Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPopers, Ini 5 Perbedaan Fans Toksik dan Suportif, Kamu yang Mana?

ilustrasi para penggemar yang sedang menonton artis kesayangannya (pexels.com/RahulPandit)

Sejak industri hiburan semakin populer, fenomena penggemar tidak luput dari perhatian. Setiap hari, pasti ada saja ulah penggemar yang menjadi perbincangan di media sosial. Dari yang positif hingga yang negatif berupa pertengkaran antar fandom. Karena terlalu sering terjadi, kelakuan penggemar yang beragam, kini bukan lagi hal yang aneh.

Namun, pernahkah kamu menyadari bagaimana tingkah lakumu sebagai penggemar? apakah kamu adalah tipe penggemar yang memicu fanwar? sekadar menyimak saja? atau justru tipe penggemar yang tak peduli dan menikmati karya idola semampu kamu? tentunya kamu juga belum sepenuhnya menyadari termasuk ke dalam tipe yang mana.

Supaya kamu tidak berada di jalan yang salah, berikut ini 5 perbedaan antara penggemar toksik dan suportif. Simak baik-baik agar kamu tahu masuk tipe yang mana, ya!

1. Fans suportif mendukung keputusan idol, fans toksik menghujat idol

Instagram.com/snsd_smentown

Hubungan asmara menjadi salah satu hal yang menakutkan bagi idol di Korea Selatan, jika terkuak ke publik. Mereka cemas akan respon dari penggemar yang terkadang tidak setuju dan merasa tersakiti. Padahal idol juga manusia seperti kamu, lho. Di luar kasih sayang yang kerap diberikan kamu sebagai penggemar, mereka juga bisa kesepian dan butuh tempat bersandar.

Jika kamu adalah penggemar yang suportif, kamu tentu akan ikut bahagia ketika idol mengumumkan hubungan asmara mereka. Sebaliknya, kalau kamu penggemar toksik kamu akan menghujat habis-habisan idol beserta pasangannya. Kalau dilihat dari tindakanmu selama menjadi pengemar, kamu termasuk yang berbahagia atau menghujat, nih?

2. Fans suportif mengerti idol tidak selamanya menang, fans toksik menuduh idol lain curang dan bersikukuh mesti menang

Instagram.com/Day6kilogram

Penghargaan kategori tertentu yang diperoleh idol dengan sistem voting oleh penggemar, tidak jarang mengundang keributan di sosial media, lho. Penggemar berlomba-lomba membuat banyak akun agar idol meraih voting tertinggi. Namun, setelah pemenang diumumkan ternyata malah idol lain yang menang. Dalam beberapa kesempatan, penggemar tersebut marah dan menghina idol yang menang tersebut.

Padahal ketentuan menjadi pemenang dalam penghargaan tertentu tidak melulu dari voting, lho. Ada pertimbangan tertentu seperti penjualan album, dan pertimbangan lainnya yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara.

Jika kamu suportif kamu bisa menerima kekalahan idol dan memberi selamat pada idol lain yang menang, tapi jika kamu toksik, kamu akan terus menggiring opini agar orang lain ikut membenci idol yang menang tersebut. Lagipula, tidak ada gunanya lho membenci dan menghujat idol lain.

3. Fans suportif melihat idol sebagai support system, fans toksik melihat idol sebagai miliknya

Instagram.com/realstraykids

Akhir-akhir ini, penggemar kategori bias is mine, menjadi pembahasan di kalangan KPopers yang kerap resah karena kelakuan mereka yang dinilai berlebihan terhadap idol. Menyukai public figure memang wajar adanya, tapi jika kamu sampai turut mendominasi kehidupan pribadinya juga, artinya kamu sudah melewati batas.

Sebagai penggemar kamu harus bersikap realistis, menghujat idol dan melarang mereka berkencan, tidak akan membuat mereka menjadi milikmu, lho. Jadilah penggemar suportif dengan melihat idol sebagai support system yang membantumu bangkit dari kegagalan karena karya mereka yang luar biasa.

4. Fans suportif mendukung karya idol semampunya, fans toksik mengatur dan kerap menyindir fans lain

Instagram.com/_.kimjaehyun._

Kalau kamu pengguna twitter pasti sudah tidak asing dengan pertengkaran yang kerap terjadi karena cuitan penggemar tertentu tentang streaming dan viewers music video yang harus mencapai target tertentu. Untungnya, sekarang ini sudah banyak penggemar yang bersikap dewasa dan menanggapi penggemar seperti ini dengan bijak.

Teruntuk kamu yang selalu memaksa agar orang lain mesti streaming, menikmati karya idol harus dilakukan dengan bebas tanpa paksaan sedikit pun. Karena sejatinya, bagi sebagian orang karya idol adalah penenang kala stres melanda.

Jika kamu memaksa, kamu akan membuat penggemar lain merasa tidak nyaman, lho. Alih-alih peduli pada kualitas karya yang ada, yang dipedulikan hanyalah viewers yang enggan kalah saing dengan idol lain. Jadilah suportif, dengan mendukung idol semampunya, memaksa dan mengatur orang lain hanya akan membuat mereka merasa terbebani.

Jika senggang, silakan saja streaming sepuasnya, tapi ingat ya, setiap orang punya kehidupan masing-masing dan biarkan orang lain menjadi penggemar dengan menikmati karya idol sesuai caranya sendiri.

5. Fans suportif memberi idol ruang privasi, fans toksik selalu mengikuti idol ke mana pun dia pergi

Instagram.com/NCT

Fenomena sasaeng fans memang meresahkan. Mereka mengikuti idol hingga berusaha mencuri barang pribadi milik idol bahkan tak jarang berani menyakiti idol agar mendapat perhatian. Penggemar seperti ini hanya membuat stres dan tidak mengerti privasi.

Sebagai penggemar, biarkan idol beristirahat dan menikmati waktu senggang mereka, karena kita tidak pernah tahu masalah apa yang mereka alami di balik layar. Jadilah suportif dengan memberi ruang bagi mereka untuk menikmati kebebasan.

Nah, itulah lima perbedaan antara penggemar yang toksik dan suportif, kira-kira kamu masuk tipe penggemar yang mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us