Cerita Fanny Soegi Baru Tahu Dirinya Anak Adopsi Setelah Usia 19 Tahun

Fanny Soegi baru-baru ini menceritakan tentang sisi lain dari latar belakangnya yang tak banyak diketahui publik. Lewat saluran podcast di kanal YouTube Authenticity ID yang dipandu oleh Soleh Solihun, eks vokalis Soegi Bornean tersebut mengungkap bahwa dirinya merupakan anak adopsi.
Fakta tersebut baru ia ketahui setelah dirinya berusia 19 tahun. Meski sangat syok, namun Fanny sama sekali tidak marah. Dia justru merasa sangat berterima kasih.
1. Fanny Soegi ungkap dirinya anak adopsi

Selama ini Fanny sering disebut-sebut memiliki darah keturunan Chinese. Namun baru-baru ini pelantun lagu "Asmalibrasi" tersebut membantahnya. Fanny menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki darah Chinese.
Fanny Soegi kemudian mengungkap latar belakangnya sebagai bayi kelahiran 1999 yang pernah ditinggalkan dan lantas diadopsi oleh kedua orangtuanya yang kini telah meninggal dunia.
"Sebenarnya saya gak Chinese. Saya anak ambil. Dulu di tahun 99 kelahiran saya, ada 2 bayi yang ditinggalkan, saya termasuk di sana. Karena mungkin ibu atau bapak saya gak bisa punya keturunan, akhirnya ngambil anak dan ternyata saya yang diambil," ungkap Fanny.
2. Baru tahu setelah berusia 19 tahun

Lebih lanjut, Fanny Soegi membeberkan bahwa dirinya baru mengetahui fakta tersebut pada 2018 lalu. Kala itu, Fanny Soegi pun sudah menginjak usia 19 tahun.
"Saya pertama kali tahu fakta tersebut pada 2018. Makanya saya bilang ada masalah internal keluarga."
Bukan cuma Fanny, ternyata kakak laki-lakinya juga tidak mengetahui rahasia yang disimpan oleh orangtua mereka selama 19 tahun lamanya tersebut. Fanny pun tak memungkiri fakta dirinya merupakan anak adopsi membuat mereka sampai menjadi syok.
3. Alih-alih marah, Fanny justru berterima kasih

Meski syok dan sempat ingin marah, Fanny Soegi akhirnya bisa berdamai dengan keadaan setelah diberi pemahaman mendalam oleh sang ibu. Sehingga alih-alih marah, Fanny justru sangat berterima kasih.
"Saya sebenarnya marah, cuman bagaimana pun, ibu saya bilang melahirkan, mengandung itu susah, tapi yang susah itu membesarkan. Dari sana, saya nggak bisa marah. Saya harusnya berterima kasih kepada ibu saya."
4. Kakak Fanny Soegi tujukkan sikap yang berbeda usai mengetahui rahasia yang disimpan orangtuanya

Ibu Fanny Soegi baru mengungkap rahasia tersebut setelah Fanny dan kakaknya sudah dewasa. Namun berbeda dengan Fanny Soegi yang legawa, sang kakak justru memperlihatkan sikap yang berbanding terbalik.
Menurut Fanny, saking terpukulnya, kakak yang biasa dipanggilnya dengan sebutan koko itu jadi mendadak berubah dan gampang marah.
"Waktu itu kakak saya tiba-tiba berubah jadi seseorang yang beda banget pokoknya. Gampang marah, kayak orang yang minum obat terlarang, tapi aku nggak tahu, itu urusan personal kakak saya sendiri."
Fanny Soegi kemudian mengenang kembali masa-masa sekolahnya yang sempat merasa kekurangan kasih sayang, karena orangtuanya sibuk bekerja. Namun setelah mengetahui fakta tersebut, Fanny justru memahami bahwa beban di pundak orangtuanya lebih berat. Sehingga ia pun merasa harus tahu diri.