajadah yang sebelumnya sangat diminati oleh berbagai produser akan menjadi sulit untuk difilmkan mengingat sudah ada film dengan judul yang sangat serupa,” lanjutnya.

3. Pernah berbicara langsung kepada produser, namun Asma Nadia merasa miris dan sedih

Asma Nadia merasa dirugikan atas judul film Air Mata di Ujung Sajadah (Instagram.com/asmanadia)

Sebelum polemik ini, Asma Nadia mengaku sudah pernah berbicara langsung dengan produser film Air Mata di Ujung Sajadah. Namun alih-alih mendapatkan jalan keluar, Asma Nadia justru merasa sedih dan miris setelah mendengar respons dari pihak terkait.

Selain mengatakan judul tersebut muncul secara spontan berdasarkan sebuah adegan yang ada di dalam film, pihak terkait juga menyarankan Asma Nadia untuk mendaftarkan judul buku karyanya ke Pusbang Film. Padahal, hak cipta sebuah buku langsung melekat kepada penulis setelah diterbitkan.

"Hal ini sudah saya sampaikan kepada produser Air Mata di Ujung Sajadah pada Juli 2023. Tapi respons pihak terkait seolah-olah menormalisasi apa yang ia anggap sebagai kebetulan ini," ucap Asma Nadia.

Oleh karenanya, Ana Sofa Yuking, kuasa hukum Asma Nadia, mengindikasi adanya pelanggaran hak kekayaan intelektual yang dilakukan kepada klien-nya.

"Kami menduga ada indikasi terjadi pelanggaran atas hak kekayaan intelektual terhadap karya klien kami."

4. Masih menunggu klarifikasi dari pihak terkait

Asma Nadia merasa dirugikan atas judul film Air Mata di Ujung Sajadah (Instagram.com/asmanadia)

Kendati demikian, hingga saat ini, Asma Nadia masih menunggu klarifikasi dan itikad baik dari pihak terkait untuk mendiskusikan polemik judul film tersebut.

"Per hari ini belum ada respons dari pihak film dan kita masih menunggu. Kita berharap, karena sesungguhnya hal-hal ini bisa dibicarakan dalam satu meja. Kita tabayun, kita diskusikan, dan semoga perkembangannya menjadi lebih baik," lanjut Ana.

Untuk diketahui, novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia sudah diterbitkan oleh Lingkar Pena Publishing pada 2008 silam. Novel ini menceritakan cerita tentang keresahan seorang anak perempuan yang merindukan ibu kandungnya karena terpaksa tinggal bersama ayah dan istri barunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us