3 Film Horor Komedi Indonesia yang Sukses Raih Jutaan Penonton

Film dengan genre horor masih sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal itu membuat persaingan di genre tersebut semaki ketat dan membuat banyak rumah produksi untuk berlomba-lomba dalam menggarap film-film horor terbaik mereka. Tidak hanya film horor yang menampilkan banyak adegan menegangkan, kini mulai banyak juga film horor yang dibalut dengan komedi mewarnai layar bioskop Indonesia.
Selain memberikan penyegaran baru, film horor komedi juga membuat orang yang penakut menjadi berani untuk menontonnya. Maka tak jarang, genre ini sukses meraup jumlah penonton yang banyak. Terbaru ada film Sekawan Limo, berikut ini deretan film horor komedi Indonesia yang berhasil meraih jutaan penonton.
1. Ghosts Writer (2019)

Menjadi debut penyutradaraan dari Bene Dion, film Ghosts Writer sukses meraih penonton sebanyak lebih dari 1,1 juta. Film Ghosts Writer mengikuti kisah seorang penulis bernama Naya (Tatjana Saphira). Naya dan adiknya, Darto (Endy Arfian) sedang mencari rumah kontrakan baru. Mereka akhirnya menemukan sebuah kontrakan murah yang dimiliki oleh Pak Harja (Slamet Rahardjo).
Saat berpindah ke rumah tersebut, mereka mendapatkan tatapan sinis dari para tetangga sekitar. Rupanya, rumah itu sudah lama tidak ditempati. Banyak orang curiga rumah itu sebenarnya berhantu. Benar saja, setelah menempati rumah itu, Naya dan Darto beberapa kali mengalami teror dari makhluk tak kasat mata. Saat tengah malam, Naya sering kali mendengar suara berisik dari loteng.
Keesokannya Naya memeriksa loteng tersebut dan menemukan buku harian yang sudah lusuh. Buku harian itu berisi catatan kehidupan seorang pria yang depresi dan memutuskan untuk bunuh diri. Setelah membaca buku harian itu, Naya didatangi oleh si hantu pria pemilik buku harian bernama Galih (Ge Pamungkas). Galih rupanya tidak rela jika buku hariannya dibuka dan dibaca oleh orang lain.
Naya yang merasa tersentuh dengan tulisan Galih di buku hariannya mencari cara untuk dapat berkomunikasi dengan Galih. Dirinya berniat untuk mengangkat cerita Galih ke dalam bentuk novel. Awalnya, Galih menolak tawaran Naya. Namun, ia akhirnya mengizinkan Naya menggunakan ceritanya asalkan tidak ada bagian yang terlalu didramatisasi.
2. Agak Laen (2024)

Selanjutnya ada film Agak Laen yang sampai saat ini masih memuncaki daftar film terlaris Indonesia di tahun 2024 dengan penonton sebanyak lebih dari 9 juta orang. Film arahan sutradara Muhadkly Acho ini bercerita tentang empat sekawan, yaitu Bene (Bene Dion), Oki (Oki Rengga), Jegel (Indra Jegel), dan Boris (Boris Bokir). Mereka memiliki usaha rumah hantu di sebuah pasar malam.
Sayangnya, bisnis mereka sepi karena kondisi rumah hantu yang tidak lagi seram. Salah satu dari mereka pun mengusulkan untuk merenovasi rumah hantu agar menjadi lebih seram dan bisa mengundang lebih banyak pengunjung. Renovasi selesai dilakukan, rumah hantu kembali dibuka, namun seorang pengunjung berakhir meninggal dunia di tempat lantaran terkena serangan jantung saat dikagetkan oleh salah satu “hantu” di rumah hantu tersebut.
Khawatir bisnis mereka tutup karena telah memakan korban, keempat kawan itu kemudian memutar otak untuk merahasiakan kematian salah satu pengunjung tersebut. Tanpa direncanakan, rumah hantu mereka malah menjadi viral dan banyak dikunjungi oleh orang. Di saat yang sama, rumah hantu itu benar-benar dihantui oleh korban juga anggota keluarga korban yang mencari jasad korban.
3. Sekawan Limo (2024)

Menyusul kesuksesan dua film sebelumnya, Sekawan Limo menjadi film horor komedi Indonesia ketiga yang raih jutaan penonton. Pada 8 hari penayangannya, film garapan Bayu Skak ini telah mengumpulkan total penonton sebanyak lebih dari 1,1 juta.
Sekawan Limo menceritakan tentang lima pendaki yang tersesat saat mendaki di Gunung Madyopuro. Pada awalnya, Bagas (Bayu Skak) dan temannya, Lenni (Nadya Arina), hanya pergi berdua. Mereka diperingatkan agar mematuhi aturan-aturan tidak tertulis selama mendaki gunung dari pos penjaga. Salah satu aturan yang disebutkan oleh pos penjaga adalah mereka tidak diperkenankan untuk menoleh ke belakang selama pendakian.
Di tengah perjalanan, Bagas dan Lenni bertemu tiga pendaki lainnya, yaitu Dicky (Firza Valaza), Juna (Benidictus Siregar), dan Andrew (Indra Pramujito). Mereka pun sepakat untuk mendaki bersama. Saat berkemah, mereka tiba-tiba diganggu oleh makhluk tak kasat mata. Lambat laun mereka pun sadar bahwa salah satu dari mereka ternyata bukan manusia.
Film dengan genre horor komedi memang menjadi salah satu hiburan terbaik bagi para penonton. Pasalnya, film dengan genre tersebut biasanya memiliki jalan cerita yang ringan dan sangat pas ditonton bersama keluarga atau teman.