Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film dengan Villain Bocil Kematian Terbaik

Bring Her Back (dok. A24/Bring Her Back)
Intinya sih...
  • Orphan (2009): Isabella Fuhrman berhasil menghipnotis penonton dengan aktingnya sebagai Esther, bocah yatim piatu yang diadopsi keluarga kelas menengah di Amerika Serikat.
  • We Need to Talk About Kevin (2012): Kenakalan dan sifat manipulatif putranya membuat Tilda Swinton mengalami pergumulan batin hebat.
  • The Omen (1976): Film ini mengikuti kehidupan pasutri kaya raya yang membawa malapetaka setelah sang suami diam-diam mengadopsi sesosok bayi laki-laki untuk menggantikan putra kandungnya yang meninggal.

Mendapuk bocil jadi antagonis di film itu bukan hal baru. Ada banyak film yang pakai premis itu dan sukses mendulang perhatian. Namun, tentu gak semuanya berhasil, tak sedikit yang cringe, bahkan dicap basi. Bisa karena terlalu tertebak sejak awal atau memang karena cerita dan motif karakternya kurang menyakinkan.

Jangan putus asa dulu, setidaknya ada lima rekomendasi film dengan villain bocil kematian yang diklaim seru oleh mayoritas penikmat film. Termasuk film terbarunya sutradara Talk To Me (2023), nih!

1. Orphan (2009)

Orphan (dok. Warner Bros/Orphan)

Dirilis pada 2009, Orphan mungkin film dengan villain bocil kematian tergereget yang pernah bikin kamu trauma. Isabella Fuhrman berhasil menghipnotis penonton dengan aktingnya sebagai Esther, bocah yatim piatu yang diadopsi keluarga kelas menengah di Amerika Serikat.

Esther diperlakukan layaknya anak kandung pasutri itu, tetapi sejak kehadirannya berbagai kejadian mencengangkan terjadi. Kalau belum nonton, lebih baik jangan baca ulasan yang mengandung spoiler, deh.

2. We Need to Talk About Kevin (2012)

We Need to Talk About Kevin (dok. Criterion/We Need to Talk About Kevin)

Tidak ada unsur kejut layaknya Orphan dalam We Need to Talk About Kevin. Sejak awal kita sudah dibikin sadar kalau ada yang salah dengan bocah bernama Kevin (Rocky Duer, Jasper Newell, Ezra Miller). Namun, nyawa film ini justru ada pada si ibu yang diperankan Tilda Swinton. Kenakalan dan sifat manipulatif putranya itu membuatnya mengalami pergumulan batin hebat, yakni campuran antara rasa bersalah, tak percaya, benci, dan cinta sekaligus.

3. The Omen (1976)

The Omen (dok. Twentieth Century Fox/The Omen)

The Omen bisa dibilang pelopor film dengan villain bocil kematian dalam sejarah sinematik. Rilis dalam beberapa versi, film terlawasnya yang tayang pada 1976 diklaim sebagai versi terbaik. Film ini mengikuti kehidupan pasutri kaya raya yang tanpa sadar membawa malapetaka dalam hidup mereka sendiri. Semua terjadi setelah sang suami diam-diam mengadopsi sesosok bayi laki-laki untuk menggantikan putra kandungnya yang meninggal sesaat setelah dilahirkan.

Berbagai insiden tragis nan brutal terjadi sejak kehadiran bocah itu dan memaksa sang ayah mencari tahu latar belakang putra angkatnya itu. Meski agak tertebak di awal, perjuangan si ayah menyelesaikan masalah yang dibawanya sendiri cukup menarik buat diikuti.

4. The Innocents (2021)

The Innocents (dok. IFC Films/The Innocents)

Terlalu seru untuk dilewatkan, The Innocents menawarkan premis segar dalam semesta film tentang bocil kematian. Berlatar Norwegia, film ini bermula dari sekelompok bocah yang secara tak sengaja menemukan diri mereka punya kemampuan super yang berbeda-beda. Awalnya mereka pakai untuk bermain-main layaknya bocah cilik biasa, lama kelamaan mereka makin impulsif.

Puncaknya, salah satu dari mereka ternyata mengalami trauma berat yang bikin kekuatan super ini seperti sebuah jalan keluar baginya. Tidak seperti film-film dengan premis serupa, motif karakter dan struktur ceritanya cukup menyakinkan. Minimalis, tetapi efektif dengan psikoanalisis yang brilian

5. Bring Her Back (2025)

Bring Her Back (dok. A24/Bring Her Back)

Setelah sukses dengan Talk To Me, Philippou Bersaudara kembali dengan Bring Her Back. Kali ini kamu akan mengikuti hikayat dua kakak beradik yang baru saja kehilangan orangtua mereka. Masih berduka, hidup keduanya semakin runyam setelah mereka harus tinggal bersama seorang ibu asuh yang nyentrik. Laura, si ibu asuh yang diperankan Sally Hawkins menunjukkan tendensi favoritisme, terutama terhadap si adik. Tak hanya itu, keganjilan juga datang dari sesosok bocah yatim piatu lain yang diadopsi si ibu asuh dan tinggal serumah dengan mereka.

Mendapuk anak-anak alias bocil jadi antagonis memang premis yang menjanjikan, terutama untuk film-film horor dan thriller. Namun, harus diakui saking seringnya dipakai, premis ini butuh sentuhan segar dan baru untuk bisa memikat penonton. Terkadang bukan siapa yang jadi pertanyaan utama untuk dijawab di film, tetapi mengapa, apa, dan bagaimana yang justru bikin film lebih kompleks dan hidup. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us