Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster film Paddington in Peru (Instagram.com/sonypictures)

Intinya sih...

  • Film Paddington in Peru tayang mulai 24 Januari 2025 di Indonesia.
  • Meski terasa seperti pengulangan, film ini seru dengan alur terstruktur dan visual grande.
  • Semua aktor memerankan karakter dengan totalitas, meskipun terdapat beberapa plot twist yang mudah ditebak.

Film ketiga dari adaptasi buku anak-anak, Paddington in Peru, tayang di bioskop Indonesia, mulai 24 Januari 2025. Kali ini, Paddington dengan ditemani oleh keluarga Brown datang ke Peru untuk menemui Bibi Lucy.

Namun ironis, setelah tiba, Bibi Lucy justru dinyatakan menghilang. Mereka pun mulai melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Bibi Lucy.

Digarap oleh sutradara yang berbeda dari film pertama dan keduanya, berikut review film Paddington in Peru.

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Alurnya terstruktur, mengandung visual grande, dan musikal yang membangkitkan mood

cuplikan film Paddington in Peru (dok. Sony Pictures)

Meski membawa kisah misteri tentang hilangnya Bibi Lucy, film Paddington in Peru tetap seru untuk diikuti. Pasalnya, film ini dieksekusi dengan alur yang terstruktur, sehingga penonton bisa dengan mudah menangkap jalan ceritanya, tanpa harus berpikir keras.

Film ini juga semakin memanjakan penonton dengan menghadirkan visual grande yang menangkap lanskap keindahan perbukitan hijau di Peru dan situasi di sekitarnya secara detail. Bahkan mood penonton akan dibuat naik, karena sajian musikal yang dibawakan oleh para biarawati dari rumah pensiunan beruang.  

2. Dibungkus dengan plot twist menarik

cuplikan film Paddington in Peru (dok. Sony Pictures)

Semua aktor pun tampak memerankan karakter mereka dengan totalitas. Meski kehadirannya sempat menuai pro dan kontra, Emily Mortimer yang menggantikan Sally Hawkins sebagai pemeran Mary Brown tak kalah bekerja keras.

Bahkan, chemistry love-hate relationship-nya bersama tuan Brown bak menjadi penghiburan tersendiri bagi penonton. Tentu saja hal tersebut juga didukung dengan pengembangan karakter yang lebih mendalam.

Paddington in Peru sayang untuk dilewatkan, karena juga dibungkus dengan berbagai plot twist menarik seiring berjalannya cerita, terutama menjelang ending.

3. Menghibur, tapi terasa seperti pengulangan film kedua

cuplikan film Paddington in Peru (dok. Sony Pictures)

Namun tak bisa dimungkiri, meski cukup menghibur dan sukses membangkitkan mood lewat berbagai elemennya, Paddington in Peru terasa seperti pengulangan dari film sebelumnya.

Bagi penonton dewasa dan terutama sudah pernah menonton Paddington 2, kemungkinan akan mudah menebak siapa penjahat utama dalam film ini, karena melakukan penyamaran dengan cara yang sama.

Kendati demikian, tetap saja secara keseluruhan, film Paddington in Peru merupakan sebuah tontonan yang menghibur. Film ini pun juga dieksekusi dengan ending yang memuaskan dan menyentuh secara emosional.

Editorial Team