Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Film Looper, Fiksi Ilmiah yang Realistis dan Penuh Pesan Moral

cuplikan film Looper (dok. TriStar Pictures/Looper)

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya bertemu diri sendiri di masa depan? Atau mungkin kamu penasaran bagaimana jadinya jika kamu bisa mengubah masa lalu? Nah, kalau iya, film Looper yang satu ini wajib kamu tonton. Film fiksi ilmiah laga ini penuh dengan kejutan dan aksi seru yang akan membuat kamu terpaku.

Looper menceritakan tentang perjalanan waktu dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kehidupan seseorang. Film ini dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Bruce Willis, Joseph Gordon-Levitt, dan Emily Blunt.

Sebelum kamu menonton Looper, ada baiknya kamu mengetahui beberapa fakta menarik di balik layar yang mungkin belum kamu ketahui. Berikut adalah lima fakta menarik Looper yang akan membuat kamu semakin penasaran dengan film ini.

1. Looper berawal dari ide yang sudah lama dipendam

cuplikan film Looper (dok. TriStar Pictures/Looper)

Ide untuk Looper telah berkembang dalam pikiran sutradara Rian Johnson sejak tahun 2002, jauh sebelum film pertamanya dirilis. Johnson mengumpulkan berbagai ide seputar cerita ini dan ingin memastikan bahwa konsep perjalanan waktu cukup mudah dipahami oleh penonton agar mereka dapat terlibat dalam cerita. Namun, fokus utamanya adalah pada karakter dan cerita mereka, bukan pada ide fiksi ilmiah perjalanan waktu itu sendiri.

Rian Johnson terinspirasi oleh film-film noir klasik dan cerita detektif, yang terlihat jelas dalam nuansa dan gaya penceritaan Looper. Dia menghabiskan bertahun-tahun menyempurnakan skenario, memastikan bahwa setiap detail cerita terjalin dengan sempurna, menciptakan dunia yang kaya dan karakter yang kompleks.

2. Looper menampilkan dua aktor yang memerankan karakter yang sama

cuplikan film Looper (dok. TriStar Pictures/Looper)

Salah satu aspek paling menarik dari film ini adalah melihat Bruce Willis dan Joseph Gordon-Levitt memerankan karakter yang sama. Untuk meyakinkan penonton bahwa Joe tua dan Joe muda adalah orang yang sama, Johnson sempat mempertimbangkan untuk membiarkan Gordon-Levitt memainkan kedua peran tersebut. Namun, akhirnya diputuskan untuk menggunakan aktor yang lebih tua dan terkenal untuk peran Joe tua.

Transformasi Joseph Gordon-Levitt menjadi versi muda dari karakter Bruce Willis adalah proses yang rumit. Dengan bantuan makeup prostetik canggih dan studi mendalam tentang mannerisme Willis, Gordon-Levitt berhasil menciptakan sebuah penampilan yang meyakinkan dan memukau penonton dengan kemiripannya yang luar biasa.

3. Looper menggabungkan elemen fiksi ilmiah dan realisme

cuplikan film Looper (dok. TriStar Pictures/Looper)

Dalam film ini, sebagian populasi mengembangkan kemampuan telekinetik yang lebih banyak digunakan untuk trik-trik kecil seperti mengapungkan objek. Namun, anak kecil bernama Cid menunjukkan kekuatan yang luar biasa dengan kemampuan ini. Sutradara Rian Johnson ingin menjaga nuansa realistis sebanyak mungkin, sehingga elemen fiksi ilmiah tidak terlalu mengganggu fokus pada karakter. Karena itu, kecuali di adegan terakhir, semua adegan mengapungkan objek dicapai melalui efek praktis.

Penggunaan efek praktis ini memberikan kesan yang lebih otentik dan menyatu dengan dunia Looper. Johnson percaya bahwa efek visual yang berlebihan dapat mengalihkan perhatian dari cerita, sehingga dia memilih pendekatan yang lebih halus dan lebih mengandalkan akting serta narasi yang kuat.

4. Looper membutuhkan dedikasi tinggi dari para aktornya

cuplikan film Looper (dok. TriStar Pictures/Looper)

Untuk menghidupkan karakter Joe muda, Gordon-Levitt memerlukan prostetik wajah yang memakan waktu empat jam untuk diaplikasikan setiap hari. Dia juga menghabiskan banyak waktu untuk menonton film-film lama Bruce Willis agar bisa meniru gaya berbicara dan gerak-geriknya dengan sukses.

Komitmen Gordon-Levitt terhadap perannya tidak berhenti di situ. Dia juga melakukan pelatihan fisik intensif untuk membangun postur dan kekuatan yang serupa dengan Willis, memastikan bahwa perbedaan usia antara mereka tidak mengganggu kredibilitas karakter mereka sebagai orang yang sama.

5. Keputusan cepat Emily Blunt ketika ditawari bermain di Looper

cuplikan film Looper (dok. TriStar Pictures/Looper)

Emily Blunt, yang memerankan karakter Sara, mengungkapkan bahwa dia setuju untuk bermain dalam film ini setelah membaca setengah dari naskah. Dia bahkan belum tahu karakter apa yang akan dia perankan, tetapi dia sudah yakin ingin terlibat dalam Looper.

Blunt terpesona oleh kedalaman karakter dan kompleksitas dunia yang dibangun Johnson. Dia merasa bahwa Looper menawarkan sesuatu yang baru dan segar dalam genre fiksi ilmiah, dan dia ingin menjadi bagian dari narasi yang inovatif dan menantang tersebut.

Film ini mengajak kita untuk merenungkan tentang konsekuensi dari tindakan kita dan bagaimana pilihan yang kita buat di masa kini dapat memengaruhi masa depan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, siapkan popcorn dan nikmati keseruan Looper. Siapa tahu kamu bisa mendapatkan pelajaran berharga dari film ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us