Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Film yang Dijagokan tapi Gagal Bawa Pulang Piala Oscar 2025

Lily-Rose Depp dalam Nosferatu (dok. Focus Features/Nosferatu)

Academy Awards 2025 telah selesai digelar. Selain kejutan, gelaran ini juga memberikan kekecewaan bagi sebagian penggemar film di seluruh dunia. Meski banyak film luar biasa yang menjadi favorit kritikus, tak semua berhasil membawa pulang piala emas bergengsi tersebut.

Berikut delapan film jagoan yang gagal memenangkan Oscar 2025, meski mendapatkan banyak nominasi dan apresiasi luas dari sinefil dan kritikus.

1. A Complete Unknown (8 nominasi)

A Complete Unknown (dok. Searchlight Pictures/A Complete Unknown)

Film biopik Bob Dylan ini menjadi salah satu film yang paling banyak dinominasikan dengan delapan kategori. Namun sayangnya, film ini pulang dengan tangan kosong.

Salah satu keunggulan A Complete Unknown (2024) adalah penampilan memukau Timothée Chalamet sebagai Dylan yang bahkan memberinya penghargaan di ajang SAG Awards. Namun, Oscar memilih pemenang lain di kategori akting dan teknis.

2. Nosferatu (4 nominasi)

Nosferatu (dok. Universal Pictures/Nosferatu)

Robert Eggers kembali dengan film horor gothic Nosferatu (2024). Dengan empat nominasi—Sinematografi Terbaik, Desain Kostum Terbaik, Desain Produksi Terbaik, dan Tata Rias serta Tata Rambut Terbaik—film ini diunggulkan dalam kategori teknis.

Sayangnya, film ini harus mengakui keunggulan pesaingnya. Salah satu aspek terbaiknya adalah sinematografi ekspresif yang membangkitkan nuansa gotik klasik, tetapi akhirnya kalah dari The Brutalist (2024) yang memenangkan kategori tersebut.

3. The Wild Robot (3 nominasi)

The Wild Robot (dok. Universal Pictures/The Wild Robot)

Berikutnya ada film animasi yang mendapat banyak pujian atas visual dan ceritanya. Dengan nominasi di kategori Film Animasi Terbaik, Musik Orisinal Terbaik, dan Tata Suara Terbaik, The Wild Robot (2024) menjadi pesaing kuat di ajang Oscar.

Penghargaan Film Animasi Terbaik akhirnya jatuh ke Flow (2024) yang dianggap lebih inovatif dalam segi animasi, menjadikannya film Latvia pertama yang memenangkan Oscar.

4. Sing Sing (3 nominasi)

Sing Sing (dok. A24/Sing Sing)

Film drama yang dibintangi Colman Domingo ini mendapatkan nominasi di kategori Aktor Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, dan Musik Orisinal Terbaik. Film ini dipuji karena ceritanya yang menyentuh dan penampilan luar biasa para aktornya, terutama Colman.

Oscar akhirnya menunjuk Adrien Brody sebagai Aktor Terbaik, dan skenario film ini harus kalah dari Conclave (2024) yang dinilai memiliki adaptasi lebih berani.

5. The Apprentice (2 nominasi)

The Apprentice (dok. StudioCanal/The Apprentice)

Dirilis di tengah pemilu Amerika Serikat, film yang menampilkan Sebastian Stan sebagai Donald Trump muda ini mendapat nominasi untuk Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik.

Performa Stan yang penuh dedikasi, bahkan sampai mengalami perubahan fisik drastis, mendapat pujian luas. Jeremy Strong juga tampil memukau di film ini. Namun, The Apprentice (2024) gagal membawa pulang dua nominasi tersebut.

6. Gladiator II (1 nominasi)

Gladiator II (dok. Paramount Pictures/Gladiator II)

Sebagai sekuel dari film pemenang Oscar, Gladiator (2000), ekspektasi tinggi mengiringi Gladiator II (2024). Miris, film ini hanya mendapat satu nominasi, yakni Desain Kostum Terbaik.

Meski desain kostumnya dianggap autentik dan megah, Oscar lebih memilih Wicked (2024), di mana Paul Tazewell jadi pria kulit hitam pertama yang memenangkan kategori ini.

7. Alien: Romulus (1 nominasi)

Alien: Romulus (dok. 20th Century Studios/Alien: Romulus)

Dianggap sebagai salah satu underdog tahun lalu, film horor sci-fi Alien: Romulus (2024) harus puas dengan satu nominasi saja, Efek Visual Terbaik. CGI di dalamnya memang mengesankan, tetapi film ini harus kalah telak dari Dune: Part Two (2024).

Kembali disutradarai oleh Denis Villeneuve, film kedua dari adaptasi buku Frank Herbert ini memang menyajikan efek visual yang lebih megah dan hampir tanpa cela.

8. Better Man (1 nominasi)

Better Man (dok. Paramount Pictures/Better Man)

Terakhir, ada film biopik tentang Robbie Williams. Namun alih-alih aktor konvensional, film ini justru memakai monyet CGI untuk menggambarkan sang penyanyi. Otomatis, film ini masuk dalam kategori Efek Visual Terbaik.

Namun sekali lagi, film ini harus menerima kekalahan dari Dune: Part Two (2024) yang lebih superior. Better Man dan Alien: Romulus seharusnya mendapatkan lebih dari satu nominasi di kategori lainnya, bukan hanya Efek Visual Terbaik.

Walaupun gagal membawa pulang Oscar, kedelapan film di atas tetap meraih pujian dari kritikus dan sukses di box office. Jadi, ada film favoritmu di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Zahrotustianah
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us