7 Film Horor Indonesia Terbaru Soal Mitos Jawa, Ada Perempuan Pembawa Sial

Beberapa tahun terakhir ini, bioskop Indonesia diramaikan dengan diputarnya sejumlah film horor. Diantara film horor tersebut, ada juga lho yang ceritanya terinspirasi dari mitos dan kepercayaan yang masih hidup di tengah masyarakat, khususnya yang berasal dari budaya Jawa.
Dari larangan bersiul saat Maghrib sampai keyakinan soal hari-hari sial seperti Rabu Wekasan, semua diangkat jadi cerita mistis yang menyeramkan. Bikin merinding sekaligus penasaran, apa aja sih film horor Indonesia terbaru yang terinspirasi dari mitos Jawa?
1. Perempuan Pembawa Sial (2025)
Film Perempuan Pembawa Sial mengangkat mitos Bahu Laweyan, legenda Jawa kuno tentang kutukan mematikan pada perempuan yang memiliki tanda lahir di bahu. Perempuan yang memiliki tanda tersebut disebut membawa celaka bagi siapa pun yang dekat dengannya.
Dalam film ini, Mirah hidup terisolasi karena setiap pria yang dinikahinya berakhir meninggal dengan tragis. Saat ia mencoba memulai hidup baru bersama Bana, misteri kematian terus menghantui dan menguak rahasia kutukan yang mengikatnya.
2. Almarhum (2025)
Mengangkat mitos bila seseorang meninggal Selasa Kliwon, maka keluarga yang ditinggalkan akan mengalami kesialan hingga arwahnya gentayangan. Film Almarhum pun menceritakan kejadian tragis yang dialami Mulwanto yang meninggal pada Selasa Kliwon. Sejak itu, keluarganya menghadapi peristiwa yang mengerikan dan terus mengancam nyawa mereka.
3. Inang (2022)
Film horor Indonesia lain yang menggunakan mitos hari di Jawa adalah Inang. Karya garapan Fajar Nugros ini menjadikan mitos Rabu Wekasan sebagai plot utamanya. Rabu Wekasan sendiri merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah yang dianggap sebagai hari sial. Perlu dilakukan ritual untuk membuang kesialan tersebut.
Hal ini dialami oleh Wulan, seorang karyawan supermarket yang hamil di luar nikah. Ia kemudian menemukan keluarga yang mau mengadopsi anaknya kelak. Namun, keluarga tersebut memiliki rahasia kelam yang membahayakan nyawanya.
4. Singsot: Siulan Kematian (2025)
Kalau Singsot mengangkat mitos Jawa yang meyakini bahwa bersiul saat Maghrib bisa memanggil makhluk gaib. Kata 'Singsot' sendiri memiliki arti bersiul dalam bahasa Jawa.
Film ini menceritakan tentang Ipung, anak berusia 13 tahun yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Sejak kecil, ia selalu diperingatkan untuk tidak bersiul saat senja, karena bisa memanggil roh jahat. Tak percaya dengan mitos tersebut, Ipung tetap bersiul saat Maghrib, dan membuka teror gaib yang mengancam nyawanya.
5. Pamali: Tumbal (2025)
Konsep pamali sudah familiar di telinga masyarakat Jawa. Tradisi larangan ini menjadi budaya yang dipercaya menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan gaib, serta pelanggarannya bisa membawa malapetaka.
Film Pamali: Tumbal juga mengangkat kisah tentang hal tersebut. Putri Dewi Kuncoro berusaha mengungkap hilangnya sang ibu yang diyakini berkaitan dengan pelanggaran pamali.
6. Primbon (2023)
Primbon sudah menjadi salah satu mitos terkenal di Jawa. Sistem perhitungan weton ini digunakan untuk ritual hingga panduan kehidupann masyarakat. Bahkan, primbon dapat dijadikan ramalan masa depan akan nasib seseorang.
Begitu juga yang diangkat dalam film Primbon yang dibintangi Happy Salma serta Chicco kurniawan. Film ini menceritakan dua sahabat, Rana dan Janu yang mendaki, tetapi berpisah di tengah jalan. Rana secara misterius kembali di rumah ketika keluarga sedang mengadakan tahlilan. Keluarga besarnya, yang percaya pada primbon sebagai pedoman, merasa kepulangan Rana sangat janggal.
7. Danyang: Mahar Tukar Nyawa
Sesuai judulnya, film ini mengangkat mitos Danyang, roh penjaga suatu tempat atau wilayah dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Namun, dalam Danyang: Mahar Tukar Nyawa, sosok roh ini menjadi malapetaka bagi Galang.
Galang berusaha meminang Resti, tapi ditolak karena status sosialnya yang rendah dan miskin. Ia lalu melakukan ritual pesugihan, tanpa tahu aksinya ini malah membahayakan nyawa Resti.
Dari ketujuh film di atas, mana yang sudah kamu tonton?