5 Kejahatan Terbesar Voldemort dalam Harry Potter

Intinya sih...
Voldemort percaya pada supremasi darah murni. Ia membenci Muggle dan darah campuran serta membunuh banyak orang untuk mencapai tujuannya.
Voldemort membunuh Severus Snape tanpa ragu karena mengira Snape adalah pemilik Elder Wand. Hal ini menunjukkan sifatnya yang kejam dan tidak berbelas kasihan.
Voldemort membuka Kamar Rahasia di Hogwarts dan melepaskan Basilisk yang menyebabkan kematian Myrtle Warren.
Voldemort berperan sebagai antagonis utama dalam serial Harry Potter. Voldemort sendiri telah dikenal sebagai salah satu penjahat paling kejam dalam sejarah karya fiksi. Voldemort bahkan bisa dikategorikan sebagai pure evil atau karakter yang memang sudah dilahirkan untuk menjadi penjahat.
Dari supremasi darah murni hingga pembunuhan, berikut lima kejahatan terbesar yang pernah dilakukan oleh Voldemort. Apa saja kejahatannya? Yuk, simak ulasan berikut!
5. Supremasi darah murni
Keabadian mungkin memang tujuan utama Voldemort. Alasan dirinya menciptakan Horcrux agar dirinya bisa menjadi makhluk abadi. Sementara menciptakan Horcrux sendiri sudah merupakan kejahatan, Voldemort memiliki tujuan lain yang lebih tidak bermoral.
Voldemort sangat percaya terhadap supremasi darah murni. Karena itu, Voldemort sangat membenci Muggle dan darah campuran. Salah satu tujuan Voldemort ialah memusnahkan Muggle dan darah campuran sehingga dunia hanya dihuni oleh penyihir darah murni. Sepanjang perjalanannya, Voldemort sudah membunuh banyak Muggle untuk mencapai tujuannya.
4. Membunuh Severus Snape
Hal yang membuktikan jika Voldemort adalah pure evil ialah ketika dirinya tidak pernah ragu dalam membunuh orang lain. Voldemort telah membunuh banyak orang. Adapun, kebanyakan dari mereka adalah orang yang tidak bersalah. Tak hanya orang lain, Voldemort bahkan tidak ragu untuk membunuh bawahannya sendiri.
Severus Snape bisa dibilang sebagai salah satu orang yang paling setia pada Voldemort. Selama menjadi bagian dari Death Eaters, Snape telah berkontribusi besar dalam melancarkan rencana Voldemort. Meski begitu, Voldemort dengan tega membunuh Snape hanya karena dirinya mengira bahwa Snape adalah pemilik Elder Wand.
3. Membuka Kamar Rahasia yang menyebabkan kematian Myrtle Warren
Di Hogwarts, ada ruangan tersembunyi yang tidak boleh diakses oleh siapa pun. Ruangan tersebut adalah Kamar Rahasia, sebuah ruangan yang menyimpan makhluk Basilisk yang mengerikan. Basilisk sendiri merupakan ular raksasa yang bisa membunuh seseorang hanya dengan tatapan matanya.
Untuk membunuh keturunan Muggle dan darah campuran, Voldemort muda, Tom Riddle, membuka Kamar Rahasia dan melepaskan Basilisk. Akibatnya, Myrtle Warren terbunuh karena dirinya tidak sengaja bertemu dengan Basilisk. Setelah kejadian tersebut, Hogwarts akhirnya terancam akan ditutup.
Agar Hogwarts tidak ditutup, Riddle terpaksa menyegel kembali Basilisk dalam Kamar Rahasia. Demi membersihkan namanya, Riddle menuduh Rubeus Hagrid sebagai orang yang sudah membuka Kamar Rahasia. Alhasil, Hagrid dikeluarkan dari Hogwarts. Dirinya tinggal di lingkungan Hogwarts hanya karena belas kasihan Albus Dumbledore. Karena kejahatannya, Voldemort tidak hanya membunuh Myrtle secara tidak langsung, tetapi dirinya juga sudah menghancurkan hidup Hagrid.
2. Percobaan pembunuhan Harry Potter
Sebelumnya, Sybill Trelawney pernah meramalkan tentang anak yang akan mengalahkan Voldemort. Menurut ramalan Sybill, anak tersebut lahir pada akhir Juli dan kedua orangtuanya pernah melawan Voldemort sebanyak tiga kali. Ada dua anak yang memenuhi kriteria tersebut, yakni Harry Potter dan Neville Longbottom.
Namun, Voldemort percaya bahwa Harry adalah anak dalam ramalan tersebut. Karena itu, Voldemort langsung menyerang keluarga Potter untuk membunuh Harry yang waktu itu masih bayi. Meski Harry berhasil selamat, Voldemort berhasil membunuh kedua orangtua Harry, yakni James dan Lily Potter.
Percobaan pembunuhan Harry bisa dibilang sebagai salah satu kejahatan terbesar Voldemort. Itu karena kejahatan ini memiliki pengaruh yang sangat besar. Voldemort tidak hanya mencoba membunuh bayi, tetapi dirinya juga telah membuat Harry hidup dalam penderitaan. Pasalnya, setelah kematian James dan Lily, Harry harus tinggal bersama keluarga Dursley yang jahat. Tak hanya itu, Sirius Black juga harus mendekam di Azkaban karena dirinya dituduh telah membunuh James dan Lily.
1. Membunuh keluarganya sendiri
Kepercayaan Voldemort pada supremasi darah murni bisa dibilang sangat radikal sehingga membuatnya busuk hingga ke akar. Saking bencinya terhadap Muggle dan darah campuran, Voldemort akan membunuh siapa saja, tak terkecuali keluarganya sendiri. Hal ini dibuktikan ketika Voldemort membunuh keluarganya di Little Hangleton.
Ketika Tom Riddle mengunjungi Little Hangleton, Riddle diberi tahu oleh pamannya, Morfin Gaunt, bahwa ayahnya adalah seorang Muggle. Marah dengan fakta tersebut, Riddle tanpa ragu langsung membunuh ayah beserta kakek neneknya. Tak berhenti di situ, Riddle juga mengubah ingatan Morfin. Riddle membuat Morfin percaya bahwa dirinya telah melakukan pembunuhan tersebut sehingga Morfin akhirnya dipenjara di Azkaban.
Moralitas Voldemort memang telah rusak hingga ke akar. Sepanjang hidupnya, Voldemort telah membunuh banyak orang karena ingin mencapai tujuannya dan benci terhadap Muggle serta darah campuran. Lebih mengerikan lagi, Voldemort selalu berhasil selamat dari tuduhan atas kejahatannya. Tidak berlebihan jika menyebut Voldemort sebagai karakter pure evil. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang penjahat yang satu ini?