Kenapa Gracie Abrams Dipuja Sekaligus Dibenci?

Sejak merilis album barunya yang berjudul The Secret of Us pada 21 Juni 2024 lalu, Gracie Abrams mendulang sensasi. Ia cukup populer di kalangan pendengar muda perempuan. Beberapa lagunya pun mencapai status viral, seperti "I Love You, I'm Sorry" dan "That's So True".
Namun, di balik kariernya yang sedang cemerlang, Abrams ternyata jadi sasaran empuk amarah sebagian orang. Bagaimana bisa seseorang dicintai sekaligus dibenci? Mari, ulik beberapa poin berikut.
1. Dianggap overrated oleh sebagian orang

Gracie Abrams sebenarnya sudah debut sejak pertengahan 2010-an. Namun, ia baru dapat rekognisi pada 2019 lewat lagu "Stay" dan "Mean It". Menggunakan citra sad girl yang sedang populer saat itu, namanya mulai merangkak naik. Ia terus berkarya setelah itu lewat single dan extended play (EP) hingga akhirnya merilis sebuah album debut pada 2023 berjudul Good Riddance. Namun, selain single utamanya, "Best", album itu tak bisa dibilang sukses.
Hingga akhirnya, beberapa single dari album The Secret of Us rilis, seperti "Close To You", "Risk" dan "I Love You, I'm Sorry". Album ini secara umum menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Kalau album lamanya fokus pada kesedihan yang disebabkan hubungan toksik atau kandas, lagu-lagu dalam The Secret of Us lebih bertema cegil dan masa bodoh.
Pendengar muda, terutama dari kalangan gen Z, memujanya. Bahkan, bisa dibilang, mereka mengglorifikasinya. Ini bertolak belakang dengan pendengar dari generasi lebih tua yang menganggap Abrams tak seberapa spesial bila dibanding beberapa musisi perempuan pada era mereka, macam Mariah Carey. Tidak sedikit pula yang menganggap musiknya terlalu banyak mengambil referensi dari Taylor Swift dan Lana del Rey alias tak benar-benar segar.
2. Gak semua orang suka dengan tipe vokalnya
Alasan lain yang paling sering disebut hater Abrams ialah kualitas vokalnya yang lemah. Komentar negatif ini biasanya mewarnai video yang menampilkannya sedang bernyanyi secara langsung pada berbagai acara dan konser. Vokal Gracie Abrams memang tak sekuat penyanyi-penyanyi sepantarannya yang juga sedang hits saat ini, seperti Chappell Roan dan Olivia Rodrigo.
Dengan tipe vokal yang cenderung berbisik, suara Abrams memang tak seberapa versatile (cocok untuk berbagai genre). Untuk perbandingan, warna suaranya setipe dengan Addison Rae dan beabadoobee. Menariknya, ketiga musisi gen Z ini juga banyak dikritik karena populer di media sosial dengan jumlah pengikut yang besar. Namun, mereka sebenarnya tak benar-benar punya penggemar yang bersedia datang ke konser mereka sebanyak musisi-musisi yang sudah berpengalaman.
3. Fakta kalau ia nepo baby bikin orang susah bersimpati

Alasan lain yang bikin kesuksesan Gracie Abrams kurang bisa dihargai sebagian orang ialah fakta bahwa ia nepo baby. Nepo baby sendiri berarti orang-orang yang lahir dari orangtua yang sudah punya nama sehingga membuatnya memiliki privilese lebih. Dari nama belakangnya saja sudah ketahuan dan terkonfirmasi bahwa Gracie adalah putri dari sutradara dan produser JJ Abrams (Armageddon, Star Trek, Star Wars: The Force Awakens).
Dengan privilese itu, tak heran bila akhirnya Gracie punya akses lebih mudah untuk masuk ke industri hiburan, baik lewat kontrak label rekaman sampai kesempatan berkolaborasi. Kita ambil contoh album barunya yang diproduseri Aaron Dessner. Dessner bukan sembarang orang. Ia terlibat dalam pembuatan tiga album Taylor Swift, yakni evermore, folklore, dan The Tortured Poets Department. Terang saja, ia bisa berduet dengan Taylor Swift lewat satu lagu berjudul "Us" yang disertakannya dalam album baru tersebut.
Terpilihnya ia sebagai penampil pembuka dalam konser Taylor Swift dan Olivia Rodrigo turut menambah eksposur. Namun, dengan fakta bahwa ia adalah anak seorang tokoh penting Hollywood membuat orang susah menaruh respek. Sebaliknya, tak sedikit yang meremehkannya karena yakin Abrams tak perlu usaha sekeras musisi-musisi self-made, macam Eminem dan Rob Thomas yang datang dari keluarga berantakan. Usahanya juga tak bisa disetarakan dengan Britney Spears, Sabrina Carpenter, dan Olivia Rodrigo yang memulai karier sejak usia belia lewat Disney tanpa orangtua yang berkecimpung di industri hiburan.
Dengan polarisasi opini soal dirinya, apakah Gracie Abrams bakal langgeng di dunia hiburan? Coba bagikan pandanganmu soal musisi gen Z itu? Kamu tim pencinta, pembenci, atau netral saja, nih?