Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Review Film Rider, Horor dengan Humor Absurd Khas Thailand

Rider (dok. Sahamongkol Film Internasional/Rider)
Intinya sih...
  • Film Thailand Rider (2025) menggabungkan komedi, horor, dan romansa dengan sukses.
  • Mario Maurer dan Freen Sarocha tampil memukau sebagai pasangan utama dengan chemistry yang autentik.
  • Cerita mudah diikuti tanpa kehilangan daya tarik, disertai musik latar dan efek suara yang mendukung atmosfer film.

Apakah mungkin menggabungkan genre komedi dengan horor? Film terbaru Thailand, Rider (2025), berhasil membuktikannya. Dibintangi Mario Maurer dan Freen Sarocha, film ini menyajikan perpaduan unik antara genre horor, komedi, dan romansa.

Tak hanya menghibur Rider juga menyentuh tema persahabatan dan cinta keluarga yang hangat. Sebelum nonton, mari simak review film ini selengkapnya!

 

1. Chemistry Mario Maurer dan Freen Sarocha yang on point

Rider (dok. Sahamongkol Film Internasional/Rider)

Mario Maurer sekali lagi menunjukkan kelasnya sebagai aktor veteran. Sebagai Nat, Mario tampil meyakinkan dengan akting yang ekspresif. Sementara itu, Freen Sarocha sebagai Pie menghadirkan pesona dan daya tarik tersendiri, terutama di momen-momen krusial.

Interaksi antara Mario dan Freen terasa sangat hidup dan alami, membuat hubungan mereka sebagai pasangan di layar terasa autentik. Chemistry mereka menjadi kekuatan utama film, ditambah dengan kehadiran karakter pendukung yang memberikan elemen komedi spontan.

2. Kombinasi sempurna antara komedi, horor, dan romance

Rider (dok. Sahamongkol Film Internasional/Rider)

Thailand semakin membuktikan diri sebagai rumah bagi film horor-komedi berkualitas. Rider menawarkan cerita yang mudah diikuti tanpa kehilangan daya tariknya. Komedi dalam film ini tidak terasa dipaksakan, dengan lelucon natural melalui dialog dan situasi absurd.

Horor yang dihadirkan juga bukan sekadar tempelan. Adegan-adegan mencekam, terutama kemunculan hantu, berhasil dieksekusi dengan baik. Ditambah elemen romansa yang sederhana tapi manis, film ini memberikan pengalaman sinematik yang lengkap.

3. Scoring yang pas di setiap adegannya

Rider (dok. Sahamongkol Film Internasional/Rider)

Salah satu elemen yang patut diapresiasi dari Rider adalah musik latar dan efek suaranya. Ketika momen menegangkan tiba, kita bisa merasakan atmosfer horor yang mencekam. Sebaliknya saat adegan komedi muncul, scoring-nya mampu meningkatkan mood.

Musik juga digunakan secara efektif untuk mengiringi emosi dalam film, terutama di momen-momen yang melibatkan persahabatan dan cinta keluarga. Kamu akan tertawa terbahak-bahak di satu adegan, lalu tersentuh di adegan berikutnya.

Itu tadi review mengenai film Rider. Jangan lupa tonton di bioskop kesayanganmu mulai hari ini, 29 Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Indra Zakaria
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us