Kenapa Punisher Menolak Membantu Daredevil Melawan Polisi Korup?

- Punisher menolak membantu Daredevil dalam mengungkap komplotan polisi korup yang memakai logo mirip Punisher, menyebut Matt Murdock terlalu "lembek".
- Frank Castle sebagai Punisher merasa kecewa dengan oknum polisi yang menggunakan logo mirip Punisher dan menolak membantu Daredevil karena perbedaan prinsip dalam menegakkan keadilan.
- Punisher terlihat sedang vakum setelah peristiwa Blip, namun memiliki mind-map yang mungkin terkait dengan penyelidikan organisasi induk dari komplotan polisi korup di New York.
Episode 4 Daredevil: Born Again yang tayang pada Selasa (18/3/2025) menggulirkan momen pertemuan emosional dari dua vigilante favourite dalam serial Marvel era Netflix. Bahkan, tak sedikit penggemar yang memuji penampilan aktor Jon Bernthal yang tampil mengesankan saat memerankan Frank Castle alias Punisher.
Namun, ada satu salah satu adegan yang jadi sorotan ketika Matt Murdock meminta bantuan Punisher untuk mengungkap komplotan polisi korup yang memakai logo mirip Punisher. Alih-alih setuju, Punisher justru menolak membantu Matt Murdock dengan menyebutkan bahwa dirinya tidak punya banyak waktu untuk "omong kosong kepahlawanan" seorang Daredevil. Lantas, kenapa Punisher menolak membantu Daredevil alias Matt Murdock?
1. Punisher dan Daredevil memiliki perbedaan prinsip serta cara dalam menegakkan keadilan

Beberapa episode terakhir, penggemar dihebohkan dengan kemunculan tato berlogo mirip Punisher di leher dan pergelangan tangan oknum polisi NYPD hingga temuan selongsong peluru bergambar Punisher di TKP pembunuhan White Tiger. Namun, kini, terjawab di episode 4 bahwa mereka tak memiliki keterlibatan apa pun dengan Punisher. Bahkan, Frank Castle sebagai pemegang kode nama Punisher menyebut mereka sebagai "fanboy" dan mengutarakan kekesalan terhadap mereka yang telah merusak citranya.
Namun, saat Matt Murdock meminta bantuan untuk melawan komplotan polisi korup tersebut, Punisher justru menolaknya dengan menyebut bahwa ia tak punya banyak waktu untuk omong kosong kepahlawanan Daredevil. Ini bisa diartikan jika Punisher menganggap Matt masih terlalu "lembek" dan tidak efektif dalam menghadapi kejahatan yang dilakukan musuh-musuhnya.
Meski sama-sama berstatus vigilante yang selalu memerangi kejahatan di New York, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dari segi prinsip dan cara dalam menegakkan keadilan. Matt Murdock alias Daredevil yang berlatar sebagai seorang pengacara, lebih memilih berfokus menghentikan aksi kriminal dan mengantarkan pelaku mendapatkan proses hukum yang adil di persidangan.
Sedangkan, Frank Castle alias Punisher yang berlatar sebagai mantan marinir U.S. Army memilih tidak segan-segan untuk menegakkan keadilan "tanpa ampun". Ia membasmi kejahatan dengan menggunakan kekerasan, termasuk membunuh para pelaku kriminal hingga pejabat korup yang berkeliaran.
2. Setelah pertemuan terakhir mereka tahun 2015, hubungan Punisher dan Daredevil jadi sangat rumit

Setelah terakhir kali terlihat bersama di tahun 2015, Matt Murdock dan Frank Castle akhirnya kembali bertemu di realitas utama Marvel Cinematic Universe (MCU). Pertemuan keduanya yang cukup emosional di MCU ini juga sempat diwarnai sindiran, cacian dan perkelahian yang tak membuat hubungan mereka langsung membaik.
Konflik keduanya yang sudah bergulir sejak Marvel's Daredevil Season 2 (2015) terkait perbedaan cara dalam menegakkan keadilan masih cukup terasa di Daredevil: Born Again. Sebab, Daredevil masih memercayai sistem hukum dan merasa Punisher sebagai vigilante tak bermoral sekaligus pembunuh.
Sedangkan, Punisher yang tak memercayai sistem hukum selalu merasa Daredevil terlalu "lembek". Ia menganggap Daredevil yang selalu memberi kesempatan kedua pada pelaku kriminal tidak akan bisa membuatnya membasmi kejahatan. Bahkan, Punisher juga mengejek Daredevil yang dianggapnya beraksi dengan menggunakan "kostum Halloween".
Di sisi lain, penolakan Punisher ini juga menimbulkan beberapa spekulasi yang berkembang. Mulai dari kemungkinan sorotan khusus yang bisa jadi diberikan oleh MCU kepada Punisher, entah dalam bentuk duet kejutan dengan Daredevil atau mendapatkan proyek serial solonya. Atau, boleh jadi, Punisher akan mengeksekusi secara langsung komplotan polisi korup NYPD tersebut, tanpa memerlukan persetujuan Daredevil.
3. Mind-map di markas baru Punisher bisa menandai ada "sesuatu" yang sedang ditelisik

Episode 4 memperlihatkan jika Frank Castle sedang vacuum dalam waktu yang cukup lama sebagai Punisher setelah peristiwa Blip. Terlihat dari kebiasaan baru Frank dalam meminum alkohol, rutin mengonsumsi obat serta janggut yang dibiarkan tumbuh di bagian wajahnya, berbeda dengan penampilan terakhirnya di serial Marvel's The Punisher (2017).
Namun, ada salah satu adegan yang cukup menyita perhatian di markas barunya. Yakni, adanya mind-map berisi foto, catatan, peta hingga potongan koran dan tertulis di bagian atasnya, "for the fallen many, your sacrifice brings us purpose". Meski tidak dijelaskan secara rinci terkait mind-map tersebut, namun itu bisa menandai jika Punisher pernah menelisik "sesuatu" selama masa istirahatnya.
Boleh jadi, Punisher tak hanya mengidentifikasi para pelaku kejahatan yang selama ini diincar dan dieksekusinya. Melainkan, juga berusaha menyelidiki "sesuatu" yang saat ini lebih urgent dan kompleks, seperti organisasi induk yang menaungi para komplotan polisi korup atau pun dalang yang memberi perintah untuk melancarkan aksi kriminal di luar tugas resmi sebagai polisi NYPD dengan sengaja menggunakan logo mirip Punisher.
4. Namun, situasi New York di bawah kepimimpinan Kingpin bisa membuat Punisher dan Daredevil bersatu

Meski Punisher dan Daredevil memiliki perbedaan cara dan prinsip dalam menegakkan keadilan, tetapi situasi terbaru di New York yang kini dipimpin oleh bos mafia ternama, Wilson Fisk alias Kingpin jelas bisa menjadi tantangan besar bagi keduanya. Ditambah, Kingpin sudah berencana untuk melenyapkan para vigilante yang berkeliaran di New York.
Bahkan, dalam pidato kemenangannya yang disiarkan di seluruh sudut kota New York, Kingpin menyampaikan bahwa Daredevil, Punisher hingga Spider-Man telah membuat New York tidak aman dengan aksi yang disebutnya suka "main hakim sendiri".
Setelah kematian White Tiger di tangan seorang pria misterius, Punisher dan Daredevil tentu tak bisa beroperasi dengan leluasa sebagai vigilante seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, mereka bisa berakhir tragis seperti White Tiger, atau bahkan di-twist sebagai pelaku kriminal dengan cara playing victim untuk "mematikan" identitas mereka.
Terlepas dari Punisher menolak membantu Daredevil dalam melawan komplotan polisi korup, tetapi situasi New York di bawah pimpinan Kingpin bisa memungkinkan keduanya mengesampingkan perbedaan dan memutuskan untuk bekerja sama di MCU. Semoga, kita bisa melihat aksi keduanya di MCU dalam memberantas para polisi korup di episode Daredevil: Born Again selanjutnya, ya!