Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Film Bila Esok Ibu Tiada Pakai Teknik One Shot, Biar Real Natural

Film Bila Esok Ibu Tiada (Dok. Leo Pictures)
Film Bila Esok Ibu Tiada (Dok. Leo Pictures)

Jakarta, IDN Times - Fedi Nuril dan Adinia Wirasti, pemain Bila Esok Ibu Tiada, membocorkan sedikit proses di balik layar film ini. Mereka kompak mengatakan bahwa sang sutradara, Rudy Soedjarwo, menggunakan teknik one shot dalam pembuatan filmnya.

Teknik tersebut bertujuan untuk menampilkan hasil yang natural, mengingat film ini mengandalkan emosi pemain yang cukup kompleks. Berikut informasi selengkapnya.

1. Butuh sinergi semua departemen untuk melakukan one shot

Adinia Wirasti dan Fedi Nuril di Film Bila Esok Ibu Tiada (IDN Times/Erfah Nanda)
Adinia Wirasti dan Fedi Nuril di Film Bila Esok Ibu Tiada (IDN Times/Erfah Nanda)

Adinia Wirasti, pemeran Rania sang kakak tertua, mengungkapkan sutradara Bila Esok Ibu Tiada menggunakan one shot yang memerlukan effort dan konsentrasi lebih. Tak heran jika hal tersebut menjadi salah satu tantangan dari film ini.

"Metodenya Mas Rudy di film ini, dia maunya one shot only. Jadi dia sangat menghindari cut to cut. Memang tidak, tidak biasa, lah, tapi kerja sama ini dibutuhkan waktu, energi, konsentrasi penuh dari semua departemen. Bukan hanya departemen akting aja, tapi juga lampu, sound, kameramen, dan penyutradaraan juga," ucap Adinia Wirasti dalam content day film Bila Esok Ibu Tiada pada Kamis (17/10/2024).

2. Tantangan yang dirasakan pemain

Film Bila Esok Ibu Tiada (Dok. Leo Pictures)
Film Bila Esok Ibu Tiada (Dok. Leo Pictures)

Ia menambahkan, para aktor jadi harus tetap fokus menjiwai karakternya dengan berbagai suasana dan perasaan di tengah kesibukan kru, seperti berkali-kali memindahkan kabel.

"Misalnya adegannya very lonely, lah, ya, kami sebagai aktor harus mengisi frame itu, kan. Sementara kalau misalkan dilihat pakai behind the scene camera kayak Srimulat, mereka berbondong-bondong mindahin kabel, rusuh banget orang di belakang kamera itu. Itu aja udah menjadi challenge, bukan hanya buat aktornya, tapi buat kru juga, plus buat Mas Rudy juga," lanjut Adinia. 

3. Hasil akhir harus real seperti film dokumenter, padahal bukan

Film Bila Esok Ibu Tiada (Dok. Leo Pictures)
Film Bila Esok Ibu Tiada (Dok. Leo Pictures)

Fedi Nuril menambahkan, teknik one shot memang cukup sulit untuk dijalani, tetapi para pemain dan kru Bila Esok Ibu Tiada berhasil melakukannya. Apalagi, sang sutradara ingin membuat film ini seperti dokumenter, meski secara cerita bukan.

"Memang Mas Rudy mau ini filmnya (secara teknis) kayak dokumenter, tapi bukan dokumenter gitu. Jadi memang asli natural, kalau aku ini adegan klimaks dengan teknis yang sulit itu juga susah memuaskan Mas Rudy, kayak kalau dia belum merasa happy atau lega, ya, take ulang lagi," lanjut Fedi Nuril.

Dari ceritanya aja, sih, udah kebayang, ya, sebagus apa film Bila Esok Ibu Tiada yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo. Jangan sampai kelewatan, ya, film Bila Esok Ibu Tiada tayang di bioskop mulai 17 November 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Erfah Nanda
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us

Latest in Hype

See More

5 Tragedi Hidup Sanemi Shinazugawa yang Bikin Hati Nyesek

05 Sep 2025, 00:12 WIBHype