6 Film tentang Konflik Rasial Layaknya Pengepungan di Bukit Duri

- Film seperti "Gook" dan "This is England" mengangkat konflik rasial dari perspektif pribadi yang membuatnya lebih dekat dengan penonton.
- "Detroit" dan "Athena" merupakan reka ulang insiden nyata yang terjadi di Amerika Serikat dan Prancis, menyoroti ketegangan antaretnik di kedua negara tersebut.
- R.M.N. dan Aferim! membahas konflik rasial di Rumania, termasuk sentimen anti-etnik Gypsy yang masih berlangsung hingga saat ini.
Kalau kamu salah satu yang takjub dengan film terbaru Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri (2025), mungkin ini waktunya untuk coba menjelajahi film serupa. Bertema konflik rasial, keenam film berikut juga bisa bikin kamu tercengang lewat pertentangan moral dan ketegangannya.
Mirisnya, gak sedikit yang disadur dari kisah nyata. Bukti kalau konflik rasial bukan hanya karangan di film-film, tetapi sebuah insiden yang lekat dengan kecenderungan manusia berkelompok dengan sesamanya ketimbang menerima perbedaan.
1. Gook (2017)

Gook berlatarkan Los Angeles 1990-an saat terjadi ketegangan antara warga kulit hitam dengan Asia. Menariknya, Justin Chon selaku sutradara dan pemeran lakonnya mengangkat isu ini dari pertemanan seorang pemuda keturunan imigran Korea bernama Eli dengan bocah perempuan kulit hitam, Kamilla (Simone Baker). Datang dari keluarga bermasalah, Kamilla sering mampir ke toko sepatu Eli sepulang sekolah. Sayangnya, pertemanan mereka terinterupsi kebencian rasial yang makin hari makin memanas.
2. This is England (2006)

Disebut sebagai salah satu film drama realisme terbaik Inggris, This is England mengikuti perspektif polos bocah 12 tahun bernama Shaun (Thomas Turgoose). Di tengah perjuangan untuk sembuh dari rasa duka karena kematian ayahnya, ia tak sengaja bertemu dengan komunitas anak muda di kompleknya. Tanpa ia sadari, komunitas itu ternyata bagian dari gerakan skinhead yang identik dengan nilai-nilai xenofobia. Pada satu waktu, Shaun dipertemukan dengan sang tetua, Combo (Stephen Graham) yang pandangannya cukup ekstrem. Ia satu dari sebagian orang kulit putih Inggris yang menganggap ketidakberuntungan mereka berakar dari keberadaan etnik minoritas dan imigran.
3. Detroit (2016)

Detroit adalah reka ulang insiden nyata yang pernah terjadi di Detroit, Amerika Serikat. Pada 1967, ketegangan antaretnik menyeruak di kota itu seiring dengan blunder regulasi baru yang bikin segregasi rasial makin parah dan merugikan warga kulit hitam. Puncaknya, polisi melakukan razia di bar dan tempat hiburan malam yang kemudian berbuntut pada insiden-insiden mengerikan. Puluhan orang tewas sia-sia, kebanyakan hanya karena prasangka dan kecurigaan.
4. Athena (2022)

Athena adalah film berlatar Prancis yang memotret ketegangan antaretnik di negara Eropa itu. Semua bermula dari kematian seorang pemuda keturunan imigran Aljazair di kantor polisi. Salah satu saudara kandungnya menuntut kejelasan dan keadilan. Namun, tanpa disadari keberaniannya mempertanyakan nasib adiknya di kantor polisi, menginspirasi orang-orang dari komunitasnya untuk menuntut hak-hak mereka yang tak pernah diakomodasi.
5. R.M.N. (2022)

R.M.N. juga bisa jadi cerminan terbaik saat ingin melihat bagaimana konflik rasial terjadi dan berimplikasi dalam kehidupan kita. Film mengambil latar sebuah desa di Rumania yang kebanyakan penduduk mudanya merantau ke Eropa Barat demi gaji layak. Kekurangan pegawai, sebuah pabrik roti pun mendatangkan pekerja migran asal Srilanka untuk mengisi pos yang kosong. Namun, kehadiran mereka ternyata tak disambut baik oleh warga lokal. Selain dengan imigran, konflik rasial warlok Rumania dengan minoritas Romani/Gypsy pun ikut disentil di film.
6. Aferim! (2015)

Sentimen antietnik Gypsy di Rumania juga pernah dibahas sutradara Radu Jude dalam film Aferim! (2015). Berlatarkan abad ke-19, film komedi gelap ini mengikuti perspektif seorang polisi yang diutus seorang pejabat desa untuk memburu pria Gypsy yang dipercaya berselingkuh dengan istrinya. Film ini berhasil memenangkan Silver Bear di Berlin International Film Festival 2015.
Prasangka dan stereotip adalah dua faktor yang melanggengkan konflik rasial. Mirisnya, manusia seolah tak pernah belajar dari kesalahannya. Beberapa film tadi menjadi bukti. Dari masa ke masa, kita terus melihat bagaimana ketegangan antaretnik terus terjadi.