Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Anime Sangat Populer? Ini Alasannya!

Naruto Shippuden (dok. Pierrot/Naruto Shippuden)

Siapa, sih, yang gak familier dengan anime? Animasi asal Jepang tersebut begitu mendunia, contohnya One Piece (1999), Naruto (2002), Dragon Ball (1987), dan Doraemon (1979). Di Indonesia sendiri, anime juga sudah sangat populer sejak era 90-an.

Apa, sih, yang membuat anime begitu spesial? Kenapa serial animasi tersebut bisa sangat populer hingga seperti sekarang ini? Rupanya, ada elemen mendasar yang bikin anime beda, lho! Penasaran? Yuk, simak di bawah ini!

1. Anime mulai mendunia pada 1980-an

Akira, salah satu anime tersukses di pasar internasional (dok. TOHO/Akira)

Anime atau animasi Jepang sudah eksis sejak 1917, lho! Namun, anime baru jadi mainstream pada 1980-an. Waralaba anime legendaris seperti Dragon Ball, Fist of the North Star, dan Gundam terlahir pada era ini dan menjadi pionir kesuksesan anime. Pada era tersebut, anime bergenre robot sangat populer. Bahkan, adaptasi dari anime Super Dimension Fortress Macross (1982), yang berjudul Robotech, sangat populer di Amerika Serikat.

Nama anime kembali meledak setelah kesuksesan film anime Akira (1988). Film bertema distopia tersebut membuka mata dunia bahwa anime bisa dinikmati juga oleh orang dewasa. Sebelumnya, anime masih banyak disamakan dengan kartun anak-anak oleh banyak orang. Mulai era 80-an, anime perlahan mulai mendapat perhatian dunia dan mulai disiarkan TV nasional di berbagai negara.

2. Karakter yang relatable dan tema serta genre yang luas merupakan kunci kesuksesan anime

Salah satu adegan emosional jadi keunggulan anime dibanding animasi lainnya. (dok. MAPPA/Attack on Titan)

Lantas, apa, sih, kunci sukses anime sehingga digandrungi oleh banyak orang? Sebenarnya, anime, kartun, dan donghua itu hampir mirip dalam hal kualitas animasi. Yang bikin anime unggul adalah kualitas ceritanya. Ia menawarkan banyak tema dan genre unik yang sangat seru untuk diikuti, misalnya slice of life, isekai, bahkan horor psikologi. Anime juga gak malu-malu untuk mengadaptasi berbagai budaya, folklor, dan sejarah dunia. Ini membuatnya sangat universal dan bisa dinikmati siapa saja. Ini berbanding terbalik dengan donghua atau animasi China yang terlalu fokus pada budaya mereka sehingga tidak begitu menarik untuk penonton yang tidak paham tentang budaya mereka.

Kita ambil contoh genre isekai yang tengah populer beberapa tahun terakhir ini. Isekai adalah genre anime yang menceritakan seorang manusia normal yang terlempar ke dunia fantasi. Ini menjadi ramuan yang seolah tiada habisnya. Belakangan ini, malah muncul anime isekai unik yang menjadi populer, contohnya Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation (2021), Overlord (2015), dan I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in the Real World, Too (2023). 

Selain genre variatif dan tema lintas budaya, karakter dalam anime digarap jauh lebih mendalam dan realistis. Mereka dibuat memiliki emosi dan perasaan seperti layaknya manusia, misalnya penjahat yang punya alasan bagus atau karakter tragis yang bikin emosional penonton. Membuat mereka relatable sepertinya menjadi kunci utamanya. Karakterisasi yang bagus dalam anime juga mendukung terciptanya para penggemar fanatik untuk karakter anime tertentu. Adapun, contoh yang lagi populer saat ini ada Satoru Gojo dan Kento Nanami dari Jujutsu Kaisen (2021). Ini membuat mereka lebih unggul dibandingkan kartun Barat yang terlalu fokus pada komedi, tapi karakterisasinya lemah. 

3. Dukungan visual dan pengisi suara yang bagus membuat banyak anime dapat penghargaan kelas dunia

Cuplikan film Howl's Moving Castle menampilkan visual memukau dari Studio Ghibli. (dok. Studio Ghibli/Howl's Moving Castle)

Selain kualitas alur cerita yang mendalam dibandingkan kartun yang fokus ke komedi, anime juga dapat dukungan studio yang sangat mumpuni. Studio Ghibli, CoMix Wave Films, MAPPA, WIT STUDIO, ufotable, Bones, dan Pierrot menjadi contoh studio dengan kualitas animasi di atas rata-rata. Mereka berhasil membuat visual anime gak kalah dengan produksi Hollywood yang punya anggaran besar.

Selain itu, pengisi suara anime sangat menjiwai karakternya. Ini terbukti jelas, lho! Meski penonton luar Jepang gak mengerti apa yang mereka ucapkan tanpa takarir, penyampaian mereka yang sangat menjiwai sudah bikin kita emosional. Kana Hanazawa, misalnya, dikenal punya suara imut, Kenjiro Tsuda yang maskulin, dan Yuki Kaji yang mencerminkan semangat membara dari seorang protagonis. Pengisi suara anime begitu terkenal dan selalu jadi daya tarik saat namanya diumumkan dalam anime baru.

Karena dukungan hal tersebut, beberapa serial dan film anime berhasil mendapat penghargaan berkelas dunia, lho! Yang terbaru, ada The Boy and the Heron (2023) dari Studio Ghibli. Mereka berhasil meraih penghargaan Film Animasi Terbaik pada ajang Academy Awards 2024. Untuk serial TV, anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood (2009) dan Attack on Titan (2013) juga dapat rating tinggi dan termasuk serial TV top di web IMDb.

Sudah tahu, kan, kenapa anime begitu populer? Mereka berani mengeksplorasi banyak tema dan genre serta beda dengan kartun lainnya yang tidak pernah berinovasi. Menurut kamu sendiri, apakah anime lebih baik dari kartun Barat dan donghua?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mito Rudito
EditorMito Rudito
Follow Us