Review Film A Quiet Place Part II: Melawan Kesunyian yang Mencekam

Film A Quiet Place Part II (2021) masih menghadirkan deretan aktor berbakat dari bagian pertamanya. Akting deretan aktor film ini sudah tidak perlu diragukan lagi, terlebih ketika mereka bisa menyuguhkan akting real dengan minim dialog.

Regan Abbott (Millicent Simmonds) masih identik dengan perannya sebagai seorang gadis tuli yang keras kepala. Sikap ini masih terus melekat meski sudah memasuki film babak kedua. Karakter Regan tidak berbeda jauh dengan sifat tokoh utama yang keras kepala, selalu benar, meski harus melewati berbagai rintangan.

Meski di film pertama Marcus Abbott (Noah Jupe) tidak memiliki andil utama dalam penyelesaian masalah. Kali ini Marcus bertranformasi menjadi remaja yang mulai berani dan memiliki jiwa pelindung. Penggemar akan melihat akting Marcus yang sangat ekspresif ketika sedang dihadapi oleh situasi genting.

Akting Emily Blunt saat memerankan Evelyn Abbott sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia berhasil menyuguhkan ekspresi dan gestur yang membuat penonton ikut gigit jari. 

Kehadiran pemain baru, Cillian Murphy yang memerankan Emmett seakan menggantikan sosok Lee Abbott (John Krasinski). Sosok Emmett hadir untuk meredam sikap keras kepala yang dimiliki oleh Regan Abbott.

A Quiet Place (2018) menyuguhkan kisah keluarga Abbott yang harus bertahan hidup di dalam kesunyian. Kehamilan hingga proses melahirkan Evelyn Abbott menjadi konflik utama film tersebut.

Sedangkan A Quiet Place Part II (2021) masih melanjutkan film pertamanya. Film ini akan menyuguhkan dua konflik utama yang akan membuat penonton ikut merinding.

Di film keduanya ini, penonton akan diajak melihat perjuangan Evelyn Abbott bertahan hidup dengan ketiga buah hatinya di tengah teror monster. Seperti yang kita lihat di dalam trailer, mereka memutuskan untuk pergi dari rumah setelah mengalami rentetan kejadian mencekam.

Di beberapa adegan awal, kamu akan disuguhkan dengan suasana tempat tinggal keluarga Abbott sebelum apocalypse terjadi. Adegan tersebut menjadi batu loncatan dari karakter baru hingga rentetan kejadian lainnya.

Sejak film pertamanya, John Krasinski sebagai sutradara berhasil menyuguhkan karya yang berbeda. John menyuguhkan film apocalypse dengan kesunyian yang mencekam.

Dengan karakter utama yang tuli, terkadang penonton akan merasakan keheningan total. Jika menonton film ini di IMAX, kamu akan dibuat frustasi dengan tidak adanya suara.

Tapi di menit berikutnya jangan heran jika kamu akan terkejut dengan efek suara yang disuguhkan. Jika film pada umumnya memainkan perasaan penonton dari kisah yang disuguhkan, A Quiet Place Part II (2021) akan memainkan emosimu dari segi suara.

Sayangnya, kesunyian yang A Quiet Place Part II (2021) beberapa kali masih memberikan ruang bagi untuk mengalihkan fokus penonton. Meski begitu, mereka berhasil menyuguhkan adegan mencekam setelahnya dan membuat penonton kembali terbuai.

Jika kamu memperhatikan secara seksama, John Krasinski cenderung menyuguhkan sudut pengambilan gambar yang unik. Hanya dengan angle beberapa detik tanpa dialog, film ini seakan berbicara kepada penonton.

Sang sutradara tidak perlu mengatakan jika pasir yang keluarga Abbott taruh di atas jalan digunakan untuk meredam suara. John hanya perlu menyuguhkan sudut pengambilan gambar close up dari kaki Evelyn yang sedang berjalan.

Film ini memang tidak menyuguhkan keestetikan dari desain produksinya, tetapi penonton akan dengan mudah memahami apa yang ingin mereka sampaikan hanya dengan melihat angle pengambilan gambar tersebut. 

Desain produksi dari film post-apocalypse cenderung suram, berwarna pudar, dengan deretan bangunan terbengkalai. Salah satu hal unik lainnya dari film ini adalah bagaimana semua karakternya bisa menggunakan properti tidak penting menjadi alat untuk bertahan hidup.

Jika film lain menyuguhkan kemampuan bela diri dan bertahan hidup tokoh utamanya. Film ini secara tidak langsung menjelaskan jika barang-barang tak berguna di sekitar kita bisa digunakan untuk bertahan hidup. 

A Quiet Place Part II (2021) cukup sering menyorot properti dalam angle close up hingga extreme close up. Angle tersebut bisa menjadi pertanda jika adegan setelahnya akan sangat bergantung dengan properti tersebut.

Film bertemakan post-apocalypse biasanya akan menyuguhkan cara karakter utama bertahan hidup menggunakan diri mereka sendiri. Teknologi terkadang tidak dijadikan cara utama untuk bertahan hidup. Meski senjata api memang selalu menjadi perisai utama mereka.

A Quiet Place Part II (2021) justru memilih teknologi yang unik untuk dijadikan perisai dan senjata pamungkas. Kemampuan menggunakan senjata adalah nilai plus yang mereka butuhkan.

Meski Emily Blunt terlihat sebagai karakter kunci di film pertamanya, nyatanya di film kedua ini Regan Abbott lah kuncinya. Kekurangan yang dimiliki Regan justru menjadi kelebihan untuk melawan para monster.

Di film A Quiet Place (2018) penonton akan berpikir jika karakter orang dewasa, seperti Lee Abbott dan Evelyn Abboth yang akan menjadi penyelamat. Meski begitu, nyatanya Marcus dan Regan yang berjasa untuk menyelamatkan mereka. 

Hal tersebut semakin diperjelas di A Quiet Place Part II (2021). Pada akhirnya, Marcus dan Regan yang akan menyelematkan orang-orang di saat genting. Meski begitu, sosok orang dewasa seperti Evelyn dan Emmett tetap dibutuhkan sebagai pendorong.

Film ini secara tidak langsung mengatakan jika di saat situasi genting, orang dewasa dan anak-anak bisa menjadi pelindung. Transformasi karakter Marcus dan Regan menjadi salah satu daya tarik unik A Quiet Place Part II (2021).

Itu dia 7 kelebihan dan kekurangan tentang film A Quiet Place Part II (2021)! Dengan segala kekurangan dan kelebihannya IDN Times memberi rating 4,8/5. Kamu bisa tonton A Quiet Place Part II (2021) di bioskop-bioskop kesayangan. Buat yang sudah nonton, gimana pendapatmu?