Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Wedding Banquet (dok. Bleecker Street/The Wedding Banquet)

Sundance Film Festival 2025 memang sudah selesai digelar pada Minggu (2/2/2025). Dalam pagelarannya, festival film itu kembali menayangkan sejumlah film LGBTQ+ terbaik. Sebagian merupakan karya sineas yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas LGBTQ+.

Film LGBTQ+ di Sundance 2025 terdiri dari beragam genre menarik. Tak cuma romantis, seperti boys love (BL) atau girls love (GL), genre komedi sampai thriller juga disajikan. Kisah-kisahnya pun antimainstream dan jarang ditemukan di bioskop umum.

1. Sauna (2025)

Sauna (dok. Nordisk Film Production/Sauna)

Dengan genre romantis, film Denmark ini disutradarai Mathias Broe. Sauna menceritakan kehidupan Johan (Magnus Juhl Andersen), seorang pria gay yang tinggal di Kopenhagen. Sehari-hari, ia hanya menikmati bar, pesta, dan hubungan asmara yang tak ada habisnya.

Semuanya berubah ketika Johan bertemu pria transgender bernama William (Nina Terese Rask). Ia mulai jatuh cinta secara mendalam kepada William. Sejak itu, Johan berusaha melawan norma-norma sosial seputar gender, identitas, dan hubungan.

2. Jimpa (2025)

Jimpa (dok. Mounia Wissinger/Jimpa)

Jimpa menjadi salah satu film yang diantisipasi di Sundance 2025 karena dibintangi artis pemenang Oscar, Olivia Colman. Film komedi romantis ini adalah karya sutradara Australia, Sophie Hyde. Sinopsisnya tentang seorang ibu, Hannah (Olivia Colman), yang mengajak anak remaja nonbiner-nya, Frances (Tilda Cobham-Hervey), ke Amsterdam.

Mereka berniat mengunjungi Jimpa (John Lithgow), kakek Frances yang gay. Siapa sangka, Frances justru ingin tinggal di luar negeri bersama Jimpa selama setahun. Hal ini memaksa Hannah mempertimbangkan kembali pola asuhnya, serta menghadapi masa lalunya.

3. Rains Over Babel (2025)

Rains Over Babel (dok. Gala del Sol Films/Rains Over Babel)

Bergenre komedi romantis, Rains Over Babel adalah karya sutradara Spanyol-Kolombia, Gala del Sol. Drama queer ini menceritakan sekelompok orang aneh yang berkumpul di bar legendaris bernama Babel.

Selain dikenal sebagai bar, Babel juga berfungsi sebagai api penyucian, tempat La Flaca—Malaikat Maut kota itu—bertahta. Di sana, para jiwa orang aneh mempertaruhkan hidup mereka dengan Malaikat Maut, termasuk berani mengecoh kematian mereka sendiri.

4. The Wedding Banquet (2025)

The Wedding Banquet (dok. Bleecker Street/The Wedding Banquet)

The Wedding Banquet menjadi film LGBTQ+ paling diantisipasi di Sundance 2025. Pasalnya, film romcom karya Andrew Ahn ini dibintangi Lily Gladstone dan Bowen Yang. Sinopsisnya menceritakan pria gay, Min, yang frustasi karena pacarnya takut berkomitmen.

Merasa kehabisan waktu, Min nekat melamar temannya, Angela. Ia mau menikahi Angela agar mendapatkan green card. Sebagai gantinya, Min bersedia membiayai perawatan fertilisasi in vitro (IVF) Angela yang mahal. Namun, yang terjadi justru kekacauan.

5. Kiss of the Spider Woman (2025)

Kiss of the Spider Woman (dok. Nuyorican Productions/Kiss of the Spider Woman)

Kiss of the Spider Woman adalah film karya sutradara Bill Condon, filmmaker yang sempat menang Best Adapted Screenplay di Oscar 1999. Sinopsis drama musik ini menceritakan kisah cinta Valentín (Diego Luna) di dalam tahanan.

Valentín berbagi sel dengan seorang penata jendela, Molina (Tony Dovolani), yang dipenjara karena kesusilaan publik. Keduanya mulai menjalin ikatan tak terduga saat Molina menceritakan alur cerita musikal Hollywood yang dibintangi diva favoritnya, Ingrid Luna (Jennifer Lopez). Di sinilah, cinta mereka bermula.

6. Peter Hujar's Day (2025)

Peter Hujar’s Day (dok. One Two Films/Peter Hujar’s Day)

Film biopik ini tentang fotografer gay, Peter Hujar. Ia dikenal berkat karya-karya fotografi luar biasanya dalam menangkap potret komunitas queer di New York. Namun, dalam film ini, plot utamanya adalah mengeksplorasi percakapan antara Peter Hujar (Ben Whishaw) dan temannya, Linda Rosenkrantz (Rebecca Hall).

Berlatar 1974, percakapan Hujar dan Rosenkrantz membawa penonton melihat sekilas gambaran tentang dunia seni di pusat New York. Termasuk perjuangan dan refleksi diri yang mempengaruhi kehidupan seorang seniman. Peter Hujar’s Day adalah karya sutradara Ira Sachs.

7. Plainclothes (2025)

Plainclothes (dok. Lorton Entertainment/Plainclothes)

Plainclothes menjadi film LGBTQ+ yang patut jadi rekomendasi menarik. Dengan gabungan genre drama romantis dan thriller, film karya Carmen Emmi ini menyajikan sebuah tontonan yang memicu paranoia dan kecemasan.

Plainclothes mengikuti seorang polisi muda, Lucas (Tom Blyth), yang menyamar sebagai pria gay. Ia ditugaskan untuk memikat dan menangkap targetnya, Andrew (Russell Tovey), yang merupakan pria gay. Ketika Lucas jatuh hati pada Andrew, ia mulai menentang perintah atasan. Kekacauan pun terjadi.

8. Twinless (2025)

Twinless (dok. Republic Pictures/Twinless)

Twinless adalah drama BL yang menghangatkan hati. Disutradarai James Sweeney, film ini mengeksplorasi tema kehilangan, kesepian, dan ketergantungan. Kisahnya tentang persahabatan yang terjalin akibat trauma.

Dua pemuda bertemu dalam kelompok pendukung duka saudara kembar. Sama-sama menanggung luka emosional, keduanya mulai menjalin ikatan yang tidak biasa. Naskah penuh komedi cerdas menjadikan Twinless sebagai film LGBTQ+ menginspirasi.

9. Come See Me in the Good Light (2025)

Come See Me in the Good Light (dok. Tripod Media/Come See Me in the Good Light)

Come See Me in the Good Light mengikuti kisah cinta dua penyair, Andrea Gibson dan Megan Falley. Salah satu dari mereka mendapatkan diagnosis kanker yang tidak bisa disembuhkan. Film ini mengeksplorasi perjalanan yang lucu dan mengharukan.

Penonton diajak untuk merenungkan cinta, kehidupan, dan kematian. Semua perenungan ini dimunculkan melalui bait-bait puisi indah yang membekas di hati. Come See Me in the Good Light adalah karya sutradara Ryan White.

10. Sabar Bonda (2025)

Sabar Bonda (dok. Lotus Visual Productions/Sabar Bonda)

Sabar Bonda menjadi film LGBTQ+ terakhir di Sundance 2025. Film India ini mengeksplorasi kehidupan queer di antara kasta pedesaan dan kasta rendah di India. Drama romantis ini disutradarai oleh Rohan Parashuram Kanawade.

Sinopsis Sabar Bonda mengikuti Anand yang terpaksa pulang ke pedesaan India karena ayahnya meninggal. Di sana, ia mulai menjalin hubungan mesra dengan petani setempat. Namun, tekanan sosial memaksa Anand untuk segera mengambil keputusan antara keluarga, cinta, atau masa depan?

Seindah warna pelangi, deretan film LGBTQ+ di Sundance 2025 patut dinantikan. Kisah-kisahnya penuh romansa menggelora, cinta mengharukan, dan ikatan yang menyembuhkan hubungan. Simpan rekomendasi ini, dan tunggu jadwal penanyangannya di platform streaming, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team