Perbedaan Superhero dan Vigilante di MCU, Kamu Tahu?

- Perbedaan mendasar superhero dan vigilante adalah cara mereka beroperasi. Superhero dikenal publik sebagai pahlawan, sementara vigilante beroperasi dalam bayangan.
- Superhero harus memiliki moral yang tinggi, tidak melakukan perbuatan kejam, dan hanya membunuh jika terpaksa. Berbeda dengan vigilante, yang cenderung brutal dalam menjalankan aksinya.
- Vigilante tidak mempermasalahkan hukum dan menjadi hakim serta eksekutor bagi target mereka. Mereka juga lebih nyaman bekerja sendiri daripada bergabung dengan tim seperti superhero.
Buat kamu yang sudah menonton serial Daredevil: Born Again (2025), pasti sering mendengar istilah vigilante dalam serial tersebut. Vigilante merujuk pada orang misterius yang memerangi kejahatan tanpa pamrih. Kok, jadi mirip seperti deskripsi superhero, ya?
Sebenarnya, vigilante dan superhero memiliki peran yang sama. Mereka sejatinya orang yang melawan penjahat. Namun, ada beberapa perbedaan yang membuat keduanya tidak bisa disamakan.
Lantas, apa perbedaan superhero dan vigilante di Marvel Cinematic Universe (MCU)? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Superhero adalah public figure yang diidolakan, sementara vigilante beroperasi dalam bayangan

Perbedaan mendasar superhero dan vigilante adalah cara mereka beroperasi. Superhero adalah pahlawan yang dikenal dan diidolakan banyak orang karena beraksi secara langsung dalam menghalau ancaman di Bumi. Tak ayal, mereka bagaikan selebriti. Contohnya adalah Captain America yang dikenal sebagai superhero pertama sekaligus pahlawan nasional berkat kontribusinya pada masa Perang Dunia II.
Beda dengan superhero, vigilante beroperasi dalam bayangan. Mereka sebisa mungkin menyembunyikan identitas mereka dari sorotan publik. Karena tidak ingin jadi sorotan, mereka juga beroperasi dengan skala yang lebih kecil dan jarang diekspos. Contohnya adalah Daredevil dalam serial Daredevil: Born Again. Ia fokus memburu pembunuh berantai, geng jalanan, hingga meruntuhkan sindikat kriminal yang membayangi Kota New York. Tentunya, aksinya tidak pernah dilirik oleh publik.
2. Superhero punya moral tinggi dalam menegakkan keadilan, sedangkan vigilante umumnya menghalalkan berbagai cara

Sebagai idola yang menginspirasi banyak orang, superhero haruslah memiliki moral yang tinggi. Mereka tidak pernah melakukan perbuatan kejam seperti penyiksaan dan intimidasi. Superhero juga hanya membunuh jika terpaksa.
Vigilante agak berbeda, mereka lebih brutal dalam menjalankan aksinya. Lihat saja bagaimana Daredevil mematahkan tangan dan kaki para kriminal yang ia lawan dalam serial Daredevil: Born Again, bikin ngilu!
Selain itu vigilante juga tidak melulu menjunjung tinggi moral. Bahkan, sebagian vigilante dapat disebut antihero. Contohnya adalah Punisher. Ia beraksi membunuh para kriminal dengan sadis tanpa memperdulikan soal moral.
3. Superhero berada di bawah naungan hukum, sementara vigilante beroprasi secara ilegal

Nah, yang ini jadi perbedaan utama antara superhero dan vigilante. Seperti yang kita tahu, superhero berada di bawah naungan hukum dan perundang-undangan. Itulah sebabnya The Avengers bernaung di bawah S.H.I.E.L.D, sebuah organisasi pemerintah yang bertanggung jawab untuk melindungi dunia dari ancaman berskala global. Superhero juga tidak bisa main hakim sendiri. Mereka menyerahkan penjahat kepada pemerintah, seperti yang terlihat pada Avengers: Age of Ultron (2015).
Sementara, vigilante tidak mempermasalahkan hukum. Bahkan, beberapa vigilante tidak segan melanggar hukum demi mencapai tujuan mereka. Vigilante juga menjadi hakim dan eksekutor bagi target mereka. Misalnya, Punisher dan Ronin yang membunuh langsung tanpa embel-embel proses hukum. Karena hal ini, vigilante menjadi buronan pihak berwajib. Dalam Daredevil: Born Again, wali kota New York, Wilson Fisk, sampai membentuk pasukan khusus anti vigilante, lho.
Dalam Captain America: Civil War (2016) regulasi tentang ruang gerak superhero juga akhirnya dikukuhkan dalam Perjanjian Sokovia. Perjanjian tersebut menyatakan mereka bekerja di bawah komando Pemerintah. Namun, Steve Rogers dan beberapa anggota Avengers lainnya menolak sehingga mereka dianggap sebagai vigilante.
4. Superhero biasanya membentuk tim, sedangkan vigilante bekerja sendiri

Untuk mempermudah aksi mereka melindungi masyarakat, superhero biasanya tergabung dalam tim. Misalnya, ada The Avengers, Guardian of the Galaxy, dan Fantastic Four. Bahkan, saat tidak memiliki tim, superhero umumnya masih punya sidekick. Contohnya, Captain America dan Falcon.
Beda dari superhero, vigilante lebih nyaman bekerja sendiri. Daredevil, Punisher, White Tiger, Moon Knight, sampai Spider-Man, lebih suka beraksi solo. Namun, mereka juga sesekali bekerja sama dengan superhero lain. Contohnya, Spider-Man yang direkrut Iron Man, atau Daredevil yang direkrut oleh para vigilante jalanan untuk membentuk The Defenders.
Sejatinya, sebagian besar vigilante juga memenuhi syarat sebagai superhero. Namun, cara mereka beraksi membuat vigilante menjadi tokoh unik tersendiri. Bagaimana menurutmu? Siapakah kira-kira vigilante yang masih cocok gabung ke Avengers?